Jakarta, Kompas--Tiga ganda campuran Indonesia akan tampil pada perempat final turnamen bulu tangkis Blibli Indonesia Terbuka 2018. Penampilan pasangan-pasangan pelapis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, setelah melewati babak kedua, Kamis (5/7/2018), telah sesuai dengan harapan pelatih Richard Mainaky.
Sebelum turnamen kelas HSBC BWF World Tour Super 1000 ini dimulai Selasa di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Richard mengatakan tak sabar untuk melihat penampilan pasangan pelapis ganda campuran. Dia berharap, mereka bisa bersaing dengan pasangan elite dunia.
Harapan itu terwujud dengan munculnya tiga ganda campuran yang akan tampil pada babak delapan besar. Kehadiran ketiganya telah memastikan lolosnya satu pasangan ke semifinal sebelum perempat final berlangsung Jumat ini, yaitu dengan adanya pertemuan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja. Owi/Butet, panggilan Tontowi/Liliyana, juga lolos ke perempat final.
Dalam dukungan penonton yang kian memenuhi Istora berkapasitas 7.000 penonton, Hafiz/Gloria mengalahkan unggulan keenam, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen (Denmark), 14-21, 21-13, 21-7. Penonton pun riuh memberi tepuk tangan untuk pemain Indonesia berusia 23 dan 24 tahun itu.
Ini menjadi kemenangan kedua Hafiz/Gloria atas pasangan peringkat kelima dunia itu dalam dua turnamen beruntun. Pekan lalu, ganda Indonesia berperingkat ke-13 dunia menang atas Christiansen/Pedersen pada babak pertama Malaysia Terbuka.
“Kami sudah mempersiapkan diri dengan baik karena sudah bertemu di Malaysia, kami sudah tahu cara bermain mereka dan bagaimana cara mencari poin. Yang paling penting dalam pertandingan tadi adalah konsisten dengan permainan kami,” kata Hafiz.
Pola permainan konsisten yang dimaksud Hafiz adalah bermain sabar, mengatur tempo permainan, lalu menanti kesempatan meraih poin. Namun, pola ini sulit dijalankan pada gim pembuka karena Christiansen/Pedersen memperagakan permainan cepat.
Pada pertandingan lain, Ricky/Debby, yang baru berpasangan pada tahun ini, menang atas Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), 21-14, 21-19. Adapun juara bertahan, Owi/Butet, menang atas Yugo Kabayashi/Misaki Matsutomo (Jepang), 23-21, 21-19.
Lolosnya Hafiz/Gloria dan Ricky/Debby ke perempat final mendapat sambutan baik Owi/Butet. "Saya senang mereka ke perempat final juga karena lawan yang mereka hadapi tak mudah dikalahkan. Semoga mereka bisa mempertahankan penampilan tidak hanya di sini, terutama Hafiz/Gloria yang masih muda. Ke depan, mereka harus sudah tahu level sendiri," tutur Butet.
Sementara, Owi memberi masukan agar "adik-adiknya" bisa lebih percaya diri tampil dalam persaingan tingkat elite. "Pola pikir harus dijaga dan latihan jangan lengah," kata Owi.
Bersama Owi/Butet, Ricky/Debby dipilih untuk mewakili ganda campuran Indonesia dalam Asian Games Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September. Adapun Hafiz/Gloria akan bermain dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Nanjing, China, 30 Juli-5 Agustus.
PR Gregoria dan Anthony
Pada pertandingan lain, tunggal putri Indonesia yang tersisa, Gregoria Mariska Tunjung, kalah dari unggulan keempat, Ratchanok Intanon (Thailand), 21-11, 17-21, 21-14. Meski kalah, pemain Indonesia berusia 18 tahun itu telah memberi perlawanan maksimal. Pekan lalu, pada Malaysia Terbuka, Gregoria juga memaksa juara Olimpiade, Carolina Marin, bermain tiga gim.
"Sebetulnya masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, seperti fokus bertanding dan kaki harus lebih kuat. Tetapi, saya merasa, kesiapan mental saya telah lebih baik," kata Gregoria.
Tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, gagal membalas kekalahan dari Kento Momota (Jepang) yang dialami pada babak kedua Malaysia Terbuka. Bertemu di Istora, Anthony kalah, 14-21, 15-21. Salah satu kelemahan Anthony yang terlihat dalam laga itu adalah banyak kesalahan yang dia lakukan. Pada gim kedua misalnya, dia melakukan 14 kesalahan, jauh lebih banyak dari empat kesalahan yang dilakukan Momota.
Dari pertandingan itu pula, Anthony belajar bagaimana Momota bisa mengubah taktik dengan cepat, menyesuaikan dengan perubahan yang dilakukan lawan. Adapun Anthony belum bisa melakukan hal itu.