JAKARTA, KOMPAS — Belum usai laga perempat final turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2018, Jumat (6/7/2018), Indonesia telah memastikan tiket final untuk ganda campuran setelah laga pertama. Kemenangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir atas Zhang Nan/Li Yinhui (China) memastikan perolehan tiket final itu.
Owi/Butet, panggilan Tontowi/Liliyana, akan bertemu salah satu rekan latihannya di pelatnas pada babak semifinal, Sabtu. Mereka adalah Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto atau Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang berhadapan pada perempat final, Jumat malam. Pertemuan sesama pemain pelatnas ini pun secara otomatis menempatkan Indonesia pada satu tempat di final ganda campuran.
Pada perempat final pertama yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Owi/Butet mengalahkan Zhang/Li, 21-17, 21-14.
”Hari ini saya main lebih baik dibandingkan kemarin, itu terjadi dari awal. Zhang Nan juga bingung mau main seperti apa. Pada gim kedua, mereka mengubah pola permainan, tetapi saat interval kami sadar dan mengubah strategi,” tutur Butet yang berstatus juara bertahan Indonesia Terbuka bersama Owi.
Gim pertama dimenangi Owi/Butet melalui permainan taktis. Tak bisa mengandalkan kecepatan dan kekuatan karena telah berusia 30-an tahun, mereka pun mengandalkan kejelian dalam menempatkan pukulan yang akurat meski hanya berupa pukulan ”halus”.
Owi/Butet, misalnya, meraih tiga poin beruntun, dari 4-2 menjadi 7-2, melalui pukulan pelan tetapi akurat. Pada gim ini, perolehan poin ganda peringkat ketiga dunia itu tak pernah terkejar Zhang/Li. Mereka sempat unggul hingga berselisih tujuh angka, 12-5, sebelum pasangan China mendekat pada 13-10. Pukulan-pukulan silang dari Zhang, dua kali juara Olimpiade, membuat dia dan Li memperkecil selisih poin.
Owi/Butet mempertahankan pola itu pada awal gim kedua hingga langsung unggul, 4-0. Namun, permainan cepat yang diperagakan Zhang/Li membuat situasi berbalik. Ganda China berperingkat ke-23 dunia itu unggul, 11-9, pada jeda gim kedua.
Tanpa kecepatan dan kekuatan pukulan yang bisa diperagakan terus-menerus, Owi/Butet pun mengandalkan pengalaman mereka. Juara Olimpiade Rio de Janeiro 2016 ini merebut 10 angka beruntun. Skor berubah menjadi 19-12. Ganda China menambah dua angka, tetapi penempatan bola silang dari Owi ke area lapangan kosong mengakhiri pertandingan yang berlangsung selama 33 menit itu.
Tentang pertemuan dengan sesama pemain Indonesia pada semifinal, baik Owi maupun Butet mengatakan, tak akan mudah mengalahkan rekan latihan sendiri meski mereka lebih muda. ”Kami sama-sama tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing,” ucap Owi.
Butet menambahkan, mereka harus waspada karena Ricky/Debby atau Hafiz/Gloria pasti ingin mengalahkan senior mereka.
Sementara itu, ganda putra Berry Angriawan/Hardianto dihentikan pasangan Taiwan, Liao Min Chun/Su Ching Heng, 13-21, 8-21. Sehari sebelumnya, pada babak kedua, Berry/Hardianto menyingkirkan unggulan kedelapan, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark).