Kebakaran Lahan di Sumatera Selatan Sudah Bisa Dikendalikan
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PALEMBANG,KOMPAS - Pemerintah Sumatera Selatan mengklaim kondisi kebakaran lahan di wilayah mereka sudah dapat dikendalikan. Saat ini, fokus utama adalah melakukan pendinginan agar api tidak muncul kembali. Hari ini, satgas intai darat sudah dikerahkan untuk memantau 57 desa rawan kebakaran lahan.
Patroli kebakaran lahan memang diperketat menyusul kian dekatnya perhelatan Asian Games 2018 di Palembang. Panglima Kodam II Sriwijaya Mayor Jenderal Anto Mukti Putranto, Kamis (20/7/2018) mengatakan, saat ini kebakaran lahan di sejumlah titik yang terbakar kemarin sudah dapat dipadamkan. Saat ini, masih pada tahap pendinginan. “Lahan harus dibasahkan agar titik api tidak muncul lagi,” katanya.
Khusus di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran, Sumatera Selatan, Kecamatan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan api sudah padam. Sebelumnya, 105 hektar lahan gambut di kawasan konsesi perusahaan sawit tersebut terbakar. Kebakaran pun sudah terjadi sejak 5 hari lalu.
Menurut Pangdam, proses pemadaman dipermudah karena sudah tersedianya kanal-kanal yang dibuat oleh perusahaan yakni PT Rambang Agro Jaya, guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk melakukan pemadaman dari darat. Di kawasan tersebut ada 100 hektar daerah yang sudah dibuat kanal, untuk menjaga keberadaan air, pembuatan kanal diperluas sampai 25 hektar.
PT Rambang Agro Jaya telah membangun kanal sehingga air sudah tersedia. Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dari perusahaan dan Masyarakat Peduli Api telah berhasil memadamkan api.
Menurutnya, penyebab kebakaran di desa Cinta Jaya adalah karena tidak terurusnya lahan sehingga mudah terbakar. “Lahan yang terbakar adalah lahan terlantar,” ucapnya. Untuk itu, ke depan patroli akan terus disiagakan untuk mencegah kebakaran terulang kembali. “Ada 55 desa yang menjadi perhatian karena merupakan daerah rawan terbakar.
Manager PT Rambang Diselidiki
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab kebakaran lahan terutama di Desa Cinta Jaya Kecamatan Pedamaran dan Desa Kayu Labu, Kecamatan Pedamaran Timur.
Khusus untuk di Desa Cinta Jaya, lahan yang terbakar berada di kawasan konsesi perusahaan PT Rambang Agro Jaya. Adapun untuk di Desa Kayu Labu adalah milik masyarakat.
Saat ini, kata Zulkarnain, pihaknya sudah memeriksa semua manager perusahaan. Dugaan sementara ada faktor kelalaian dari kebakaran lahan yang terjadi di Desa Cinta Jaya. “Tidak hanya manajer, pemilik pun kami akan periksa, “ tegasnya.
Dari hasil penyelidikan, lanjut Kapolda, ada dugaan kelalaian dari perusahaan. Itu karena mereka tidak membangun sejumlah fasilitas pengamanan yang ditetapkan. Tidak ada tower dan tidak ada peralatan pemadam. Fasilitas itu baru tersedia setelah lahan terbakar.
Adapun untuk di Desa Kayu Labu, pihaknya masih mencari pemilik lahan. "Semua lahan pasti ada pemiliknya. Tentu pemilik lahan harus bertanggung jawab,"katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Iriansyah mengatakan, saat ini sudah ada lima helikopter disiagakan untuk memadamkan api dari udara. Selain itu, tim terpadu juga sudah tersedia di beberapa daerah rawan.