LAUSANNE, KOMPAS – Tiga atlet Asia tampil gemilang dan meraih gelar juara pada seri delapan Liga Berlian IAAF 2018 yang berlangsung di Lausanne, Swiss, Kamis (5/7/2018). Ketiganya juga bakal tampil pada Asian Games Jakarta-Palembang 2018.
Tiga atlet itu meliputi Birhanu Balew, atlet lari jauh 5.00 meter asal Ethiopia yang akan membawa bendera Bahrain, Abdurrahmen Samba berdarah Mauritius yang menjadi andalan Qatar, serta Salwa Eid Naser kelahiran Niregia yang juga bertarung untuk Bahrain.
Birhanu Balew yang 27 Februari lalu genap berusia 22 tahun tidak hanya meraih medali emas tetapi juga mampu membuat waktu terbaik dunia musim ini untuk nomor spesialnya, 5.000 meter ini dengan waktu 13 menit 01,09 detik.
Balew meraih gelar pada kejuaraan Athletissima Meeting, yang berlangsung di Stadion Olimpiade de la Pontaise, setelah melewati kejadian yang cukup unik. Dua unggulan Ethiopia di nomor 5.000 meter dunia yang lebih muda dari Balew, yakni Yomif Kejelcha (20) yang merupakan pemegang medali emas 3.000 meter Kejuaraan Dunia Indoor 2018 Birmingham, serta Selemon Barega (18) yang merupakan pemegang medali perak 3.000 meter Kejuaraan Dunia Indoor 2018 Birmingham, berlari jauh di depan Balew. Namun, sekitar 100 meter jelang garis finis, duanpelari yang memimpin di depan itu saling menarik celana hingga Kejelcha harus terjatuh.
Balew yang saat itu berada di urutan ketiga, langsung menyusul untuk kemudian masuk finis lebih dulu dan menjadi juara seri ke delapan Liga Berlian IAAF 2018 ini. Barega yang langsung bangkit berdiri dan berlari, pasca insiden itu, mampu menyelesaikan lomba. Ia berada di urutan kedua dengan waktu 13 menit dan 02,67 detik.
Sedangkan posisi ketiga dari 19 peserta pada nomor ini juga ditempati atlet Ethiopia lainnya, Abadi Hadis (20), yang finis dengan waktu 13 menit dan 03,62 detik. Hadis merupakan pemegang medali perunggu Kejuaraan Dunia Cross Country IAAF 2017.
Sedangkan pada nomor 400 meter putri, Salwa Eid Naser atlet kelahiran Nigeria yang baru 23 Mei lalu genap berusia 20 tahun mampu mempersembahkan medali emas untuk Bahraih setelah mencapai aris finis dengan waktu 49,78 detik atau tertinggal 0,26 detik dari waktu terbaik dunia saat ini yang mencapai 49,52 detik.
“Musim ini saya tidak mengawali star saya dengan baik. Itu sebabnya saya cukup senang ketika hari ini saya mampu melakukan star dengan baik. Itu sebabnya saya senang bisa menjadi juara hari ini. Dan saya akan berusaha untuk bisa melakukannya dengan baik,” tutur Salwa, pemegang medali perak 400 meter di Kejuaraan Dunia Atletik 2017 London.
Sedangkan posisi kedua dan ketiga, masing-masing ditempati pelari Amerika Serikat Jessica Beard (29) dan Shakima Wimbley (23), yang mencapai garis finis dengan waktu 50,40 detik dan 50,58 detik. Sementara Abdurrahmen Samba (22) berdarah Mauritius dan membela Qatar, masih tetap menjadi juara pada nomor andalannya, 400 meter lari gawang putra seri ke delapan Liga Berlian IAAF 2018 ini.
Samba yang sudah mengumumkan kalau seri Lausanne ini menjadi seri terakhir bagi dirinya di Liga Berlian IAAF 2018 ini, mampu mencapai garis finis dengan waktu 47,42 detik.
Tentu masih jauh dari waktu tercepat dunia yang sekaligus menjadi rekor 400 meter lari gawang Asia yang sudah mencapai 47,41 detik yang diciptakan Samba pada seri enam Liga Berlian IAAF 2018 lalu, di Kejuaraan Bauhaus-Galan, Stockholm, Swedia, 19 Juni lalu.
“Saya senang dengan kondisi fisik saya yang fit saat ini.Sebab saya ingin memecahkan rekor dunia 400 meter lagi gawang ini,” tutur Samba usai meraih medali emas ke enam kalinya di Liga Berlian IAAF 2018 ini.
Samba belum memastikan apakah musim ini menjadi akhir dari karirnya. Namun yang pasti, ia berencana Yturut berlomba di Asian Games 2018. "Akhir dari musim ini bagi saya yakni Asian Games yang akan berlangsung akhir Agustus nanti di Jakarta,” tuturnya seperti dikutip iaaf.org.
Posisi kedua nomor ini masih tetap untuk Karsten Warholm (22) dari Norwegia yang mencapai garis finis dengan waktu 47,94 detik, diikuti Yasmani Copello (31) dari Turki yang mencatat waktu 48,85 detik. (AP/letsrun.com/gdnonline.com)