Cegah Radikalisme, TNI Ajak Pemuda Malang Berkemah
MALANG, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia melalui Divisi Infanteri 2 Kostrad, Singosari, Malang, Jawa Timur, Sabtu (30/6/2018), menggelar Kemah Bakti Pemuda 2018 untuk membina generasi muda, terutama pelajar.
Kegiatan digelar sejak 29 Juni hingga 1 Juli 2018 dan diikuti oleh 1.500 peserta. Kemah bertujuan salah satunya mencegah masyarakat terjerumus dalam radikalisme.
Peserta kemah bakti adalah pelajar, mahasiswa, serta TNI-Polri, dan instansi pemerintah se-wilayah Malang Raya.
Kemah diisi beberapa kegiatan yang dilaksanakan di antaranya pembekalan oleh Direktur Intel Polda Jatim, Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi Jatim, Kementerian Pertahanan dan Komisioner KPAI, serta materi mancakrida (outbond), pengenalan satuan dan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Dalam sambutannya, Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq menyampaikan bahwa para pemuda merupakan aset bangsa yang perlu dibentuk dan dididik karakternya.
”Salah satunya dengan kegiatan kemah bakti ini, yang diisi dengan kegiatan fisik dan bukan fisik, guna menumbuhkan rasa solidaritas sesama manusia, sekaligus meningkatkan kedisiplinan dan keterampilan para pemuda,” kata Marga Taufiq.
Empat pilar kebangsaan
Guna menguatkan nasionalisme dan mencegah radikalisme, para peserta mendapat pembekalan materi dari Kasubdit Pengawasan Deputi Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Khairul Anwar.
Pada kegiatan tersebut, Khairul mengajak semua peserta untuk dapat menanamkan dan memelihara semangat yang berdasarkan 4 pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hal itu bertujuan untuk membentengi para pemuda dari berbagai terpaan yang dapat mengancam kesatuan Indonesia, seperti radikalisme dan terorisme.
Lebih lanjut, Khairul mengingatkan bahwa generasi muda, pelajar dan golongan terdidik tidak aman dari infiltrasi paham-paham menyimpang. Mengetahui hal tersebut, Khairul juga berpesan kepada para peserta agar tidak menurunkan rasa kewaspadaan terhadap lingkungan mereka, baik lingkungan sosial maupun di dunia maya.
Menurut dia, mahasiswa sebagai gerbang memajukan Indonesia harus dikawal. Sebab, baik mahasiswa maupun kampus rawan menjadi sasaran infiltrasi radikal.
Selain menerima ceramah dari BNPT, para peserta KBP 2018 juga menerima pembekalan hukum dari Direktur Intelijen Polda Jatim Komisaris Besar Teddy Setiadi, Komisioner KPAI Titi Haryati, dan Kolonel Edi Endrayana dari Kemhan dan pembekalan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dari Kabid Pencegahan BNN Provinsi Jawa Timur Ria Damayanti.
”Kami bukan menangkap pengguna narkoba, tetapi untuk menyembuhkan generasi muda yang terjerumus ke dalam lembah hitam narkoba melalui rehabilitasi. Oleh karena itu, jangan takut dengan BNN dan jangan takut untuk direhabilitasi,” kata Ria Damayanti.
Turut hadir pada kegiatan ini Danlanud Abd Saleh, Malang, Kasdivif 2 Kostrad, Danrem 083/BDJ, Danlanal Malang, Danrindam V/Brw, serta unsur Forkopimda Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.
Selain kegiatan di atas, kemah bakti juga diisi dengan pameran alutsista dalam rangka Kemah Bakti Pemuda 2018 di Markas Divif 2 Kostrad. Kegiatan pameran alutsista tersebut adalah salah satu rangkaian kegiatan dari serbuan teritorial yang diadakan oleh Staf Teritorial Markas Divif 2 Kostrad.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan selama dua hari, 29 dan 30 Juni 2018, dan diikuti oleh 1.500 peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa se-wilayah Malang Raya.
Pameran alutsista ini didukung oleh tujuh satuan, dengan memamerkan berbagai jenis senapan hingga alutsista terbaru. Beberapa alutsista dilibatkan pada pameran kali ini, antara lain meriam 20 MM/Rheinmetall, roket MLRS Astros II MK 6, peluru kendali (rudal) RBS 70, kendaraan tempur (ranpur) MPVC, ranpur penjinak bahan peledak (jihandak), radar MCP, minimi, senapan SS2-V2, pistol P1, dan perlengkapan militer lainnya.
Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan alutsista TNI, khususnya yang dimiliki Satuan Jajaran Divif 2 Kostrad kepada masyarakat umum, mulai dari bentuk fisik, karakteristik hingga fungsi dan kegunaannya.
Semangat juang
Tujuan pameran alutsista, menurut Mayjen TNI Marga Taufiq, adalah mengenalkan kepada masyarakat tentang alutsista TNI, agar tumbuh rasa kebanggaan dan rasa memiliki terhadap TNI, meningkatkan semangat juang, dan nasionalisme.
Sementara itu, salah satu peserta, Amelia Filda dari SMPN 2 Malang, mengatakan, dirinya sangat senang mengikuti Perkemahan Bakti Pemuda 2018. Ia mengaku baru pertama kali mengikuti perkemahan yang diadakan di asrama militer.
Ia juga menyatakan senang dan bangga dapat mengikuti kegiatan yang jarang diadakan ini, terutama dengan adanya materi pameran alutsista sehingga dirinya memperoleh informasi, sekaligus dapat berfoto-foto ria dengan alat tempur TNI.