BOGOR, KOMPAS — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Romahurmuziy ingin segera membahas posisi calon wakil presiden pendamping Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden 2019. Kemenangan seluruh pasangan calon usungan PPP di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur akan menjadi bekal pertemuan tersebut.
Romahurmuziy mengatakan, Rabu (27/6/2018) sore, berdasarkan proses penghitungan suara yang dilakukan oleh tim PPP, pasangan calon yang diusung partai berlogo Kabah tersebut di Pilkada Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berkemungkinan besar akan mendapatkan kemenangan.
Ketiga pasangan calon tersebut adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Jawa Tengah, dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak di Jawa Timur.
”Kami yakin, keberhasilan PPP menyapu bersih Pulau Jawa di pilkada kali ini adalah tanda-tanda kebesaran partai kami di masa yang akan datang,” ujar Romi, panggilan akrab Romahurmuziy di depan wartawan usai mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Bogor.
Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan pasangan Ridwan-Uu unggul di Pilkada Jawa Barat dengan perolehan 32,54 persen, pasangan Ganjar-Taj Yasin di Jawa Tengah dengan 58,34 persen, dan pasangan Khofifah-Emil dengan 53,36 persen di Jawa Timur.
Berbekal kemenangan ini, Romi mengatakan bahwa pertemuan dengan Joko Widodo beserta seluruh ketua umum koalisi partai politik pengusung akan dilakukan. ”Seluruh ketua umum partai pengusung akan bertemu bersama dengan Pak Jokowi dan kemudian bersama-sama menentukan,” kata Romi.
Secara khusus, Romi menekankan bahwa peran PPP cukup besar dalam kemenangan Ridwan-Uu di Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Romi mengklaim peran PPP adalah yang terbesar dibandingkan tiga partai pengusung Ridwan-Uu yang lain.
”PPP adalah partai politik yang merupakan inti dan terbesar dalam pengusung Ridwan-Uu dan menggerakkan mesin kampanye,” kata Romi.
Pasangan Ridwan-Uu diusung oleh koalisi empat parpol, yakni PPP, PKB, Nasdem, dan Hanura. Dalam koalisi parpol ini, PPP adalah partai dengan perolehan kursi DPRD Jawa Barat terbesar dengan sembilan kursi, disusul PKB dengan tujuh kursi, Nasdem dengan lima kursi, dan Hanura dengan tiga kursi.
Romi mengatakan, Jawa Barat mendapat perhatian utama dari PPP dalam upaya pemenangan pikada serentak 2018. ”Kami memberikan perhatian utama karena 17,5 persen pemilih nasional berada di Jawa Barat. DPP PPP turun langsung dengan ratusan mobil pemenangan,” kata Romi.
Di tingkat kabupaten/kota, usungan PPP juga unggul di pemilihan Bupati Bogor. Dalam pilkada serentak ini, lima pasangan calon memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati Bogor.
Lima pasang calon yang berlaga di Pilkada Kabupaten Bogor adalah Fitri Putra Nugraha-Bayu Syahjohan (Partai Hanura, PDI-P), Ade Yasin-Iwan Setiawan (PPP, PKB, Partai Gerindra), Ade Ruhandi Jaro Ade-Ingrid Maria Palupi Kansil (Partai Golkar, Partai Nasdem, PAN, PKS, Partai Demokrat), dan Gunawan Hasan-Ficky Rhoma Irama (perseorangan), serta Ade Wardana Adinata-Asep Ruhiyat (perseorangan).
Pilkada Kabupaten Bogor tergolong besar, dengan 3,9 juta pemilih yang tersebar di 7.635 TPS. Pada Rabu malam, baru sekitar 15 TPS yang telah mengirimkan surat suara ke KPU Kabupaten Bogor.
Beberapa jam setelah pemungutan suara ditutup, Romi mengatakan, metode penghitungan real count yang dilakukan oleh tim PPP menunjukkan keunggulan pasangan calon Ade Yasin-Iwan Setiawan adalah sekitar 7 persen dibandingkan pesaing terdekat berdasarkan data dari sekitar seribu TPS.
”Angka ini insya Allah akan konsisten sehingga kita bisa katakan Kabupaten Bogor akan memiliki bupati baru,” kata Romi usai mengunjungi kantor Dewan Pimpinan Cabang PPP Kabupaten Bogor di Cibinong.
Haryanto Surbakti selaku Ketua KPU Kabupaten Bogor mengatakan, KPU berpedoman kepada hasil rekapitulasi baik di TPS, direkap oleh PPK, dan terakhir pleno di KPU.
”Itu adalah hasil resmi penghitungan di Kabupaten Bogor. ”Jadi, siapa pun (yang deklarasi), kami no comment. Karena kami belum melakukan rapat pleno penghitungan,” kata dia.