Bom Berisi Paku dan Gotri Meledak di Bangil, Jawa Timur
Oleh
Dahlia Irawati
·3 menit baca
BANGIL, KOMPAS — Beberapa kali ledakan terdengar di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/7/2018) sekitar pukul 11.30 WIB. Ledakan melukai Abdullah, terduga pembuat bom, dan anaknya. Terduga melarikan diri, sedangkan anaknya dirawat di rumah sakit.
Yanto (46), warga RT 002 RW 001 Kelurahan Pogar, Jalan Pepaya, mengatakan mendengar ledakan pertama sekitar pukul 11.30 WIB. Ledakan cukup keras sehingga menggetarkan kaca rumahnya. Rumah berjarak sekitar 10 meter dari lokasi ledakan. Bersama warga, Yanto langsung masuk ke rumah kontrakan milik Saprani yang ditempati keluarga Abdullah. Mereka awalnya menduga ledakan berasal dari elpiji.
”Kalau elpiji, kok ada warna asap putih. Dan tidak ada bau elpiji, justru bau obat. Kami pun melihat ke dalam rumahnya,” kata Yanto.
Di bagian belakang rumah, warga menemukan anak Abdullah tergeletak di lantai, terluka di bagian kaki kiri. Warga lalu menolong anak itu. Bersama istri Abdullah, warga membawa anak tersebut ke RSUD Bangil.
Rumah tempat terjadinya ledakan itu dihuni keluarga Abdullah setahun terakhir. Di rumah itu, Abdullah alias Awardi (50) tinggal bersama istrinya, Dina Rohana (40), dan anaknya yang berumur 6 tahun. Abdullah adalah warga Karang Tanjung RT 006 RW 007 Kecamatan Serang Banten. Dina warga Desa Gempeng, Bangil.
”Saat itu suaminya diam saja. Saat ditanya warga, ia diam saja. Bahkan, dia berusaha menyembunyikan bahan-bahan yang menumpuk di dalam kardus. Dia mendorong bahan-bahan itu ke dalam kamar. Berikutnya, langsung terdengar ledakan kedua di kamar itu. Saya dan warga pun lari keluar rumah,” kata Yanto.
Meski terluka karena ledakan, pelaku berusaha kabur keluar rumah. Yanto secara refleks berusaha menghadangnya. ”Saya menyuruh dia masuk rumah. Ia sempat masuk, lalu pergi keluar lagi dan berlari ke arah mobil polisi di dekat rumahnya. Lalu terjadi ledakan berikutnya,” kata Yanto.
Dalam video amatir yang diambil warga di bawah, terduga pembuat bom, Abdullah (beransel) masuk rumah.
Berkali-kali
Yanto dan warga tidak begitu yakin berapa kali ledakan berikutnya terjadi. Namun, warga langsung melihat pelaku masuk ke rumahnya lagi, lalu melarikan diri dengan memacu motornya dengan cepat.
Ketua RT 001 RW 001 Kelurahan Pogar Mardiono juga mendengar ledakan tersebut. Saat itu ia sedang duduk di teras rumah dan menanti waktu untuk shalat Dzuhur. Tiba-tiba ia mendengar ledakan pertama cukup keras dan menggetarkan kaca rumahnya. Rumahnya berjarak lebih kurang 10 meter dari lokasi ledakan.
”Warga sudah berusaha menolong, tetapi malah kemudian terjadi ledakan beberapa kali. Setelah ini, pelaku melarikan diri,” kata Mardiono.
Ia memerintahkan warga berjaga-jaga agar tidak ada orang luar yang nanti menambah kisruh suasana. ”Warga harus berjaga-jaga, siapa tahu ada kawan-kawan pelaku yang ingin ke sini. Warga akan berjaga-jaga,” katanya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Machfud Arifin mengatakan, pemilik terduga bom sedang dikejar. ”Ledakan di rumah pelaku tidak kuat. Hanya kaca-kaca dan eternit atap jatuh. Mesiunya masih ada tadi. Saat ini pelaku sedang dikejar,” katanya.
Adapun istri pelaku tidak mengalami luka. ”Ia kami amankan untuk menghindari ada orang lain yang ingin mengamankan dia. Kami belum tahu dia dari jaringan mana. Masih didalami,” katanya.
Machfud menambahkan, sebelum melarikan diri, pelaku sempat berusaha melukai Kapolsek Bangil Komisaris Polisi M Iskhak. ”Pelaku kemudian kabur dengan membawa ransel hitam. Tidak tahu isi ranselnya apa, bisa jadi ada kemungkinan bom, tetapi yang jelas pelaku kabur dengan terluka. Sebab warga ada yang menembakkan senapan angin kepada pelaku,” katanya.
Saat ini, Machfud mengaku bom yang berada di rumah pelaku sudah diurai. Di dalam rumah ditemukan beberapa buku jihad dan terorisme. Pelaku tinggal di sana lebih kurang 1,5 tahun.