7.000 Hektar Tanaman Padi Rusak Akibat Luapan Danau Tempe
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS - Banjir yang terjadi di Kabupaten Wajo sejak Mei lalu merendam lebih dari 7.000 hektar sawah dan menyebabkan tanaman padi rusak atau tidak bisa menghasilkan. Selain itu, ada lebih dari 11.000 hektar kebun dengan berbagai jenis tanaman turut terendam.
"Data sementara kami, ada lebih 7.000 hektar tanaman padi puso. Tanaman ini sudah berusia di atas satu bulan dan sebagian menjelang panen. Tak bisa diselamatkan lagi. Kebun juga banyak yang terendam dan tanamannya rusak," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Wajo Syamsul Bahri, Rabu (11/7/2018).
Banjir yang terjadi di Wajo disebabkan meluapnya Danau Tempe. Danau mulai meluap sejak akhir Mei lalu dan mencapai puncaknya sepanjang akhir Juni hingga awal Juli 2018.
Tidak hanya Sidrap, sebagian wilayah Soppeng, Sidrap, dan Bone juga banjir. Lebih 14.000 rumah warga di Wajo, yang tersebar di tujuh kecamatan dan meliputi 18 kelurahan serta 41 desa, juga terendam. Sekolah, rumah ibadah, fasilitas kesehatan, kantor, hingga pasar turut terendam. Ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat aman.
"Kalau soal padi, Presiden sudah meminta Menteri Pertanian untuk membantu benih padi untuk mengganti tanaman yang rusak. Menteri juga sudah menyiapkan benih pengganti yang akan ditanam saat banjir surut," kata Syamsul.
Dalam kunjungan ke Sulsel meresmikan PLTB Sidrap awal Juli lalu, Presiden Joko Widodo menyempatkan mengunjungi Wajo dan bertemu korban banjir. Selain memberi bantuan, Presiden juga meminta Menteri Pertanian membantu petani yang tanamannya rusak karena terendam.
Danau Tempe yang meluap adalah danau purba di Sulsel yang berbentuk mangkuk. Ada belasan sungai besar dan puluhan sungai kecil dari delapan kabupaten yang alirannya menuju Danau Tempe. Satu-satunya tempat keluarnya air dari Danau Tempe adalah ke Teluk Bone melalui Sungai Cenrana.
Kerusakan lingkungan di sepanjang daerah aliran sungai yang mengalir ke Danau Tempe menyebabkan danau mengalami pendangkalan. Saat hujan di hulu sungai, danau meluap dan menggenangi wilayah sekitarnya. Itulah mengapa banjir menjadi bencana rutin di sekitar Danau Tempe, sekalipun di wilayah sekitar danau tak terjadi hujan. Banjir yang terjadi tahun ini terbilang terbesar dalam 10 tahun terakhir.