Sibuk Bekerja di Siang Hari? Malam Jadi Alternatif Terbaik Berolahraga
Malam hari menjadi waktu yang tepat untuk berolahraga apabila harus bekerja sejak pagi hingga sore hari. Lari menjadi salah satu olahraga favorit yang dapat dilakukan pada malam hari.
Di Jakarta, beberapa tempat favorit untuk berolahraga pada malam hari, yaitu di Gelora Bung Karno Senayan (Jakarta Pusat), Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (Jakarta Selatan), Taman Menteng (Jakarta Pusat), dan Taman Suropati (Jakarta Pusat).
Sebagian besar pengunjung berlari mengelilingi kawasan. Di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, pengunjung berlari mengitari stadion. Mereka berolahraga pada malam hari setelah pulang dari kantor.
Salah satu pengunjung, Azim (24), menuturkan, sengaja ke GBK bersama kedua temannya, Indra (27) dan Gery (24), seusai bekerja di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan. ”Kami rutin berolahraga pada Jumat malam sepulang dari bekerja,” tutur Azim, Jumat (29/6/2018).
Padatnya waktu bekerja sebagai tim kreatif dari sebuah pusat perbelanjaan membuat mereka kesulitan untuk berolahraga pada pagi hari. Di sisi lain, mereka rutin ikut lomba lari. Oleh karena itu, latihan lari pada malam hari menjadi alternatif waktu paling tepat untuk berolahraga.
Di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, sebagian besar pengunjung berolahraga di tempat tersebut karena dekat dengan lokasi bekerja. Salah satu pengunjung, Ayu (24), rutin berlari minimal dua kali seminggu.
Ia tertarik berlari karena mudah dilakukan. ”Berlari dapat dilakukan semua orang tanpa membutuhkan keterampilan khusus dan biayanya terjangkau,” tutur karyawan swasta di salah satu perusahaan teknologi informasi tersebut.
Sehari-hari Ayu bekerja sebagai resepsionis. Minimnya aktivitas bergerak membuat dirinya sering stres dan badan kaku. Berlari pada malam hari menjadi solusi agar badan selalu sehat,” tuturnya. Selain berlari, beberapa orang lain berolahraga tenis dan panjat tebing di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro.
Di Taman Menteng, pengunjung dapat berolahraga futsal dan basket. Pengelola menyediakan lapangan untuk dipakai umum secara bergantian hingga pukul 24.00.
Salah satu pengunjung yang bermain futsal, Alif (19), menuturkan, ia bersama keenam temannya bermain futsal hanya saat liburan. ”Kami tidak rutin setiap minggu bermain futsal,” tutur mahasiswa akademi pelayaran di Semarang, Jawa Tengah, tersebut.
Bagi Alif, selain dapat menyehatkan badan, futsal dapat menjaga keakrabannya dengan teman-teman. Mereka memilih bermain futsal pada malam hari karena waktu dari pagi hingga sore digunakan untuk aktivitas masing-masing.
Sementara itu, Nibras (20) memilih bermain basket pada malam hari karena lebih dingin sehingga tidak cepat lelah. Selain itu, waktu pagi hingga sore digunakan Nibras untuk kuliah.
Menyegarkan
Sebagian besar orang memilih berolahraga pada malam hari karena dapat menyegarkan pikiran setelah bekerja dari pagi hingga sore hari. Udara yang dihasilkan dari pepohonan di taman membuat mereka merasa lebih tenang dan berpikir positif.
Suasana taman yang menyegarkan dapat membuat mereka tidak mudah bosan saat berolahraga. Gerky (28), warga Sunter, Jakarta Utara, misalnya. Ia setiap hari bekerja sebagai pelatih di salah satu pusat kebugaran badan.
Ia berlatih kebugaran di Taman Suropati, Jakarta Pusat, setiap Sabtu malam karena suasananya yang ramai dan ada hiburan musik. Ia pun dapat menghirup udara segar karena banyak pohon.
Sementara itu, Ayu memilih berolahraga pada malam hari karena udara lebih dingin sehingga dapat menyegarkan pikirannya. Ia pun merasa lebih tenang ketika sedang terbebani suatu masalah.
Waktu tidur
Operation Director Indonesia Sports Medicine Centre Andi Kurniawan mengatakan, olahraga pada malam hari tidak jauh berbeda dengan olahraga pada pagi hari daripada tidak berolahraga sama sekali. Perbedaannya, olahraga pada malam hari tidak perlu pemanasan yang banyak.
”Ketika akan olahraga pada malam hari, cukup peregangan saja karena dari pagi hingga sore sudah banyak beraktivitas,” tutur spesialis dokter olahraga tersebut saat ditemui di Jakarta, Senin (2/7/2018). Ia menambahkan, yang perlu diperhatikan bagi orang yang berolahraga pada malam hari, yaitu tidak mengurangi kualitas waktu tidur.
Waktu tidur yang cukup pada malam hari merupakan saat yang tepat untuk mengumpulkan energi dan mengembalikan kondisi tubuh yang lelah setelah bekerja. Idealnya, seseorang membutuhkan waktu tidur selama delapan jam per hari.
Ia menambahkan, sebaiknya ada jarak waktu yang cukup antara selesai olahraga dan tidur. Jarak waktu tersebut sekitar dua jam untuk istirahat.
Seseorang yang berolahraga larut malam dan berdekatan dengan waktu tidur akan mengganggu kesehatan. Kualitas tidurnya akan terganggu dan mudah terbangun sehingga mempengaruhi kesehatan, seperti nyeri pinggang dan leher menjadi kaku. ”Orang yang kehilangan waktu tidur secara terus-menerus dapat mengakibatkan daya tahan tubuhnya berkurang,” ujar Andi.
Andi menyarankan agar olahraga pada malam hari tidak melebihi pukul 21.00 agar ada waktu jeda untuk istirahat sebelum tidur. Menurut Andi, olahraga cukup dilakukan selama 30 menit dan maksimal 60 menit, yang terpenting intensitasnya tepat dan sesuai dengan kondisi tubuh.
Tiga komponen yang dapat dilakukan saat berolahraga, yaitu kardio, latihan beban, dan peregangan. Latihan kardio akan meningkatkan denyut jantung. Beberapa olahraga yang termasuk dalam latihan kardio, yaitu jalan kaki, lari, bersepeda, berenang, basket, dan futsal.
Saat latihan kardio, seseorang perlu memperhatikan kondisi kesehatan sendi lutut. Jika sakit, jangan berolahraga yang menggunakan aktivitas sendi lutut terlalu banyak.
Latihan beban perlu dilakukan untuk menjaga kekuatan otot agar tidak mudah cedera. Sebelum dan sesudah olahraga harus ada peregangan agar otot lebih elastis dan fleksibel untuk menurunkan risiko cedera. Ketiga komponen tersebut perlu dilakukan secara seimbang dan lengkap.
Kurangi stres
Olahraga pada malam hari dapat mengurangi stres setelah bekerja dari pagi hingga sore hari. Olahraga akan merangsang hormon endorfin dan serotonin yang akan memunculkan rasa senang. Apalagi, olahraga dilakukan bersama-sama dengan orang lain akan membuat perasaan menjadi lebih bahagia sehingga dapat mengurangi depresi.
Selain dapat mengurangi stres, olahraga dapat menurunkan berat badan. ”Olahraga dapat menyeimbangkan antara kalori yang masuk dan keluar tubuh,” tutur Andi.
Melihat banyaknya manfaat olahraga, maka dianjurkan untuk olahraga secara rutin. Seperti kata pepatah latin, mens sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.