TOKYO, SELASA — Gelombang panas yang melanda Jepang dalam dua pekan terakhir sedikitnya telah merenggut 80 jiwa dan lebih dari 35.000 orang dirawat di rumah sakit. Pemerintah mengategorikan peristiwa ini sebagai ”bencana alam”.
Pemerintah melalui Juru Bicara Kementerian Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga meminta warga untuk tinggal di dalam ruangan demi menghindari temperatur yang mencapai lebih dari 40 derajat celsius. ”Rekor suhu udara akan berlanjut di seluruh negeri dan tindakan darurat ditempuh untuk melindungi anak-anak sekolah,” kata Yoshihide Suga, Selasa (24/7/2018), di Tokyo, dalam jumpa pers.
Pemerintah akan menyediakan dana untuk pemasangan alat pendingin pada musim panas mendatang. Hanya kurang dari separuh sekolah negeri mempunyai pendingin, demikian juga di sekolah taman kanak-kanak.
Suga mengatakan, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperpanjang libur sekolah musim panas. Harga alat pendingin kini naik akibat permintaan melonjak.
Korban tewas semakin bertambah. Sampai hari Minggu (22/7/2018), korban tewas tercatat 65 orang, jauh melebihi minggu sebelumnya sebanyak 12 orang. ”Orang-orang tua paling banyak tewas,” kata Fumiaki Fujibe, peneliti di badan geografi Tokyo Metropolitan University.
Orang-orang tua paling banyak tewas.
Kendati Olimpiade musim panas masih akan berlangsung pada tahun 2020, suhu panas kali ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan atlet dan penonton kelak.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike menjanjikan akan memperhatikan soal suhu ini sama seriusnya dengan masalah terorisme.
Belum pernah terjadi
Media publik NHK menyarankan warga agar sering meneguk air, mencegah kemungkinan dehidrasi. NHK juga menayangkan video cara menangani korban serangan panas menengah.
Suhu panas yang melanda Jepang kali ini belum pernah terjadi sebelumnya. Suhu di Tokyo untuk pertama kalinya mencapai 40 derajat celsius, ungkap badan cuaca nasional. Rekor terpanas melanda kota Kumagaya di Saitama di luar Tokyo dengan suhu 41,1 derajat celsius pada Senin.
Hari Selasa, suhu di Tokyo turun menjadi 36 derajat. Kendati demikian, di sejumlah wilayah, suhu masih di atas normal. ”Kami mengamati tingkat panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di sejumlah area,” ujar pejabat dinas cuaca, Motoaki Takekawa.
Sebelumnya bagian barat Jepang baru saja ditimpa bencana banjir dan longsor yang menewaskan 220 orang. Banyak di antara warga yang rumah mereka hancur sampai kini masih tinggal di penampungan.
Sementara itu, di Vietnam, badai tropis Son Tinh sampai Selasa sudah merenggut 27 jiwa. Meski badai melemah, hujan deras menyebabkan banjir besar dan longsor di banyak tempat di bagian utara. Sejumlah area di pinggiran Hanoi masih terendam. (AFP/REUTERS)