Brasil Juara Grup, Pertarungan Raksasa Amerika Tersaji di 16 Besar
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·4 menit baca
MOSKWA, KAMIS – Kemenangan 2-0 atas Serbia, Kamis (28/6/2018) dini hari WIB, di Stadion Spartak, Moskwa, Rusia, menjadikan Brasil juara Grup E Piala Dunia 2018. Brasil melangkah ke perdelapan final dan akan menghadapi Meksiko, urutan kedua Grup F.
Gol kemenangan Brasil dicetak oleh gelandang Paulinho pada menit ke-36. Bek Thiago Silva menggandakan keunggulan dengan gol tandukan pada menit ke-68. Di dua laga penyisihan sebelumnya, Brasil seri 1-1 dengan Swiss dan menang 2-0 atas Kosta Rika. Brasil menjadi juara Grup E dengan 7 poin dan catatan memasukkan lima gol dan kemasukan satu gol.
Pertarungan antara Brasil dan Meksiko akan berlangsung pada Senin, 2 Juli, pukul 21.00 WIB di Samara Arena, Samara. Itu merupakan pertemuan dua raksasa Amerika. Brasil merupakan danawa Amerika Selatan (Conmebol) dengan koleksi 5 Piala Dunia, 4 Piala Konfederasi, 2 Piala Panamerican, dan 8 Piala Amerika. Adapun Meksiko adalah gergasi Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (Concacaf) dengan 1 Piala Konfederasi dan 10 Piala Emas Concacaf.
Laman 11v11.com mencatat, bentrok “El Tricolor”, julukan Meksiko, dan “Selecao”, julukan Brasil, terentang panjang dalam 40 laga kurun Juni 1950-Juni 2015. Brasil lebih dominan dengan kemenangan 23 kali, hasil seri 7 kali, dan kekalahan 10 kali. Di tiga perjumpaan terakhir, Brasil menang 2-0 (Piala Konfederasi 2013), seri 0-0 (Piala Dunia 2014), dan menang 2-0 (persahabatan internasional 2015).
Meski dominan, Brasil tak boleh menganggap remeh Meksiko yang di laga penyisihan Grup F menang 1-0 atas juara bertahan Jerman dan 2-1 atas Korea Selatan, meski terakhir kalah 0-3 dari Swedia. Kemenangan atas Jerman perlu diwaspadai. Jerman adalah tim yang menghentikan Brasil sebagai tuan rumah di Piala Dunia 2014 dengan skor memalukan, yakni 7-1.
Meksiko juga menjadi satu-satunya wakil Concacaf yang tersisa di Piala Dunia 2018. Dua "saudara" sekonfederasi, yakni Kosta Rika dan Panama, sudah tersingkir. Selain itu, lolos ke babak 16 besar merupakan capaian beruntun Meksiko sejak Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Namun, sejak saat itu pula, langkah mereka tak pernah beranjak dari perdelapan final. Di Rusia, mereka ingin melangkah lebih jauh, bahkan melampaui prestasi sampai perempat final ketika menjadi tuan rumah edisi 1970 dan 1986.
“Kami punya mimpi besar di Piala Dunia ini, yakni melangkah sejauh mungkin. Satu tahap besar sudah kami lampaui dengan mengalahkan juara bertahan dan lolos ke 16 besar,” kata penyerang Meksiko Javier Hernandez seusai laga kontra Swedia yang berselang satu jam sebelum laga Brasil versus Serbia.
Mengetahui bahwa Meksiko adalah lawan berikutnya, penyerang Brasil Neymar mengatakan, tim harus segera bersiap. Melawan tim dari Amerika tetap sulit meski tipe permainan bisa disebut mirip. Brasil merasa beruntung punya pengalaman melawan Kosta Rika yang berasal dari Concacaf. Setidaknya, pengalaman menghancurkan Kosta Rika akan membantu.
“Kami datang ke sini untuk mewujudkan mimpi besar. Semua tim bermimpi sama, menjadi juara. Semua berat,” kata Neymar.
Swiss bertemu Swedia
Di laga lainnya, Swiss bermain imbang 2-2 dengan Kosta Rika. Hasil itu membuat Swiss lolos ke fase gugur sebagai urutan kedua Grup E. Swiss akan menghadapi "saudara" sebenua, Swedia, yang merupakan juara Grup F. Di dua laga sebelumnya, Swiss seri 1-1 dengan Brasil lalu menang 2-1 atas Serbia.
Dalam pertarungan versus Kosta Rika, Swiss unggul terlebih dahulu lewat gol gelandang Blerim Dzemaili pada menit ke-31. Kosta Rika menyamakan skor melalui gol bek Kendall Waston pada menit ke-56. Swiss kemudian unggul lagi dengan gol penyerang Josip Drmic pada menit ke-88.
Kosta Rika membatalkan kemenangan lawan dengan tendangan dari titik penalti. Bola yang disepak Bryan Ruiz itu awalnya membentur mistar, tetapi kemudian memantul ke kepala kiper Swiss Yann Sommer sehingga bola berbalik masuk ke gawang dan dicatat sebagai gol bunuh diri. Skor 2-2 bertahan sampai akhir laga.
Seusia laga, pelatih Swiss Vladimir Petkovic mengatakan, timnya segera melakoni laga berat melawan Swedia di fase gugur. Laga itu berlangsung di Stadion Saint Petersburg, Saint Petersburg, Selasa, 3 Juli, pukul 21.00 WIB.
“Mereka tim yang kuat karena menjadi juara grup. Mereka berbahaya tetapi kami harus siap,” kata Petkovic.
Swedia dan Swiss bertemu 27 kali dalam rentang Juni 1920-Maret 2002. Mereka sama kuat. Swedia menang 10 laga, seri 7 laga, dan kalah 10 laga. Di tiga laga terakhir, kedua tim seri 0-0 (kualifikasi 1995 untuk Piala Eropa 1996), Swedia menang 2-0 (persahabatan internasional 2001), lalu imbang 1-1 (persahabatan internasional 2002). (AFP/REUTERS)