Drama Adu Penalti, Kroasia Susul Rusia ke Perempat Final
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·3 menit baca
NIZHNY NOVGOROD, SENIN — Kroasia memastikan diri melaju ke perempat final Piala Dunia 2018 setelah mengempaskan Denmark dalam laga dramatis yang diakhiri adu penalti, Senin (2/7/2018) dini hari WIB. Skuad tuan rumah Rusia pun sudah menanti di perempat final.
Kroasia meraih kemenangan 3-2 dalam adu penalti kontra Denmark setelah kedua tim berbagi skor 1-1 hingga 2 x 15 menit perpanjangan waktu di Stadion Nizhny Novgorod, Nizhny Novgorod, Rusia. Beberapa jam sebelumnya, Rusia mengandaskan raksasa Spanyol 4-1 dalam adu penalti setelah pertandingan buntu di skor 1-1.
Partai perempat final antara Kroasia dan Rusia di Stadion Fisht, Sochi, 8 Juli nanti, merupakan perjumpaan perdana kedua tim di panggung Piala Dunia. Di luar itu, keduanya telah tiga kali bersua, yakni dua perjumpaan pada September 2006 dan Juni 2007. Pada dua laga kualifikasi Piala Eropa 2008 itu, skor keduanya berimbang, 0-0.
Adapun pertemuan terakhir terjadi dalam laga persahabatan internasional pada November 2015 dengan hasil kekalahan tuan rumah Rusia 1-3 atas Kroasia di Rostov-on-Don.
Sementara itu, dua laga perdelapan final Piala Dunia 2018 antara Rusia-Spanyol serta Kroasia-Denmark itu mengulang peristiwa pada 1 Juli 2014 di Piala Dunia 2014 Brasil.
Saat itu, hasil dua laga 16 besar juga ditentukan sampai babak perpanjangan waktu dan atau lewat adu penalti. Empat tahun lalu, Argentina menang 1-0 (0-0) atas Swiss di Sao Paulo, sedangkan Belgia menang 2-1 (0-0) atas Amerika Serikat di Salvador.
Di Stadion Luzhniki, Moskwa, saat Rusia menyingkirkan Spanyol, kiper Igor Akinfeev menjadi pahlawan dengan menggagalkan eksekusi Koke dan Iago Aspas. Kedua tim harus beradu penalti setelah bermain 1-1 sampai usai babak perpanjangan waktu.
Spanyol unggul terlebih dahulu lewat gol bunuh diri bek senior Sergei Ignashevich pada menit ke-12 dan disamakan oleh tendangan penalti penyerang Artem Dzyuba pada menit ke-41.
Tak lama selepas laga tersebut, Kroasia dan Denmark mengulangnya di Stadion Nizhny Novgorod. Denmark unggul cepat di detik ke-58 lewat gol bek Mathias Jorgensen. Namun, tiga menit kemudian, melalui skema serangan cepat, penyerang Kroasia Mario Mandzukic menyamakan skor menjadi 1-1. Sayangnya, selepas itu, permainan menurun cenderung membosankan sampai waktu normal 2 x 45 menit terlewati.
Di babak perpanjangan waktu, tepatnya menit ke-114, Kroasia berpeluang menambah gol setelah Jorgensen melanggar sayap serang Ante Rebic di kotak penalti. Kroasia mendapat hadiah tendangan 12 pas.
Namun, eksekusi oleh kapten Luka Modric digagalkan kiper Kasper Schmeichel, putra penjaga gawang legendaris Denmark, Peter Schmeichel. Laga pun harus ditentukan dengan sabung penalti.
Kiper Kroasia Danijel Subasic menjadi bintang dengan menggagalkan tiga tendangan penalti di drama tos-tosan itu. Subasic menjadi kiper kedua yang dapat menggagalkan tiga eksekusi adu penalti di Piala Dunia.
Catatan sebelumnya dipegang Ricardo, kiper Portugal, saat Piala Dunia 2006 di Jerman, ketika menang 3-1 atas Inggris di perempat final. Uniknya, keberhasilan Subasic dan Ricardo itu terjadi pada tanggal yang sama, yakni 1 Juli waktu setempat.
Kasper sebenarnya juga menggagalkan tiga tendangan penalti Kroasia. Selain eksekusi Modric saat babak perpanjangan waktu, dua penyelamatan penalti dia lakukan saat tos-tosan. Sayang, kecemerlangan Kasper gagal menolong Denmark, juara Piala Eropa 1992, melangkah lebih jauh di Piala Dunia kali ini.
FIFA mencatat, total enam penalti yang digagalkan dalam laga Kroasia-Denmark itu merupakan jumlah terbanyak penggagalan eksekusi tendangan 12 pas dalam satu laga Piala Dunia.
Kroasia masuk babak 16 besar sebagai juara Grup D dengan kemenangan 2-0 atas Nigeria, 3-0 atas Argentina, dan 2-1 atas Eslandia selama penyisihan grup. Adapun Denmark merupakan urutan kedua Grup C dengan hasil menang 1-0 atas Peru, seri 1-1 dengan Australia, dan seri 0-0 dengan Perancis. (AFP)