BEIRUT, KAMIS — Untuk mempererat hubungan parlemen kedua negara, perwakilan DPR RI mengunjungi parlemen Lebanon di Beirut. Perwakilan DPR RI—berjumlah lima orang—dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Kunjungan digelar pada Rabu (11/7/2018).
Kelima anggota DPR itu berasal dari Fraksi PPP, Golkar, PKS, dan Gerindra. Mereka didampingi Duta Besar RI untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy. Rombongan kecil itu diterima oleh Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri.
Melalui Whatsapp staf KBRI Beirut, Rahmat Ilahi Siregar mengatakan, dalam kunjungan itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyampaikan ucapan selamat atas berjalannya pemilu legislatif Lebanon pada 6 Mei 2018 yang berjalan lancar dan baik. Mereka pun mengucapkan selamat atas terpilihnya Nabih Berri sebagai Ketua Parlemen untuk yang keenam kalinya. Parlemen Lebanon memilik 128 anggota.
Rahmat menulis, fokus pembicaraan kedua pimpinan lembaga legislatif tersebut adalah seputar rencana kerja sama antarparlemen. Dalam catatan KBRI Beirut, Ketua Parlemen Nabih Berri pernah mendapatkan undangan dari Ketua DPR RI tertanggal 18 Februari 2016 untuk melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia dan dalam rangka membuat nota kesepahaman (MOU) persahabatan antarparlemen.
Dalam kunjungan kali ini, Fadli Zon kembali mengundang Nabih Berri untuk hadir ke Indonesia dalam rangka menghadiri acara World Parliamentary Forum on Sustainable Development yang akan digelar di Bali pada 12-13 September 2018.
Menanggapi undangan tersebut, Nabih Berri mengatakan bahwa dirinya berkeinginan untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada September jika kondisi perpolitikan di Lebanon berada dalam kondisi yang yang cukup stabil, tulis Rahmat dalam Whatsapp-nya.
Sahabat
Duta Besar RI Achmad Chozin Chumaidy mengharapkan kunjungan Nabih Berri ke Indonesia dapat segera terealisasi, demikian juga dengan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama antarparlemen.
Indonesia dan Lebanon, menurut Achmad, memiliki banyak kemiripan budaya dan mempunyai banyak kesamaan pandangan dalam menyikapi berbagai isu internasional. Dengan demikian, kata Achmad, kerja sama di berbagai bidang, baik pada tingkat eksekutif maupun antarmasyarakat, perlu terus didorong.
Lebih lanjut, dalam aplikasi Whatsapp-nya, Rahmat menulis berdasarkan keterangan Pelaksana Fungsi Politik KBRI Beirut, Mohammad Nur Salim, Lebanon adalah salah satu negara sahabat yang mempunyai posisi cukup penting. Dalam catatan sejarah Indonesia, Lebanon merupakan negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 24 Juli 1947, pada masa kepemimpinan Presiden Bechara el-Khoury.
Lebanon juga kerap memberikan dukungan kepada Indonesia dalam berbagai forum internasional, salah satunya adalah dukungan yang diberikan oleh Lebanon pada saat pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB, Juni 2018. Selain itu, saat ini di Lebanon juga terdapat 1.290 tentara Indonesia yang sedang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah bendera PBB, yaitu UNIFIL, di wilayah Lebanon Selatan.
Perwakilan DPR RI juga menyempatkan diri mengunjungi markas Kontingen Indonesia, Indobatt, yang terletak di Adchit al-Qusyair, Nabatieh, Lebanon Selatan, Kamis pagi. (*)