Tergelincir di Menit Akhir
SARANSK, SELASA – Gol dari titik penalti oleh Karim Ansarifard pada menit ke-93 membuat Iran mengimbangi Portugal dengan skor 1-1 pada laga pamungkas Grup B Piala Dunia Rusia 2018, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB. Hasil itu membuat Spanyol keluar sebagai juara Grup B karena pada saat bersamaan tim "Matador" juga bermain seri, 2-2, dengan Maroko.
Setelah menyelesaikan tiga laga grup, Spanyol dan Portugal sama-sama mengantongi poin 5 dengan selisih gol +1. Namun, berdasarkan ketentuan FIFA, Spanyol lebih berhak menjadi juara grup karena unggul jumlah gol memasukkan, yakni 6 gol, ketimbang 5 gol memasukkan milik Portugal.
Di perdelapan final nanti, Spanyol akan menantang tuan rumah Rusia, yang pada laga beberapa jam sebelumnya memastikan keluar sebagai runner-up Grup A setelah dikalahkan Uruguay, 0-3. Adapun Portugal akan berhadapan dengan Uruguay yang menjadi juara Grup A.
Sejumlah drama menit akhir mewarnai laga Iran vs Portugal di Mordovia Arena, Saransk, dan partai Spanyol kontra yang digelar di Stadion Kaliningrad, Kaliningrad. Sampai sesaat sebelum penalti diberikan oleh wasit Enrique Caceres (Paraguay) kepada Iran, Portugal memimpin Grup B karena unggul 1-0 atas Iran sejak menit ke-45 melalui gol cantik Ricardo Quaresma.
Pada saat bersamaan, di stadion yang terpisah jarak 1.592 kilometer, Spanyol mencetak gol untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Iago Aspas pada menit ke-91. Gol itu sempat dinyatakan offside oleh wasit Ravshan Irmatov (Uzbekistan), tetapi kemudian disahkan setelah melihat rekaman video assistant referee (VAR).
Saat gol Aspas terjadi, di Mordovia Arena, bek Portugal Cedric Soares menyentuh bola di kotak penalti sendiri. Dalam waktu nyaris bersamaan, wasit Caceres dan Irmatov melihat VAR. Caceres mengesahkan gol Aspas di Kaliningrad sedangkan Irmatov memastikan tangan Soares menyentuh bola sehingga memberi penalti untuk Iran di Saransk.
Eksekusi penalti yang diambil Karim Ansarifard pun sukses mengubah skor menjadi 1-1 pada laga Iran-Portugal. Akibatnya, Portugal tergelincir dari puncak klasemen digantikan Spanyol. Portugal bahkan nyaris tersingkir andai saja peluang matang terakhir yang diperoleh striker Iran, Mehdi Taremi, di depan gawang Portugal tidak melebar.
Usai laga, seperti dikutip fifa.com, Quaresma mengatakan, timnya bermain amat baik dan perlu menghargai gol yang telah dihasilkan di laga ini. “Yang terpenting saat ini bagi kami adalah memulihkan diri dan bersiap menghadapi Uruguay,” ujar pemain yang terpilih sebagai pemain terbaik laga tersebut.
Partai Portugal-Uruguay akan digelar di Stadion Fisht, Sochi, 1 Juni pukul 01.00 WIB. Quaresma menilai, perjalanan di Grup B ternyata sulit dan berlanjut menghadapi tembok tinggi, yakni tim kuat Amerika Latin, Uruguay. Tim dengan dua gelar juara Piala Dunia dan 15 kali juara Piala Amerika itu jelas kekuatan besar yang juga ditunjang pemain hebat, yakni duet serang Luis Suarez (Barcelona) – Edinson Cavani (Paris Saint-Germain).
Penyerang Iran Alireza Jahanbakhsh menyatakan, hasil seri itu mengecewakan timnya yang berambisi lolos ke fase gugur. Mereka bisa lolos jika mampu mengatasi Portugal. Di dua laga sebelumnya, Iran menang 1-0 atas Maroko dan kalah 0-1 dari Spanyol.
“Kami menciptakan banyak peluang, tetapi tidak menjadi gol. Kami punya kesempatan emas di ujung laga untuk mencetak gol dan memenangi laga ini. Namun, kami sudah berusaha yang terbaik untuk menang tetapi banyak peluang gagal,” katanya.
Pelatih Portugal Fernando Santos mengatakan, saat ini lebih penting untuk memikirkan laga kontra Uruguay. Portugal harus cepat memulihkan kondisi fisik dan mental. Uruguay adalah tim berkualitas tinggi dengan banyak bintang yang menjalani penyisihan grup secara sempurna: menang 1-0 atas Mesir dan Arab Saudi serta 3-0 atas Rusia.
“Tetapi, kami punya senjata dan akan berusaha keras memenangi laga berikutnya,” ujar nakhoda yang mengantar Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 di Perancis itu.
Spanyol vs Maroko
Di Kaliningrad, juara Piala Dunia 2010, Spanyol, tertinggal lebih dulu oleh gol penyerang Maroko Khalid Boutaib pada menit ke-14. Gelandang Isco menyamakan skor lima menit kemudian. Skor 1-1 bertahan sampai turun minum. Spanyol kembali tertinggal akibat gol penyerang Youssef En Nesyri pada menit ke-81. Namun, sepuluh menit kemudian, Aspas menyelamatkan Spanyol.
Pelatih Maroko Herve Renard, usai laga, mengatakan, timnya akan amat bahagia jika mampu mengalahkan Spanyol. Itulah tujuan besar mereka bertempur di Kaliningrad. Timnya merasa "menderita" mengingat ketangguhan Spanyol yang berisi bintang-bintang dari dua klub besar dunia (Real Madrid dan Barcelona).
Meski kalah pengalaman dan materi pemain tak segemerlap Spanyol, Maroko tetapi mampu memberi perlawanan sengit dan nyaris menang. “Kami akan memelihara dan mengembangkan keberadaan kami di Piala Dunia yang merupakan momen ajaib bagi Maroko," kata Renard.
Ia juga menyampaikan selamat bertanding kepada semua tim yang sudah melaju, maupun masih membidik, babak 16 besar. "Terutama dua tim Afrika (Nigeria dan Senegal) yang sedang merintis jalan ke sana dan semoga berhasil,” kata pelatih yang mengantar Zambia dan Pantai Gading juara Piala Afrika itu.
Isco mengatakan, dia senang karena Spanyol menjadi juara Grup B sesuai harapan. Namun, Spanyol belum memenangi apa-apa sedangkan laga berikutnya akan lebih sulit. Perjalanan Spanyol juga tak mudah karena mungkin tim kurang fokus dan tak lagi dominan dalam penguasaan bola dan permainan. “Itu yang harus segera kami perbaiki,” katanya.
Pelatih Spanyol Fernando Hierro mengatakan, sudah menyadari perlawanan ketat dan keras Maroko yang cuma kalah 0-1 di dua laga sebelumnya. Itu membuat Maroko sebenarnya setara dengan Portugal yang bermain 3-3 dengan Spanyol. “Dari segala tantangan yang kami hadapi, kami tetap percaya mampu berada di atas,” katanya pelatih yang ditunjuk menggantikan Julen Lopetegui dua hari sebelum laga perdana grup kontra Portugal itu.
Menurut Hierro, Spanyol harus segera bekerja memulihkan diri pemain dan memikirkan strategi terbaik untuk permainan. Kebobolan lima gol dalam tiga pertandingan membuat Hierro cemas karena bisa dieksploitasi oleh Rusia di fase gugur.
Apalagi, sampai menit terakhir laga ketiga, Spanyol nyaris tidak tahu apakah lolos ke 16 besar sebagai juara grup atau urutan kedua. “Kami kecolongan dengan mudah dan sulit menyamakan skor. Kami tak ingin kondisi ini berulang di laga berikutnya,” ujar Hierro. (AFP/REUTERS)