Mantan Perdana Menteri Najib Razak ditangkap karena dugaan korupsi oleh MACC (KPK Malaysia), Selasa (3/7/2018) petang, atas dugaan korupsi dalam skandal megakorupsi 1MDB. Selain itu, dibukanya kembali kasus pembunuhan terhadap foto model Mongolia, Altantuuya Shaaribuugiin, dapat memperpanjang pusaran kasus hukum di seputar sosok Najib dan keluarganya. Yang menarik, Najib Razak memiliki memiliki jaringan orang-orang dekat juga di Indonesia.
Rilis resmi media dengan kop Lambang Negara Malaysia dan bertuliskan Kenyataan Media Pasukan Petugas Khas 1MDB menerangkan, Jaksa MACC (KPK Malaysia) anggota Satgas 1MDB pukul 14.35 waktu Kuala Lumpur menangkap Najib terkait perusahaan SRC International Sdn Bhd. Penangkapan tersebut dilakukan di rumah Najib di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur.
Harian The Star pada 3 Juli 2018 mengutip Kepala Polis Diraja Tan Sri Mohammad Fuzi Harun, menerangkan, terdapat empat dakwaan sementara ini terhadap mantan PM Najib Razak. Fuzi Harun mengatakan, PDRM akan bekerja sama penuh untuk menyelidiki kasus 1MDB.
Dalam ragam media daring dan media sosial di Malaysia, ramai dibahas pembersihan yang dilakukan PM Mahathir Mohamad terhadap berbagai lembaga, termasuk PDRM, dalam kaitan dengan penyelesaian berbagai kasus hukum yang terjadi semasa PM Najib berkuasa.
MACC mendakwa Najib Razak dengan tiga pasal perbuatan melawan hukum dan satu pasal penyalahgunaan kekuasaan atau korupsi atas dana sebesar 42 juta ringgit atau setara 10 juta dollar AS (sekitar Rp 140 miliar) di SRC International yang sempat menjadi anak usaha 1MDB.
Kepala MACC Datuk Seri Mohd Shukri Abdull pada 22 Mei 2018 mengatakan, hasil penyelidikan MACC tahun 2015 menemukan adanya aliran dana dari SRC International ke rekening pribadi Najib Razak sebesar 2,6 miliar ringgit dan 42 juta ringgit.
Hakim Datuk Mohd Sofian Abd Razak menentukan tanggal tentatif persidangan Najib dari 18-28 Februari 2019, 4-8 Maret 2019, dan 11-15 Maret 2019.
Adapun Jaksa Agung baru Malaysia, Tommy Thomas, akan memimpin langsung tim penuntut terhadap mantan PM Najib.
Kantor berita nasional Malaysia, Bernama, menambahkan, Najib Razak diperkirakan menghadapi lebih dari 10 dakwaan terkait pelanggaran hukum dalam kasus korupsi di perusahaan SRC International Sdn Bhd. Persidangan Najib digelar di Pengadilan Pidana Dua di lantai empat sayap kanan kompleks Pengadilan Kuala Lumpur.
Terkait WNI
Harian The Star, Malaysia Kini, New Straits Times, dan berbagai situs berita sejak awal Juni 2018 mengungkap sosok Nik Faisal pemegang akun perbankan Najib Razak dalam urusan 1MDB. Nik Faisal memiliki istri seorang WNI dan disebut-sebut melarikan diri keluar Malaysia (ada disebut berada di Jawa Tengah). Pemberitaan tersebut dikuatkan oleh para aktivis Malaysia yang dulu bergerilya bersama oposisi yang kini telah memenangi Pemilu Malaysia.
Nik Faisal berhubungan erat dengan Jho Low, tokoh kunci lain dalam kasus 1MDB yang beberapa waktu lalu kapal pesiarnya ditahan Polri di Nusa Tenggara Timur. Gaya hidup mewah dengan kapal pesiar tersebut diungkap Sarawak Reports tentang kehidupan putra Najib dan istri Najib, yakni Rosmah Mansor, yang biasa menyewa yacht mewah di Laut Tengah saat berlibur.
Kebiasaan tersebut dimulai jauh hari ketika Najib Razak masih menjadi pejabat di Kementerian Pertahanan Malaysia. Sarawak Reports melaporkan, pengeluaran liburan di Laut Tengah per minggu bisa mencapai 1,5 juta euro atau setara Rp 25,2 miliar dalam sepekan.
Duet Jho Low dan Nik Faisal masuk dalam daftar yang dicari oleh MACC dalam berbagai edaran cetak, digital, dan berbagai platform. Mereka berdua disebut-sebut menjadi kunci dalam kasus 1MDB yang melibatkan pula lembaga keuangan global Goldman Sachs.
Juga diketahui ada pria lain bernama keluarga Low yang bermukim di Jakarta yang aktif berhubungan dengan Putra Jaya–kantor Perdana Menteri Malaysia–semasa Najib Razak berkuasa. Dia bekerja bersama seorang pria WNI asal Sumatera Utara dan beraktivitas di sekitar Pluit-Pantai Indah Kapuk. Dalam kartu nama mereka tertera bisnis kelapa sawit dan pembangkit listrik yang ditekuni orang-orang tersebut.
Selain itu, Rosmah Mansor juga memiliki seorang kepercayaan untuk mengurus kepentingan rias dan kecantikan dirinya yang berasal dari wilayah selatan Sumatera dan bermukim antara Jakarta dan Kuala Lumpur. Pria tersebut memiliki akses langsung ke kediaman keluarga Rosmah dan mengurus rias kecantikan dirinya dan keluarga.
Ketika Najib kalah dalam pemilu Mei 2018, dalam pekan yang sama dia diketahui bersiap terbang dengan pesawat pribadi yang disiapkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menuju Bandara Subang, Kuala Lumpur, pada akhir pekan. Penerbangan tersebut diketahui publik dan diberitakan media sehingga akhirnya dibatalkan.
Perkawanan Najib Razak memang luas, dia berteman dengan seorang pengusaha besar Indonesia yang memiliki bisnis hotel-resor mewah di Malaysia, penerbangan carter, dan bisnis kelapa sawit yang menggurita.
Jejaring mancanegara
Seorang aktivis Malaysia bermarga Bong menceritakan, Kementerian Dalam Negeri Malaysia yang juga membawahi Polis Diraja Malaysia (PDRM) kini sedang menyusun jejaring pertemanan Najib dan orang-orang yang diduga terkait beragam kasus yang sedang disiapkan penuntutannya terhadap Najib dan keluarga. Jejaring tersebut juga mencakup orang-orang di Indonesia di sektor swasta ataupun pemerintahan.
Wakil Anwar Ibrahim di koalisi Pakatan Rakyat, Tian Chua, mengatakan, komitmen PM Mahathir Mohamad dalam membersihkan Malaysia sangatlah serius. Berbagai jabatan penegak hukum dibenahi, termasuk Jaksa Agung baru Tommy Thomas yang memiliki reputasi keahlian dalam pelacakan korupsi.
Penangkapan Jamal Yunus di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (2/7/2018) petang, adalah awal dari kerja sama antar penegak hukum Indonesia-Malaysia di era baru. Hubungan police to police, yang menurut Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito M Karnavian bersifat akrab dan tidak terpengaruh kepentingan politik karena penegakan hukum yang menjadi landasan hubungan sesama organisasi polisi, tentu dapat membantu Malaysia dalam mengusut jejaring kasus Najib di mancanegara, termasuk di Indonesia.
Kementerian Kehakiman (Department of Justice/DOJ) Amerika Serikat saat ini juga masih terus mengusut kasus dugaan korupsi Najib Razak. Pemerintah Singapura pun membekukan aset, rekening bank, dan memeriksa dugaan kasus terkait Najib Razak. Demikian pula beberapa negara lain, seperti Mongolia dan Perancis, juga mengupayakan penegakan hukum seiring terbongkarnya kasus 1MDB, pembunuhan Altantuuya Shaariibugiin, dan lain-lain.