IDI RAYEUK, KOMPAS — Kematian gajah terus terjadi di Aceh. Peristiwa terbaru, seekor gajah jantan ditemukan mati di areal perkebunan sawit milik PT Bumi Flora di Desa Jamborehat, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Belum diketahui penyebab kematian hewan lindung itu.
Kepala Balai Sumber Daya Alam Aceh Sapto Aji Prabowo, Jumat (13/7/2018), mengatakan, bangkai gajah itu ditemukan pada Kamis sore. Warga melaporkan kepada polisi. ”Tim dari BKSDA sedang ke lokasi untuk mengidentifikasi penyebab kematian,” ujarnya.
Gajah itu diperkirakan berusia belasan tahun. Gading sepanjang 10 sentimeter masih utuh. Bangkainya juga masih utuh dan belum menimbulkan bau tak sedap. Tim BKSDA akan melakukan uji laboratorium terhadap organ gajah untuk mengetahui penyebab kematian.
Kematian gajah liar ini memperpanjang kasus kematian gajah di Aceh. Bulan lalu, seekor gajah jinak dibunuh di kawasan pusat mitigasi konflik satwa di Aceh Timur. Dua pelaku sudah ditangkap dan dua orang masih diburu.
Sapto menyebutkan, populasi gajah menyusut karena gajah paling banyak diburu oleh jaringan perdagangan satwa lindung. Di sisi lain, habitat gajah kian berkurang karena alih fungsi lahan.
Sapto menyebutkan, lebih separuh dari populasi gajah di Aceh kini habitatnya berada di luar kawasan konservasi.
Sementara itu, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Muhammad Nur mengatakan, penindakan hukum di sektor kejahatan lingkungan masih lemah. Dalam kasus kematian gajah, yang dijerat hukum masih pelaku lapangan, sedangkan pemodal dan penadah tidak tersentuh hukum.