MOSKWA, SABTU – Langkah tim nasional Peru di Piala Dunia 2018 tak berakhir manis. Mereka kalah 0-1 dari Denmark dan 0-1 dari Perancis sehingga sudah pasti tersingkir dari turnamen. Namun, kondisi itu seolah turut dialami oleh kalangan pendukung melalui serentetan peristiwa kurang menyenangkan.
Sabtu (23/6/2018), otoritas penerbangan Rusia mengumumkan sebuah pesawat berisi pendukung Peru terkena masalah mesin dalam penerbangan dari Ekaterinburg ke Tyumen di Rusia. Pesawat mendarat dengan selamat meski masalah mesin menyebabkan kepulan asap yang masuk memenuhi kabin. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa itu.
Keselamatan penerbangan Rusia terutama selama turnamen Piala Dunia 2018 berlangsung, menjadi perhatian serius. Beberapa tahun terakhir, di Rusia terjadi kecelakaan fatal. Pekan lalu, pesawat yang membawa timnas Arab Saudi, terkena masalah mesin terbakar akibat kemasukan burung yang terbang. Meski tidak ada korban jiwa tetapi kekhawatiran terhadap penerbangan domestik negeri itu bisa bertambah.
Rosaviatsiya, badan transportasi udara federal, mengatakan, pesawat yang terkena masalah itu merupakan milik maskapai Utair. Pesawat membawa pendukung Peru ke Moskwa dari Tyumen. Pendukung kembali setelah menonton laga yang berakhir dengan kekalahan 0-1 dari Perancis di Ekaterinburg Arena, Ekaterinburg. Dalam penerbangan, pesawat itu kena masalah mesin.
“Saat pesawat hendak mendarat ada masalah di mesin kedua turboprop,” tulis pernyataan resmi Rosaviatsiya. Akibat dari aktivitas mesin yang tak normal, asap dari minyak mesin yang terlalu panas masuk ke kabin melalui sistem penyejuk udara. Asap dengan cepat dibersihkan oleh kru kabin dan pilot dapat mendaratkan pesawat dengan aman meski memakai satu mesin.
Juru bicara Utair menyatakan bahwa laporan media massa tentang kebakaran di dalam pesawat tidak akurat. "Kru bertindak sesuai prosedur dan pilot mendaratkan pesawat seperti biasa. Pesawat parkir bebas dan penumpang keluar lewat tangga tanpa memakai peralatan darurat,” ujar juru bicara Utair dalam pernyataan tertulis. Maskapai ini sedang bekerjasama dengan otoritas penerbangan untuk menyelidiki apakah ada objek asing yang masuk dan menimbulkan masalah mesin.
Ketinggalan pesawat
Sepekan sebelumnya, sekelompok fans “Los Incas”, julukan Peru, ketinggalan pesawat di Moskwa untuk menuju Saransk guna menyaksikan laga perdana penyisihan kontra Denmark. Laga itu sendiri berakhir dengan kekalahan Peru 0-1 dari Denmark.
Ketinggalan pesawat memaksa empat suporter Peru menyewa taksi dan menghabiskan 800 dollar AS atau sekitar Rp 11 juta untuk perjalanan ke Saransk. Mereka berkomunikasi dengan sopir taksi memakai Google Translate. Sialnya, sopir taksi memaksa menaikkan harga dengan alasan Saransk terlalu jauh dari Moskwa yakni 650 kilometer di timur Ibu Kota Rusia tersebut.
Rodolfo Devercelli, fans Peru, mengatakan, mereka terpaksa mengambil langkah putus asa meski membayar mahal demi menonton timnas kesayangan. “Itu adalah perjalanan sepuluh jam dengan sopir dari Tajikistan yang tak bisa berbicara dalam bahasa Inggris,” katanya.
Pada awalnya, mereka tak perlu waktu lama untuk menegosiasikan harga yakni 600 dollar AS. Namun, baru 20 menit berjalan, sopir taksi berkata bahwa Saransk terlalu jauh sehingga biaya naik menjadi 700 dollar AS. Tiga jam dari Saransk, si sopir minta tarif naik lagi menjadi 1.000 dollar AS ditambah bensin penuh. “Saya bilang mustahil 1.000 dollar AS. Oke itu 800 dollar AS dan kami mengisi tangkimu. Ya itulah pengalaman kami sampai Saransk,” ujar Rodolfo.
Meski petualangan fans Peru ada yang kena nasib sial seperti timnas mereka, tetapi pendukung dari negeri di Amerika Selatan itu juga mendapat kesan positif di Rusia. Misalnya, ada pendukung yang menikmati taksi gratis senilai 2,4 dollar AS.
“Kami harus mengambil tiket dari DHL di sebuah kantor. Seorang gadis di kantor itu menyatakan kami berada di kantor yang salah. Gadis itu berbaik hati memangil Uber dan mengirim kami ke tempat yang benar dan membayari ongkosnya. Dia gadis yang sangat baik,” kata Joaquin Otero, pendukung Peru. (AFP/REUTERS)