Di Cirebon, Hanya Butuh Sehari buat Warga Urus Dokumen Kependudukan
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cirebon, Jawa Barat, menerapkan sistem layanan sehari tuntas atau one day service untuk pembuatan identitas kependudukan. Dengan sistem itu, warga mendapat kepastian pengurusan identitas kependudukan tetapi jumlah pemohon dokumen kependudukan dibatasi.
Menurut Kepala Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Cirebon Eli Haryati, Senin (2/7/2018), dengan sistem one day service, warga dapat mengurus kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga, dan surat pindah datang hanya sehari. Dengan catatan, persyaratan dokumen, seperti surat pengantar dari kecamatan, tersedia. ”Hasilnya, dapar diambil keesokan harinya,” ujar Eli.
Menurut Eli, sistem yang dilaksanakan sejak April tersebut cukup efektif. ”Sebab, warga mendapat kepastian kapan KTP dan dokumen lainnya selesai. Sebelum itu, tidak ada kepastian. Sebab, hampir setahun blangko KTP kosong di sini,” ujarnya.
Meski demikian, sistem itu membatasi jumlah pemohon identitas kependudukan hanya sekitar 100 pemohon setiap hari. Sebanyak 50 pemohon dapat mengantre pada pagi hari. Mereka biasanya mengantre pukul 06.30 meski aktivitas di kantor dimulai pukul 07.30.
Sekitar pukul 08.30, antrean untuk pengurusan KTP, KK, dan surat pindah datang ditutup. Pengumuman itu berupa kertas dan tertempel di tempat pengambilan karcis antrean. Tidak sedikit warga yang baru datang terpaksa pergi lagi karena mengetahui antrean telah ditutup. Antrean untuk 50 pemohon dibuka lagi pada pukul 13.00.
”Kami terbatas dalam hal sumber daya manusia. Hanya ada satu orang operator untuk KTP. Begitupun dengan KK dan surat pindah datang. Ini belum termasuk kendala gangguan jaringan dari pusat. Setiap hari 250-300 pemohon mendaftar,” ujar Eli.
Meski demikian, pembatasan tersebut dinilai efektif karena memberikan kepastian waktu penyelesaian dokumen kependudukan.
Samsul Ma’arif (36), warga Panjunan, mengeluhkan pembatasan antrean untuk pembuatan identitas kependudukan tersebut. ”Seharusnya, jumlah antreannya ditambah. Kan, banyak yang datang,” ujar Samsul yang datang pukul 11.00.