Penjualan Barang Bekas Ternama Bergairah
Barang-barang bekas bermerek, seperti sepatu, tas, jam tangan, tetap ada peminatnya. Selain harganya bisa separuh harga barang baru, mengenakan barang-barang bermerek terkenal dan mahal itu tentu menaikkan gengsi pemakainya.
Pertumbuhan barang-barang bekas bermerek, yang sebelumnya hanya dijual terbatas di toko barang bekas, saat ini justru melebihi pertumbuhan penjualan di sektor barang mewah. Hal tersebut membuat pemimpin pasar RealReal memperluas bisnisnya dan mendorong label internasional untuk bekerja sama.
Penjualan barang bekas, barang antik, barang mewah, mulai dari tas Chanel, gaun Gucci hingga jam tangan Rolex, saat ini berkembang di situs khusus untuk menarik pelanggan lebih muda atau milenial.
Pendiri dan CEO RealReal Julie Wainwright mengatakan bahwa RealReal kini bersiap untuk masuk ke pasar saham dalam waktu dua tahun. Julie Wainwright berharap nilai barang yang dijual di situs RealReal akan naik sekitar dua kali lipat menjadi 1 miliar dollar AS (Rp 14 triliun) setiap tahunnya.
RealReal, perusahaan AS berusia tujuh tahun, sedang dalam pembicaraan dengan merek-merek kelas atas, seperti Louis Vuitton, LVMH, dan Gucci terkait rencana untuk bermitra dengan mereka. Menurut analis Berenberg, label-label mewah tersebut sampai saat ini menjauhi perdagangan barang bekas karena takut hal tersebut mencemari sifat produk mereka yang eksklusif dan merusak penjualan barang anyar.
Namun, mereka sekarang merasa sulit untuk mengabaikan bisnis barang bekas mewah yang bernilai 25 miliar dollar AS setahun (Rp 358 triliun) dan diperkirakan akan tumbuh hingga 10 persen setiap tahunnya dalam beberapa waktu mendatang. Angka tersebut lebih dari dua kali besaran yang diproyeksikan dari pertumbuhan pasar primer.
Meskipun ada beberapa indikasi mereka sedang merencanakan usaha in-house, merek-merek termasuk LVMH dan Kering sekarang melakukan pembicaraan dengan situs-situs vintage ketika mencoba untuk mencari tahu bagaimana mereka dapat memperoleh manfaat dari sektor yang sedang berkembang.
Potongan harga
Platform-platform barang bekas mendapatkan penghasilan dari potongan harga penjualan kembali suatu barang, mulai dari 10 persen hingga 50 persen. Besar potongan ini tergantung pada produk dan jumlah barang yang dijual melalui situs tersebut.
RealReal kini menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pengecer saingan yang mencari uang tunai di pasar yang sedang booming, termasuk thredUP, yang membuka cabang penjualan barang mewah bekas sejak tahun lalu.
Untuk RealReal dan para pesaingnya, kemitraan dengan merek-merek besar dapat meningkatkan profil dan memberi keuntungan. Mereka menolak untuk mengungkapkan rincian kerja sama yang sedang dibahas.
RealReal kini menghadapi persaingan yang semakin ketat dari para pengecer saingan yang mencari uang tunai di pasar yang sedang booming.
Namun, beberapa eksekutif, termasuk CEO Vestiaire Sebastien Fabre, mengatakan, bahwa kesepakatan dapat mencakup pembagian data yang memungkinkan pemilik merek terkenal untuk melacak orang-orang seperti apa yang membeli dan menjual produk mereka. Selain itu, dapat dilacak pula nilai barang yang dipegang pembeli. Informasi ini akan menentukan cara pemasaran dan harga barang.
Kemitraan RealReal dengan label Inggris, Stella McCartney, bisa menjadi model. Merek ini secara aktif mendorong pembeli untuk mendaur ulang pakaiannya dengan menawarkan voucer 100 dollar AS (Rp 1,4 juta) yang setengahnya dibayar oleh RealReal, dan kemudian membeli produk baru di toko untuk setiap barang Stella McCartney vintage yang mereka jual di situs mereka.
Platform penjualan barang bekas yakin bahwa sebagian besar merek-merek mewah tersebut akan memilih untuk aliansi strategis daripada berjalan sendiri. Pengecer mengatakan bahwa pemilik label mewah juga dapat diyakinkan oleh argumen: daripada mengancam penjualan barang mewah, para pengecer justru bisa membantu menyalurkan uang untuk dikembalikan ke merek tersebut.
Platform penjualan yakin bahwa sebagian besar merek-merek mewah tersebut akan memilih untuk aliansi strategis daripada berjalan sendiri.
Wainwright dari RealReal menjelaskan, sekitar seperlima uang yang dihabiskan oleh penjual justru digunakan untuk membeli barang-barang di situs. Hal tersebut menunjukkan proporsi yang signifikan yang mungkin akan kembali ke pasar pakaian yang lebih luas.
”Saya pikir kami melewati titik di mana mereka mungkin merasa kami adalah ancaman. Bagi banyak milenial, ini adalah pengalaman pertama mereka dengan merek mewah di situs kami,” kata Wainwright.
Antipemalsuan
RealReal memiliki tim antipemalsuan yang terdiri atas 100 orang yang bertugas menyingkirkan barang palsu, dan memproses 200.000 hingga 300.000 produk dalam sebulan. Vestiaire, yang juga bekerja dengan tim antipemalsuan, menambahkan 6.000 produk baru setiap hari ke situsnya, setelah 30 persen dari semua barang yang diserahkan untuk dijual kembali, mereka tolak.
Harga dan diskon sangat bervariasi, dengan faktor penentu meliputi kondisi barang dan bagaimana permintaan merek pada saat itu. Pembeli di RealReal, misalnya, dapat membeli sepatu hitam Givenchy tahun 2015 seharga 1.416 dollar AS (Rp 20 juta), sekitar sepertiga dari harga asli. Adapun sepatu hak tinggi Balenciaga bertabur polka pada tahun lalu turun menjadi 374 euro (Rp 6,3 juta) dari harga 876 euro (Rp 14,7 juta).
Pembeli di RealReal, misalnya, dapat membeli sepatu hitam Givenchy tahun 2015 seharga 1.416 dollar AS (Rp 20 juta), sekitar sepertiga dari harga asli.
Namun, beberapa barang tetap bertahan nilainya. Sebuah tas Hermes Birkin merah marun yang terbuat dari kulit burung unta produksi tahun 2009 dijual di RealReal 21.130 euro (Rp 355 juta), ketika harga ritel produksi tahun 2017 sebagai produk baru sekitar 15.000 euro (Rp 252 juta).
Di distrik Soho, New York, mahasiswa asal China, Fan Tu, berbelanja barang-barang dari Prada dan LVMH Celine di toko RealReal yang pertama. Sementara toko kedua dibuka di Los Angeles pada Agustus mendatang.
Fan Tu telah mendapatkan sekitar 4.500 dollar AS (Rp 64,5 juta) dari menjual pakaian bekas melalui RealReal tahun ini. ”Aku juga berbelanja di Celine, tepat di seberang jalan, dan di Prada, dua blok jauhnya,” katanya sambil memegang sepasang sepatu Chanel dan sepatu Dolce & Gabbana miliknya yang akan dia jual kembali. (REUTERS)