PALEMBANG, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjamin penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang, Sumatera Selatan, bebas dari asap kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan dini sudah disiapkan, termasuk penambahan personel darat, pengeboman air, hingga penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pembasahan lahan gambut.
Mencegah kemunculan api di lahan gambut menjadi salah satu kunci jaminan itu. ”Jangankan sampai api menyala, lahan panas saja sudah harus siram,” kata Hadi usai memimpin rapat koordinasi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel, Selasa (24/7/2018).
Sebelum tiba di Palembang, Panglima mengunjungi salah satu titip panas di kawasan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Ogan Komering Ilir merupakan kabupaten terdekat dengan Palembang.
Hingga kemarin, titik panas masih dijumpai di lahan-lahan gambut di Sumsel. Titik-titik panas sewaktu-waktu bisa terbakar dan menimbulkan asap bila tak segera dibasahi.
Pembukaan Asian Games baru berlangsung 18 Agustus, tetapi para atlet diperkirakan mulai berdatangan 1 Agustus. Untuk itu, antisipasi terus dilakukan.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tri Handoko Seto mengatakan, teknologi modifikasi cuaca akan diterapkan Senin (30/7/2018). Dalam satu hari akan dilakukan dua kali penyemaian awan hujan yang masing-masing membutuhkan 1 ton garam. Agustus merupakan puncak musim kemarau sehingga awan hujan akan semakin terbatas. ”Namun, potensi awan hujan masih tetap ada,” ujarnya.
Deputi Bidang Instrumentasi Kalibrasi Jaringan Komunikasi BMKG Widada Sulistya mengatakan, meski awan hujan berkurang, potensi masih ada. Ada siklon tropis di utara khatulistiwa yang memungkinkan tumbuhnya awan hujan. Namun, jumlahnya tidak sebanyak bulan Mei-Juni.
Saat terbang dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Hadi masih melihat awan hujan.
Mengutip laporan BMKG, kata Hadi, dalam enam hari ke depan potensi terjadinya kebakaran sangat tinggi. Kantor BMKG Provinsi Jambi mendeteksi tingkat kemudahan kebakaran pekan ini terjadi di sebagian besar kabupaten di Jambi.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Thaha, Provinsi Jambi, Kurnianingsih menjelaskan, tingkat kemudahan terjadi kebakaran pekan ini berlangsung di tujuh kabupaten, yakni Muaro Jambi, Sarolangun, Batanghari, Bungo, Tebo, Kerinci, dan Tanjung Jabung Timur. Selasa kemarin, Satelit Aqua dan Terra mendeteksi 3 titik panas di Batangahri dan Tebo.
Oleh karena itu, dikatakan Hadi, dibutuhkan antisipasi. Pembangunan kanal diharapkan turut membantu upaya pembasahan lahan.
Selain itu, tim darat yang terdiri atas TNI/Polri, Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan sejumlah instansi lain juga bertugas menjaga 55 desa rawan kebakaran di Sumsel, terutama di 33 desa yang bila lahannya terbakar asapnya akan terbawa ke Palembang. Jika dibutuhkan, akan didatangkan personel dari pusat.
Selain itu, peralatan, terutama alat komunikasi dan transportasi untuk mempercepat proses pemadaman, akan diperkuat. Bahkan, BPPT juga akan mendatangkan drone alap-alap memantau lahan rawan terbakar.
Dari sisi personel di lapangan, Komandan Satgas Penanggulagan Karhutla Sumsel Kolonel Iman Budiman mengatakan, ada sekitar 650 personel yang dikerahkan untuk intai darat. Tim gabungan dari sejumlah instansi mencapai 7.500 orang.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, meski pembukaan Asian Games baru berlangsung 18 Agustus, para atlet diperkirakan berdatangan 1 Agustus. Untuk itu, antisipasi terus dilakukan.
Jambi siaga darurat
Akhir pekan lalu, Jambi menetapkan status Siaga Darurat Kabut Asap. Itu demi mengantisipasi meningkatnya ancaman kebakaran hutan dan lahan di tengah musim kemarau ini.
Kepala BPBD Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, Gubernur Jambi menandatangani SK Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi itu akhir pekan lalu.
Siaga darurat ditetapkan menyusul kian tingginya ancaman kebakaran. Penetapannya juga menyusul tiga kabupaten, yakni Merangin, Sarolangun, dan Muaro Jambi, yang lebih dulu menetapkan status serupa. Ketiga wilayah itu masuk kategori paling terancam kebakaran.
Menurut Kepala Seksi Karhutla Dinas Kehutanan Jambi Donny Osmond, seiring naiknya status Siaga Darurat, penanganan karhutla akan lebih terpadu, termasuk penanganan kebakaran lintas provinsi.
Tahun 2015, kebakaran lahan sangat parah di wilayah Musi Banyuasin, Sumsel, yang menimbulkan asap pekat di Jambi. Jika kerja sama berjalan, pemadaman di lokasi-lokasi rawan terbakar di batas wilayah dapat cepat tertangani sehingga ancaman asap tak akan mengganggu Asian Games di Palembang.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, sejak Januari hingga 22 Juli 2018, satelit NOAA yang diolah tim Dishut Jambi mendeteksi sebaran 30 titik panas di wilayah Jambi. Sejauh ini, kebakaran lahan yang terpantau telah mencapai luasan 126 hektar. Sebagian besar kebakaran merambati kebun masyarakat atau area penggunaan lain, yakni 84,6 hektar (67 persen). Sisanya di kawasan hutan seluas 41,5 hektar.