Cuma dalam waktu empat menit, Jepang unggul 2-0 atas Belgia dan mempertahankannya sampai menit ke-68 perdelapan final Piala Dunia 2018 di Rostov Arena, Rostov-on-Don, Rusia, Selasa (3/7/2018) dini hari WIB. Namun, dengan ketekunan menyerang, pantang menyerah, dan mental baja, Belgia membalikkan keadaan.
Pada menit ke-69, Belgia membalas lewat sundulan jarak jauh bek Jan Vertonghen. Lima menit kemudian, Belgia menyamakan skor melalui tandukan gelandang Marouane Fellaini. Pada menit ke-94, sayap serang Nacer Chadli meruntuhkan impian Jepang dan membuat Belgia berjaya.
Gol pertama Chadli (28) di Piala Dunia 2018 itu mengantar Belgia ke perempat final untuk menghadapi Brasil. Beberapa jam sebelumnya, tim "Samba" memastikan diri melaju ke perempat final setelah menekuk Meksiko, 2-0, di Samara Arena, Samara.
Di laga kontra "Samurai Biru", Chadli merupakan pemain pengganti. Gelandang serang West Bromwich Albion ini masuk menggantikan sayap serang Yannick Carrasco pada menit ke-65. Saat Chadli masuk, skuad "Setan Merah" masih tertinggal 0-2 dari Jepang.
Pelan tetapi pasti, Chadli turut berandil dalam kebangkitan timnya. Pada menit ke-94, pengatur serangan Kevin De Bruyne dari lingkaran tengah lapangan mengirim operan kepada sayap serang Thomas Meunier yang berlari menyisir sektor kiri pertahanan Jepang. Sebelum mencapai kotak penalti, Meunier mengirim umpan silang yang ternyata "diloloskan" oleh penyerang Romelu Lukaku yang dikawal Makoto Hasebe.
Lukaku tahu Chadli berlari dan tiba di sisi kanan pertahanan Jepang tanpa kawalan. Chadli pun dapat menceploskan bola ke gawang Eiji Kawashima dengan leluasa. Gol itu sekaligus memupus harapan satu-satunya wakil Asia yang tersisa di Rusia setelah Australia, Korea Selatan, Iran, dan Arab Saudi mentok di fase grup.
Secara total, Chadli sudah membuat enam gol dalam 48 laga bersama timnas Belgia. Jumlah itu masih amat jauh dibandingkan dengan Lukaku, top scorer sepanjang masa Belgia dengan 40 gol dari 72 laga. Meski demikian, gol Chadli penting bagi Belgia yang menang setelah tertinggal dua gol.
Kondisi ini mengingatkan pada tim Jerman Barat di Piala Dunia 1970 Meksiko. Pada babak perempat final, Jerman Barat yang sempat tertinggal dua gol sanggup membalikkan keadaan untuk menang 3-2 atas Inggris.
Chadli lahir di Liege, Belgia, 2 Agustus 1989. Dia sempat memiliki kewarganegaraan ganda, yakni Maroko dan Belgia. Sejak belia sampai remaja, Chadli mengembangkan bakat sepak bola di akademi JS Thier-a-Liege, Standard Liege, dan MVV Maastricht.
Menurut laman Transfermarkt, pada 2007, Chadli mendapat kontrak profesional pertama dari klub divisi dua Belanda, AGOVV Apeldoorn. Ada cerita, klub ini saat mengambil Chadli dari MVV ke AGOVV menggunakan nama lain, yakni Kaliffe. Cara ini ditempuh AGOVV untuk mencegah klub lain membajak Chadli. AGOVV memakai jasanya kurun 2007-2010 dengan hasil 28 gol dalam 90 laga.
Kurun 2010-2013, Chadli bermain untuk klub Liga Belanda Twente dengan capaian 25 gol dalam 84 pertandingan. Penampilannya yang cukup impresif itu menarik minat klub Inggris, Tottenham Hotspur, memakai jasa Chadli. Kurun 2013-2016, Chadli bermain dalam 88 laga dan mencetak 15 gol. Sejak 2016 sampai kini, Chadli bermain untuk West Bromwich Albion (WBA), mencetak 15 gol dalam 36 laga.
Pada 2010, Chadli memilih membela Maroko. Debutnya untuk Maroko terjadi pada November 2017 ketika melawan Irlandia Utara dalam laga persahabatan internasional yang berakhir dengan skor 1-1. Di laga itu, Chadli terpilih sebagai pemain terbaik.
Namun, Januari 2011, Chadli mengumumkan ketertarikan untuk membela Belgia di level internasional. Dia mendapat izin dari FIFA untuk membela Belgia sebab dianggap belum bermain untuk Maroko di laga kompetitif atau turnamen resmi Piala Afrika dan Piala Dunia.
Penampilan perdana Chadli dengan kostum "Setan Merah" terjadi pada Februari 2011 dalam laga persahabatan internasional melawan Finlandia. Gol perdananya untuk Belgia tercipta sebulan kemudian dalam laga kualifikasi Piala Eropa 2012 kontra Azerbaijan. Chadli juga termasuk dalam skuad Belgia di Piala Dunia 2014 Brasil dan kembali dipercaya negaranya untuk bermain di Rusia. (FIFA.com)