JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengingatkan tantangan dan hambatan yang dihadapi Indonesia saat ini sangat besar. Namun, disebutkan pula empat kunci yang perlu dimiliki anak-anak muda Indonesia untuk menghadapi perubahan dan memenangkan kompetisi global.
Saat memberikan kuliah umum kepada 517 peserta Akademi Bela Negara Nasdem angkatan kedua di Gedung ABN Nasdem, Jakarta, Senin (16/7/2018), Presiden menyampaikan tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara besar.
Dari dalam negeri, beberapa ancaman itu adalah radikalisme, intoleransi, terorisme, korupsi, kemiskinan, dan kesenjangan. Selain itu, ancaman dari luar, seperti perang dagang Amerika Serikat-China, juga bisa mengganggu Indonesia. Revolusi industri 4.0 juga bisa menjadi tantangan besar, kata Presiden, bila tidak ada persiapan dan upaya untuk mengikuti perubahan zaman.
”McKenzie Institute mengatakan bahwa perubahan revolusi industri 4.0 akan 3.000 kali lebih cepat daripada revolusi industri 1.0,” kata Presiden.
Oleh karena itu, menurut Presiden, ada empat hal yang harus dimiliki oleh orang-orang Indonesia untuk memenangkan kompetisi global. Keempat hal tersebut adalah produktivitas, etos kerja, elan atau semangat, dan disiplin.
”Semua manusia di negeri kita harus produktif, harus menghasilkan, semua rakyat kita harus memiliki etos kerja yang baik, memiliki elan, semangat juang yang tinggi, tidak gampang menyerah, tidak gampang putus asa, melihat tantangan dan hambatan tidak grogi, menghadapi cobaan tidak ragu,” kata Presiden.
Selain optimisme, kata Presiden, disiplin nasional harus diperbaiki. ”Kalau (acara) pukul 09.00 tet mulai, ya mulai. Jangan mundur dua atau tiga jam,” ujarnya.
Dengan keempat nilai tersebut, kata Presiden, diyakini Indonesia akan bisa menjadi empat besar negara terkuat di dunia seperti prediksi Bank Dunia, McKenzie, dan Bappenas. Apalagi, Indonesia sudah memiliki arah, tujuan, dan target pembangunan yang jelas.
”Kita perlu dengan semangat besar dan militansi untuk membangun bersama-sama. Saya ingin negara-negara yang sudah meninggalkan kita itu bisa kita lampaui semuanya dengan semangat-semangat yang tadi saya sampaikan,” kata Presiden.
Kuliah umum ini disampaikan dalam Akademi Bela Negara Angkatan II yang diselenggarakan Partai Nasdem. Bila angkatan I, kata Gubernur ABN Nasdem IGK Manila, diikuti 500 orang, tahun ini pesertanya mencapai 517 orang dari setiap kabupaten/kota se-Indonesia. ABN Nasdem, katanya, tempat pendidikan karakter, kepribadian, dan kebangsaan. Pendidikan fisik dan mental juga dilakukan melalui outbond selama dua pekan.
Acara kuliah umum ABN Nasdem ini dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Ketua DPR Bambang Soesatyo. Selain itu, tampak pula Mahfud MD dan Tuan Guru Bajang Zainul Majdi di acara tersebut.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.