GOTHENBURG, KOMPAS — Tim LKG-SKF Indonesia memastikan diri lolos ke babak 16 besar Piala Gothia setelah mampu melewati hadangan tim Interesporte/Boca dari Brasil, Kamis (19/7/2018) dini hari WIB, di Lapangan Slattadamm, Gothenburg, Swedia. Tim LKG-SKF menang dengan skor 2-0 dan bersiap menatap laga perdelapan final melawan SC Weitmar 45 dari Jerman.
Dari lima laga yang sudah dijalani, tim LKG-SKF sudah mencetak 34 gol dan tidak pernah kebobolan. Tim hasil seleksi Liga Kompas Gramedia musim 2017-2018 itu menjadi salah satu tim yang paling subur dalam mencetak gol di ajang itu dengan rata-rata 6,8 gol setiap laga.
Laga melawan tim asal Brasil menjadi laga paling brutal yang pernah dihadapi para pemain LKG-SKF. Pemain Interesporte yang berpostur tubuh lebih tinggi dan besar bermain kasar dengan menyikut, menendang kaki, dan berulang kali mengangkat kaki terlalu tinggi dan melukai banyak pemain LKG-SKF.
Dua pemain LKG-SKF, Muhamd Uchida Sudirman dan Muhammad Afif Fathoni, mengalami luka di bibir dan lidah karena disikut oleh pemain Brasil. Mereka menyikut pemain asal Indonesia saat wasit tidak melihat sehingga tidak dianggap pelanggaran.
”Saya disikut di bibir saat sedang berebut bola. Gerakan mereka cepat dan sering tidak terlihat wasit. Namun, saya tidak mau terpancing untuk membalas berbuat kasar,” kata Uchida.
Menghadapi permainan kasar itu, pemain LKG-SKF tetap bermain sabar dan terus menyerang. Serangan demi serangan tim LKG-SKF memaksa pemain Interesporte bertahan total setengah lapangan.
Kondisi itu menyulitkan pemain LKG-SKF untuk mencetak gol. Namun, permainan yang sabar dan tidak kenal menyerah akhirnya berbuah manis.
Melalui skema umpan terobosan, Rabani Tasnim Sidiq dapat melepaskan diri dari kawalan dua bek dan melepas tendangan untuk menjebol gawang Interesporte. Gol pada menit ke-12 itu membakar semangat pemain LKG-SKF untuk menambah gol dan memastikan kemenangan.
Setelah beberapa serangan yang gagal, LKG-SKF akhirnya menambah gol lagi melalui sundulan Uchida, lima menit kemudian. Uchida memanfaatkan umpan sepak pojok untuk menjebol gawang Interesporte.
Bagi Uchida, gol melalui sundulan dari umpan sepak pojok itu merupakan yang ketiga baginya pada ajang Piala Gothia 2018. Kemampuan bek tengah untuk mencetak gol dengan sundulannya itu menjadi salah satu senjata bagi tim LKG-SKF untuk mencetak gol demi gol.
”Saya senang dengan kesabaran dan ketekunan pemain LKG-SKF yang mau bekerja keras untuk membongkar pertahanan rapat dari lawan. Mereka pernah berpengalaman menghadapi lawan serupa saat penyisihan grup melawan tim dari Jerman. Pengalaman itu berguna pada laga ini,” kata Iskandar, pelatih tim LKG-SKF.
Iskandar menyesalkan permainan kasar tim asal Brasil. Menurut dia, pada laga usia remaja, mereka seharusnya bermain sportif sebagai bagian dari pendidikan karakter.
Dengan kemenangan itu, tim LKG-SKF semakin yakin melangkah untuk mengejar impian mereka menjuarai Piala Gothia. Pada Sabtu (21/7/2018), tim LKG-SKF harus menjalani tiga laga mulai dari perdelapan final, perempat final, sampai semifinal, jika selalu menang pada setiap laga.
”Kami semakin kompak dan kian memahami satu sama lain. Kami optimistis untuk terus melangkah dan menjadi juara,” kata Evan Sandi Pratama.