LONDON, SENIN — Polisi meyakini korban racun novichok terpapar zat berbahaya dalam dosis tinggi. Polisi menduga racun yang menimpa pasangan Dawn Sturgess dan Charlie Rowley di Inggris berhubungan dengan penyerangan yang terjadi pada mantan agen Rusia, Maret lalu.
Asisten Komisioner Polisi Metropolitan Neil Basu dalam keterangannya, Senin (9/7/2018), menyebutkan, prioritas utama polisi saat ini adalah mencari wadah yang mungkin digunakan untuk menampung racun novichok. Korban Dawn Sturgess yang dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (30/6/2018) lalu tak tertolong.
Ibu tiga anak berusia 44 tahun itu, Minggu (1/7/2018), meninggal. Pasangannya, Charlie Rowley (45), masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi mengkhawatirkan. ”Kematiannya (Dawn Sturgess) makin memperkuat tim investigasi untuk menguak masalah ini. Demikian pula kami berupaya mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas tindakan yang keterlaluan, sembrono, dan barbar,” kata Basu.
Lebih dari 100 polisi diturunkan untuk menelusuri semua tempat yang diperkirakan Sturgess dan Rowley terakhir berada. Pencarian difokuskan di rumah mereka serta di taman di Salisbury.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengaku terkejut dan shock atas kematian Dawn Sturgess. Menurut dia, pemerintah berkomitmen menyediakan dukungan penuh kepada masyarakat setempat yang menghadapi tragedi ini. Julian King, diplomat yang bertanggung jawab bidang keamanan Uni Eropa, mengatakan, ”Mereka yang berada di balik ini merupakan pembunuh.”
Kasus keracunan novichok ini mengingatkan kejadian sebelumnya yang menimpa Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, yang terpapar saat keduanya sedang duduk-duduk di taman Salisbury. Polisi yang menyelidiki kejadian ini juga sempat keracunan dan dirawat beberapa hari. Ayah dan anak ini sudah dinyatakan sembuh dari keracunan dan keberadaan mereka kini dirahasiakan. Aparat masih menyelidiki kasus ini.
Inggris menuduh Rusia telah melakukan penyerangan terhadap Skripal. Racun yang ditemukan dalam tubuh Skripal merupakan jenis yang dulu dikembangkan militer Uni Soviet pada Perang Dingin. Kedua negara terlibat dalam perseteruan diplomatik hebat yang berujung pada pengusiran diplomat.
Inggris menuduh Rusia melakukan penyerangan terhadap Skripal. Racun yang ditemukan dalam tubuhnya merupakan jenis yang dulu dikembangkan militer Uni Soviet pada Perang Dingin.
Kremlin mengatakan, merupakan sesuatu yang absurd menuduh Rusia terlibat dalam kematian Dawn Sturgess. ”Kami tidak tahu bahwa Rusia disebut-sebut atau mempunyai kaitan dengan hal ini,” kata juru bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov menanggapi kematian Sturgess. ”Kami tentu saja sangat menyayangkan kematian warga Inggris tersebut.”
Di tempat kejadian kasus Sturgess dan Rowley berada hanya 12 kilometer dari tempat ditemukannya Sergei Skripal dan Yulia. Sturgess diketahui pingsan pada pagi hari, kemudian pada sore harinya menyusul Rowley dilarikan ke rumah sakit.
Direktur rumah sakit Christine Blanshard, tempat kedua korban dirawat, mengatakan, pegawainya telah bekerja keras untuk menyelamatkan Dawn Sturgess. Pasangannya, Rowley dalam keadaan kritis.