JAKARTA, KOMPAS — Jumlah pendatang baru di Jakarta Utara diprediksi mencapai 17.811 orang atau 25,63 persen dari total seluruh pendatang baru di DKI Jakarta. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Jakarta Utara perlu melakukan pendataan terhadap pendatang baru secara berkala.
Jumlah penduduk DKI Jakarta khususnya Kota Administrasi Jakarta Utara meningkat sebanyak 69.479 orang setelah Idul Fitri pada Juni 2018. Untuk merespons hal ini, Pemerintah Kota Jakarta Utara menggelar kegiatan Bina Kependudukan Pasca-Idul Fitri 1436 H/2018 Masehi, Rabu (18/7/2018) di Apartemen Maple Park, Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahun setelah perayaan Idul Fitri. Tujuannya adalah untuk membina masyarakat agar tertib mengurus dokumen administrasi kependudukan, baik bagi WNI maupun WNA. Hal ini merupakan bentuk pengendalian arus mudik dan arus balik setelah Idul Fitri di wilayah DKI Jakarta.
”Sebagian penduduk di sini mungkin tidak punya dokumen kependudukan. Kami arahkan supaya mereka bisa mengurus dokumen-dokumennya. Nanti akan dilayani oleh petugas,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Junaedi.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi DKI Jakarta, jumlah penduduk di Jakarta Utara pada tahun 2018 sebanyak 1.716.591 orang. Penduduk tersebar di enam kecamatan dan 31 kelurahan di Jakarta Utara. Jumlah ini meningkat sebanyak 1.272 orang apabila dibandingkan dengan data pada tahun 2017.
Disdukcapil DKI Jakarta juga mencatat adanya tambahan jumlah penduduk Jakarta setelah Idul Fitri 2018. Jumlah orang yang tercatat dalam arus mudik sebanyak 5.865.207, sedangkan arus balik tercatat 5.934.686 orang.
Terdapat selisih angka sebanyak 69.479 orang yang diduga merupakan pendatang baru. Dari selisih angka itu, disinyalir 25,63 persennya berdomisili di Jakarta Utara. Oleh sebab itu, Pemkot Jakarta Utara perlu melakukan pengawasan dan pencatatan para pendatang baru.
Kegiatan bina kependudukan (biduk) ini melayani masyarakat yang ingin mengurus dokumen kependudukan, seperti pembuatan akta kelahiran, kartu identitas anak, dan permohonan pencetakan KTP elektronik.
Hal ini berlaku bagi pemegang surat keterangan domisili sementara (SKDS) dan surat keterangan tempat tinggal (SKTT). Biduk juga melakukan pendataan secara door-to-door kepada seluruh penghuni apartemen.
”Ini pelayanan jemput bola untuk masyarakat. Kami melayani pengurusan SKDS, akta kelahiran, dan semua jenis pelayanan dokumen catatan sipil,” kata Junaedi.
Menurut laporan pada pukul 19.00, Suku Dinas Dukcapil Jakarta Utara mencatat ada 52 WNI dan 17 WNA yang tercatat belum melaporkan kedatangannya setelah Idul Fitri di Apartemen Maple Park.
Pendatang berasal dari beragam daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Eropa, dan Asia. Mereka datang ke Jakarta juga untuk beragam tujuan, antara lain bekerja dan menimba ilmu.
Pendatang berasal dari beragam daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Eropa, dan Asia. Mereka datang ke Jakarta juga untuk beragam tujuan, antara lain bekerja dan menimba ilmu.
Kepala Suku Dinas Dukcapil Jakarta Utara Erik P Sinurat mengatakan, para pendatang tidak akan dikenai sanksi administratif. Hal ini dilakukan karena tujuan dari biduk merupakan pembinaan dan pelayanan masyarakat.
”Kalau mereka (pendatang) tidak punya dokumennya, kami akan bantu dengan mengeluarkan beberapa produk, seperti SKDS. Mereka juga bisa mengurus KTP jika ingin pindah ke Jakarta. Tapi, kami imbau pendatang melaporkan dirinya ke RT terdekat,” tutur Erik.
Eva (32), penduduk Apartemen Maple Park, mengatakan, dirinya merasa terbantu dengan adanya pelayanan ini. Petang ini ia memberikan sejumlah dokumen untuk membuat kartu identitas anak bagi dua anaknya.
”Saya merasa terbantu sekali karena mengurus dokumen ini tidak perlu keluar (apartemen). Saya sudah kasih dokumen untuk buat kartu identitas anak. Katanya, besok sudah bisa diambil di (kantor) kelurahan,” ucap Eva.
Kegiatan biduk ini sudah berlangsung selama enam kali di sejumlah kelurahan di Jakarta Utara. Menurut rencana, kegiatan serupa akan digelar di kawasan Springhill, Pademangan, Jakarta Utara. Kegiatan itu akan diadakan dua pekan depan, tepatnya 1 Agustus 2018. (SEKAR GANDHAWANGI)