Tujuh Jembatan Penyeberangan di Surabaya Dilengkapi Lift
Oleh
Iqbal Basyari
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menambah fasilitas bagi pejalan kaki. Selain hendak menambah jembatan penyeberangan orang, enam JPO yang sudah ada sedang disiapkan dipasangi lift untuk memudahkan pejalan kaki menyeberang jalan.
Hingga pertengahan 2018, Surabaya memiliki 11 jembatan penyeberangan orang (JPO). Satu di antaranya yang berada di Jalan Basuki Rahmat sudah dipasang lift sejak Mei 2017.
”Ada enam JPO lain yang saat ini sedang dibangun lift sehingga nantinya ada tujuh JPO dilengkapi lift. Ditargetkan akhir tahun sudah bisa digunakan agar pejalan kaki di Surabaya semakin nyaman saat akan menyeberang jalan,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu, Senin (23/7/2018), di Surabaya.
Enam JPO yang saat ini dilakukan pemasangan lift berada di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Pemuda, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Professor Dokter Mustopo, dan Jalan Stasiun Wonokromo. ”Tahun depan, dua JPO lain yang terletak di Jalan Raya Darmo dan Jalan Diponegoro direncanakan segera dipasang lift,” ujar Maria.
Pengguna jalur pedestrian di Surabaya tidak hanya anak muda yang tenaganya kuat, tetapi juga orang tua dan kaum difabel yang membutuhkan kemudahan untuk menyeberang jalan.
Pemasangan lift di enam JPO dibiayai swasta dan tidak menggunakan dana APBD. Swasta yang membangun adalah pihak ketiga penyewa JPO untuk dipasangi papan reklame. Sebelum kontrak sewa mereka berakhir Desember tahun ini, Pemkot Surabaya meminta pihak penyewa membangun lift di JPO.
”Swasta menyetujui permintaan kami untuk membangun lift di JPO yang menjadi lokasi papan reklame. Waktu yang diberikan yakni enam bulan sebelum perjanjian sewa berakhir pada akhir tahun ini,” kata Maria.
Selain itu, pihaknya juga merencanakan menambah dua JPO lagi di tahun depan. Lokasinya di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya HS Samsoeri Mertojoso dan depan Pusat Veteriner Farma. Lokasi itu dipilih karena banyak warga yang biasa menyeberang menuju dua lokasi itu seusai naik kendaraan umum.
Kenyaman pejalan kaki
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penambahan fasilitas berupa lift di JPO untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. Kemudahan dalam menyeberang jalan diharapkan membuat makin banyak masyarakat terbiasa berjalan kaki saat berkeliling Surabaya. Dengan fasilitas yang memadai, diharapkan budaya berjalan kaki tumbuh di masyarakat.
Pemkot Surabaya berupaya memanjakan pejalan kaki dengan memberikan fasilitas yang memadai. Beberapa di antaranya yakni memperlebar jalur pedestrian 3-5 meter yang dilengkapi dengan jalur khusus kaum difabel. Untuk menyeberang jalan, ada 11 JPO dan zebra cross yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas di setiap 100 meter hingga 500 meter.
”Pengguna jalur pedestrian di Surabaya tidak hanya anak muda yang tenaganya kuat, tetapi juga orang tua dan kaum difabel yang membutuhkan kemudahan untuk menyeberang jalan. Mereka kini tidak perlu naik tangga untuk menggunakan JPO,” ujarnya.
Keberadaan JPO yang dilengkapi lift diharapkan membuat warga tidak menyeberang jalan di sembarang tempat. Mereka sudah disediakan fasilitas jika ingin menyeberang jalan dengan aman tanpa khawatir untuk tertabrak pengendara kendaraan di jalan.
Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto menuturkan, pihaknya menyiagakan personel untuk menghalau warga yang menyeberang jalan tidak di zebra cross dan JPO. Sebab, masih banyak warga yang menyeberang di sembarang tempat sehingga membahayakan pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor.
Salah satu warga Surabaya, Triana Kusumaningrum (25), menilai, perilaku pengendara kendaraan bermotor masih kurang tertib. Meski dirinya menyeberang jalan di zebra cross yang dilengkapi lampu lalu lintas, terkadang masih ada pengendara yang nekad menerobos ketika lampu merah menyala. ”Sesama pengguna jalan harus saling menghargai dan taat aturan,” ujarnya.