Selain Ganjil-Genap, Diperlukan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Dalam Kota
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam rangka mendukung mobilitas atlet saat Asian Games 2018, perluasan pembatasan lalu lintas di sejumlah jalan tol dalam kota Jakarta akan mulai diuji coba dalam waktu dekat. Perluasan sistem ganjil-genap di jalan besar yang mulai diuji coba sejak awal Juli dinilai tidak cukup untuk melancarkan transportasi Asian Games sesuai standar 30 menit waktu tempuh perjalanan atlet. Rekayasa pengaturan lalu lintas di ruas tol dalam kota juga diperlukan.
”Selain pemberlakuan perluasan ganjil-genap di jalan arteri DKI Jakarta, kelancaran transportasi saat Asian Games 2018 sangat ditentukan oleh penerapan rekayasa lalu lintas di jalan tol dalam kota,” ucap Bambang Prihartono, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dalam keterangan persnya, Rabu (18/7/2018), di Jakarta.
Untuk memastikan waktu perjalanan atlet dari wisma ke arena pertandingan atau antar-arena pertandingan tidak lebih dari 30 menit, mereka harus melalui jalan tol selain jalan arteri. Ada sebanyak 15.000 atlet yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran. Setiap hari, mereka harus bergerak ke delapan arena pertandingan yang tersebar di seluruh Jakarta.
Berdasarkan rekomendasi BPTJ, penutupan permanen beberapa pintu tol di ruas tol dalam kota Jakarta akan diterapkan setiap hari pukul 06.00-17.00 (untuk jalur mengarah wisma atlet) dan 12.00-21.00 (untuk jalur menuju arena pertandingan). Selain itu, mekanisme buka/tutup sesuai situasi dan kebutuhan rencana diterapkan di pintu tol lain.
Pembatasan angkutan barang golongan III, IV, dan V yang telah diterapkan di sejumlah jalan tol juga direkomendasikan untuk diperluas. Sebelumnya, kebijakan itu diberlakukan di ruas Cawang-Tomang Pluit dan Tomang-Kembangan. Angkutan barang hanya diperbolehkan melalui jalan itu pukul 22.00-05.00.
Bambang mengungkapkan, cara implementasi kebijakan pembatasan lalu lintas di jalan tol itu masih dikoordinasikan dengan instansi lain terkait, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pihak kepolisian, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan operator jalan tol. Kebijakan itu, lanjutnya, akan diuji coba dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR Heri Tri Saputra menambahkan, uji coba itu dilaksanakan untuk melihat skenario pembatasan lalu lintas mana yang paling efektif melancarkan pergerakan atlet Asian Games. Selain pembatasan kendaraan pribadi dan angkutan barang, jumlah angkutan umum direncanakan ditambah dan lajur khusus angkutan umum juga disediakan.