Dimulai, Festival Panji Internasional 2018 di Jawa Timur
Oleh
Dahlia Irawati
·2 menit baca
PANDAAN, KOMPAS — Rangkaian Festival Panji Internasional 2018 di Jawa Timur resmi dibuka pada Minggu (1/7/2018) malam di Amphiteater Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Rangkaian kegiatan festival akan dilanjutkan di beberapa kota, seperti Malang, Blitar, Tulungagung, dan Kediri.
Festival dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Achmad Sukardi dan Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan. Turut hadir beberapa undangan termasuk mantan Menteri Pendidikan Nasional Wardiman Djojonegoro.
Rangkaian pembukaan acara dilakukan dengan beberapa pentas tari yang berakar dari kisah Panji, seperti tari Pasuruan Gemuyu, Turonggo Yakso dari Trenggalek, dan Singo Ulung Bondowoso. Berikutnya, penonton disuguhi pentas kolaborasi Indonesia, Kamboja, dan Thailand dalam Parade Seni Panji Nusantara berjudul Nyawiji.
Dalam pentas Nyawiji tersebut, Kamboja menampilkan Cambodian Women Dance di mana menggambarkan kelembutan lagu dan gerak tubuh gadis-gadis Kamboja yang kelembutannya disetarakan dengan sekuntum bunga. Adapun perwakilan Thailand menyajikan tiga tarian, yaitu Sukhothai dance (tarian yang terinspirasi dari patung sang Buddha), Si-Nuan dance (tarian legenda dari Thailand bagian tengah yang menggambarkan kelembutan dan memesonanya gadis-gadis Thailand), dan Taree Gee-Pus dance (tari kipas dari bagian selatan Thailand).
Secara keseluruhan, tarian tersebut menggambarkan sukacita dan kegembiraan masyarakat Thailand. Sementara perwakilan Indonesia sendiri menampilkan tari Topeng Malangan.
”Kegiatan ini sebagai bagian selebrasi pengakuan Panji sebagai warisan budaya dunia. Oktober 2017, Panji diakui sebagai memory of the world oleh UNESCO. Untuk itu, saya mengajak ibu-ibu untuk terus menceritakan kisah panji kepada anak-anaknya bisa sebelum tidur atau saat lain. Dari sana, diharapkan akan muncul keinginan mempelajari Panji lagi,” kata Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Restu Gunawan, Minggu malam.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur Jarianto dalam sambutannya mengatakan bahwa Panji adalah budaya asli Tanah Air yang kemudian menyebar ke sejumlah wilayah di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Kamboja.
”Ini bentuk diplomasi budaya kita pada zaman dahulu. Oleh karena itu, sudah pada tempatnya, kita sebagai negara asal kisah Panji melestarikan budaya itu dengan berbagai cara, termasuk melalui festival seperti ini,” kata Jarianto.
Festival Panji Internasional 2018 digelar dalam bentuk road show melintasi delapan kota besar, yaitu Denpasar, Pandaan, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta. Kegiatan berlangsung mulai 27 Juni hingga 13 Juli 2018.
Selain diikuti peserta dari sejumlah kabupaten dan kota di Jatim, road show di Jatim yang digelar 1-5 Juli tersebut juga diikuti oleh negara Thailand dan Kamboja.