Serbuan Perancis ke pertahanan Belgia pada semifinal Piala Dunia 2018, Rabu (11/7/2018) WIB, berkali-kali patah. Namun, skuad “Ayam Jantan” beruntung memiliki senjata rahasia bernama Samuel Umtiti (24). Saat barisan depan gagal menunaikan peluang, bek tengah itu terbang menjadi penyelamat.
Gol yang dilesakkan Umtiti pada menit ke-51 itu ternyata menjadi pembeda nasib kedua tim saat peluit akhir berbunyi. Skor 1-0 untuk Perancis bertahan sehingga membawa mereka melaju ke final. Sementara Belgia harus menelan kekecewaan karena batal mengukir sejarah.
Gol itu bermula dari sepak pojok di sudut kiri pertahanan Belgia. Bola yang diluncurkan Antoine Griezmann itu melambung ke mulut gawang yang dikawal Thibaut Courtois. Barisan pertahanan Belgia yang tampak sibuk mengawal para penyerang Perancis pun luput memperhatikan Umtiti yang maju membantu.
Umtiti pun meloncat untuk menyongsong bola yang melaju ke arahnya. Gelandang Belgia Marouane Fellaini, yang jauh lebih jangkung ketimbang Umtiti, sebenarnya sudah berupaya menutup. Namun, karena kalah langkah, lompatannya pun gagal mencegat Umtiti menanduk bola yang bersarang telak melewati tiang dekat Courtois.
Gol itu membuat tim asuhan Didier Deschamps makin percaya diri untuk menghadapi permainan Belgia. Setelah tertinggal, Belgia berupaya menggedor pertahanan Perancis. Namun, Umtiti yang menjadi salah satu pilar utama lini belakang “Les Bleus”, tak mampu ditembus skuad berjuluk “Setan Merah itu”.
Selama berkiprah di Rusia, Umtiti merupakan pilihan utama Deschamps dalam mengawal pertahanan tengah bersama Raphael Varane. Pemain Barcelona itu hanya absen sekali karena disimpan Deschamps saat laga terakhir fase grup yang sudah tak menentukan melawan Denmark.
Umtiti adalah bagian dari skuad muda Perancis yang menjuarai Piala Dunia U-20 tahun 2013 di Turki. Dia pun mulai membela tim senior sejak Piala Eropa 2016. Sejauh ini, pemain bertinggi 183 sentimeter itu telah mencatatkan 24 pertandingan bersama tim “Ayan Jantan” dengan tiga gol, termasuk yang dicetaknya ke gawang Belgia tadi.
Sebagai pemain bertahan, Umtiti dikenal lugas dan cepat menutup lubang. Dia pun sanggup bermain di posisi kiri. Perannya sebagai distributor bola ke barisan tengah dan depan juga mumpuni. Selain itu, seperti yang ditunjukkannya pada laga melawan Belgia, dia bisa sangat mematikan saat memanfaatkan peluang dari bola mati.
Bek Belgia Thomas Vermaelen, dua hari sebelum laga menghadapi Perancis, menyoroti potensi ancaman dari rekannya di Barcelona itu. “Dia (Umtiti) cepat dan kuat, seorang bek yang komplet,” kata Vermaelen.
Kini, Umtiti sudah membawa “Les Bleus” ke tangga terakhir untuk mengulang kejayaan 1998 saat Perancis menjadi juara Piala Dunia untuk pertama kalinya. Akankah ia kembali menjadi faktor pembeda pada partai puncak 15 Juli nanti? (fifa.com/REUTERS)