Pelanggaran Warnai Hari Kedua Penerapan Sistem Ganjil Genap
Oleh
E19
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS--Memasuki hari kedua pembatasan mobil pribadi melalui pemberitahuan sistem ganjil genap, di sepanjang kawasan Jalan DI Pandjaitan hingga Jalan HR Rasuna Said masih ditemukan kendaraan berplat nomor genap pada Selasa (3/7/2018).
Pada persimpangan Jalan DI Pandjaitan menuju MT Haryono yang terletak di Underpass Cawang, masih ditemukan sekitar 3-5 mobil berplat nomor genap pada pemberhentian lampu merah.
Samuel Kriston, Petugas Penghitung Kendaraan (Traffic Counter) Dinas Perhubungan kawasan MT Haryono menuju DI Padjaitan mengatakan jumlah pelanggar hari ini masih stabil dibandingkan kemarin. Berdasarkan penghitungan sejak pukul 6 pagi, terdapat hampir 300 orang yang melintasi jalur arteri yang diatur dengan ganjil genap.
"Jumlah itu semakin siang terus naik, dari penghitungan pukul 6 pagi hingga setengah 7 terdapat 61 mobil berplat nomor genap yang melintas dari MT Haryono ke DI Pandjaitan. Hingga pukul 7 dan 9, jumlahnya berturut-turut naik dari 115 lalu 121 mobil," kata Samuel.
Hingga proses penghitungan dilakukan pukul setengah 10, terdapat 91 mobil yang melanggar dan arahnya menuju Jalan Ahmad Yani. "Jumlah itu mungkin baru setengahnya, siang bisa 2 kali lipat lebih banyak."
Jumlah tersebut menurutnya belum dihitung dengan pengendara mobil yang dari arah UKI langsung menuju ke DI Pandjaitan melalui Underpass. M Kusumayadi, petugas Dishub yang menghitung jumlah kendaraan yang melanggar dari arah UKI ke DI Pandjaitan kumulasinya mencapai 341 pelanggar per pukul 10 pagi.
Berdasarkan penelusuran sepanjang jalan DI Pandjaitan hingga Jalan HR Rasuna Said, belum banyak informasi yang disebarkan melalui media semacam spanduk ataupun bentuk lainnya. Sejumlah spanduk ditemukan di sekitar Halte Bus Transjakarta Cawang Soetoyo dan Halter BNN, namun ukurannya tidak cukup besar untuk dapat dilihat pengendara mobil.
Vitalis (46), pengemudi jasa taksi daring berplat nomor genap yang sedang berhenti di sekitar Jalan DI Pandjaita mengatakan sudah mendengar kabar mengenai perluasan wilayah ganjil genap di televisi, namun Ia tidak tahu secara jelas terkait jalur perluasan dan rute alternatif yang disarankan. Ia yang melintasi Halte Busway Cawang Soetoyo juga tidak menyadari dirinya adanya spanduk pemberitahuan kawasan ganjil genap yang dipasang di halte Bus Transjakarta.
Willy (40), pengemudi mobil berplat ganjil yang melintasi Halte Cawang Soetoyo juga mengatakan sulit melihat informasi yang tertera pada spanduk tersebut. Menurutnya pemasangan di halte bus itu terlalu tinggi bagi jarak pandang pengendara serta terlalu jauh untuk dapat dijangkau oleh pengendara mobil.
Terkait adanya fasilitas kantung parkir (park and ride) sejauh ini belum dioperasikan di sekitar UKI hingga DI Pandjaitan. Terdapat satu lahan parkir kosong yang masih ditutup di dekat persimpangan menuju MT Haryono, memungkinkan pengendara nantinya mengakses Halte Bus Transjakarta di depan BNN.