Hari Ke-8, Warga Simanindo Koordinasi dengan Basarnas
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SAMOSIR, KOMPAS - Pencarian kapal motor Sinar Bangun, yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, dilakukan dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, pada Senin (25/6/2018) atau hari ke-8. Kali ini, pencarian dikoordinasi langsung oleh Badan SAR Nasional atau Basarnas.
Berdasarkan pantauan, gulungan tali nilon untuk menurunkan jangkar disiapkan Basarnas dan Pemkab Samosir. Basarnas kemudian memberi pengarahan kepada delapan nakhoda kapal kayu dan dua kapal motor penyeberangan (KMP) atau feri. Arahan juga diberikan kepada para relawan.
Sebelum berangkat, doa bersama dilakukan di dermaga. Setelah itu, satu per satu relawan, yang kebanyakan warga, masuk ke dalam kapal. Setiap awak kapal didata, termasuk dari pers. Di setiap kapal pencarian, terdapat anggota polisi dan TNI.
Direktur Operasi Basarnas, Bambang Suryo, menuturkan, sudah dua hari pihaknya intens melakukan pencarian titik letak tenggelamnya kapal. "Secara maksimal, kami telah menggunakan alat-alat, termasuk yang dibawa dari Tanjung Pinang, yakni Multibeam Echosounder untuk mendeteksi hingga kedalaman 2.000 meter," katanya.
Kemarin, kata Bambang, ditemukan benda diduga bangkai KM Sinar Bangun, dengan kedalaman 490 meter. Pada Senin, pencarian fokus di sekitar titik tersebut. Koordinasi antara Basarnas serta kapal-kapal relawan pun diharapkan berjalan baik, agar pencarian bangkai kapal optimal.
Sejak hari kedua, kapal-kapal kayu warga Simanindo memang sudah ikut mencari bangkai KM Sinar Bangun ke perairan Danau Toba. Atas dasar kepedulian dan rasa kemanusiaan, mereka secara swadaya ikut ambil bagian. Namun, baru kali ini koordinasi dengan Basarnas secara merinci.
Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir, JB Sagala, menuturkan, memang pada kali ini pencarian dilakukan atas koordinasi Basarnas. Selain agar teratur, diharapkan tidak ada miskomunikasi yang dapat menghambat pencarian. "Hari ini, koordinasi dilakukan secara seksama," ucapnya.
Adapun KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, pada Senin (18/6). Hingga Minggu sore, 184 dilaporkan masih hilang, 19 selamat, dan tiga tewas.