JAKARTA, KOMPAS – Dua ganda muda Indonesia tersingkir dari babak semifinal turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2018 setelah dikalahkan rekan senior mereka. Meskipun kalah, para pemain pelapis ini memetik pelajaran berharga, terutama tentang kegigihan senior menjalani pertandingan dan latihan sehari-hari.
Indonesia meloloskan dua ganda campuran dan dua ganda putra pada babak semifinal Indonesia Terbuka di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (7/7/2018). Kedua pasangan dari dua nomo tersebut harus saling berhadapan untuk memastikan tiket laga final.
Pada nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menaklukkan rekan senegara yang menjadi pemain pelapis mereka, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-18, 21-8. Owi/Butet, panggilan akrab Tontowi/Liliyana memenangi pertandingan dalam waktu 30 menit.
Adapun ganda putra peringkat satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, menumbangkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dalam waktu lebih singkat, yaitu 24 menit, dua gim langsung 21-13, 21-10.
Sebenarnya para pemain kerap saling berhadapan selama latih tanding di pelatnas. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi dan pelatih ganda campuran Richard Mainaky biasanya membuat simulasi pertandingan senior melawan yunior untuk melihat kemampuan maksimal atlet. Pelatih juga kerap melakukan rotasi partner dan lawan.
Meski kerap berhadapan dalam latihan sehari-hari, menurut Fajar, ada yang berbeda dari penampilan Marcus/Kevin dalam pertandingan. "Kalau di latihan mereka biasa-biasa saja. Tetapi, di pertandingan, Marcus/Kevin tampil dengan aura dan mental juara. Terutama Kevin, permainan di depan net sangat bagus. Ada bola di depan net seperti mau dimakan," kata dia.
Perjalanan Fajar/Rian ke semifinal tidak mudah. Dalam tiga laga sebelumnya, finalis Jerman Terbuka 2018 ini selalu menjalani pertandingan rubber game. Termasuk ketika mengatasi juara dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan (China), yang menjadi unggulan ketiga, pada babak perempat final.
Seusai Indonesia Terbuka, Marcus/Kevin dan Fajar/Rian akan tampil pada Kejuaraan Dunia di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus dan Asian Games Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September. Menghadapi dua ajang penting tersebut, menurut Fajar, dirinya harus meniru semangat juang Marcus/Kevin dalam pertandingan.
Hafiz/Gloria juga memetik banyak pelajaran berharga dari para senior. "Saya melihat kegigihan Owi/Butet dalam latihan terbawa hingga ke pertandingan. Di latihan, mereka tidak mau mengalah. Jadi, saat menjalani pertandingan, sikap itu tinggal dipindahkan ke lapangan," ujar Hafiz.
Ganda Owi/Butet dan Hafiz/Gloria berbagi rekor kemenangan 1:1. Sebelumnya, Hafiz/Gloria berhasil mengalahkan Owi/Butet dalam laga sengit di All England 2018.
Babak final
Pada babak final, Owi/Butet akan menghadapi Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Pasangan Malaysia ini mengantungi tiket ke final setelah menghentikan langkah wakil China, Zeng Siwei/Huang Yaqiong, 21-18, 21-16. Ini akan menjadi pertemuan pertama Owi/Butet dengan Chan/Goh setelah saling berhadapan pada final Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Di atas kertas, Owi/Butet lebih unggul dengan catatan sembilan kemenangan.
Laga final ganda putra akan mempertemukan Marcus/Kevin dengan Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Ganda Jepang ini melaju ke final setelah mengalahkan ganda Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng, 21-13, 21-11. Marcus/Kevin pernah mengalahkan Inoue/Kaneko di turnamen Jepang Terbuka 2017. Hal itu membuat ganda Jepang berambisi mengalahkan Marcus/Kevin di hadapan penonton tuan rumah Indonesia.
Pada tunggal putri, Chen Yufei (China) akan berhadapan dengan unggulan pertama Taiwan, Tai Tzu Ying. Adapun final ganda putri akan mempertemukan sesam pemain Jepang. Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara merebut tiket final setelah mengalahkan unggulan pertama sekaligus juara bertahan Chen Qingchen/Jia Yifan (China). Mereka akan menghadapi unggulan kedua Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, yang maju ke final setelah menyingkirkan rekan senegara Misaki Matsutomo/Ayaka Takashi.
Sementara itu, unggulan teratas tunggal putra Victor Axelsen (Denmark) akan menghadapi juara Asia asal Jepang, Kento Momota (Jepang). Momota maju ke final setelah mengalahkan pemain kawakan Malaysia, Lee Chong Wei. (E10)