JAKARTA, KOMPAS -- Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan kredit pada tahun ini menguat dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit pada 2018 diperkirakan tumbuh sebesar 11,6 persen secara tahunan.
Hal itu tertuang dalam Laporan hasil Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) Triwulan II-2018 yang dikutip Kompas, Rabu (18/7/2018). Survei dilakukan terhadap 40 bank umum dengan pangsa kredit sebesar 80 persen dari total kredit.
Tujuan survei itu adalah memperoleh informasi dini mengenai kebijakan perbankan dalam penyaluran kredit, pendanaan, dan penentuan suku bunga. Survei dilakukan juga dalam rangka melihat perkembangan permintaan dan penawaran kredit baru.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman mengatakan, optimisme responden terhadap peningkatan kredit itu didorong perkiraan menguatnya pertumbuhan ekonomi pada 2018 dan kebijakan pelonggaran rasio pinjaman terhadap agunan (LTV). Kredit yang meningkat adalah kredit konsumsi, modal kerja, dan investasi.
"Kendati begitu, risiko kenaikan suku bunga kredit sampai dengan akhir 2018 masih ada. Kenaikan suku bunga kredit itu terjadi antara lain karena kenaikan suku bunga acuan BI dan meningkatnya biaya dana perbankan," ujarnya.
BI mencatat, rata-rata suku bunga kredit modal kerja diperkirakan naik 7 basis poin (bps) menjadi 11,51 persen, suku bunga kredit investasi naik 11 bps menjadi 12,02 persen, dan suku bunga kredit konsumsi naik 1 bps menjadi 14,15 persen. Pada kredit konsumsi, kenaikan suku bunga terjadi pada suku bunga kredit kepemilikan rumah atau apartemen sebesar 4 bps dan suku bunga kredit kendaraan sebesar 20 bps.
Survei tersebut juga menyebutkan, pada triwulan III-2018, pertumbuhan kredit akan semakin menguat. Kendati begitu, perbankan masih cenderung berhati-hati dalam penyaluran kredit. Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan pada penyaluran kredit investasi dan kredit modal kerja.
Khusus penyaluran kredit kepemilikan rumah dan apartemen diperkirakan semakin longgar. Kebijakan relaksasi LTV yang akan berlaku pada 1 Agustus 2018 ditengarai mendorong perbankan untuk melonggarkan penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) pada triwulan III-2018.