ROSTOV-ON-DON, MINGGU – Meksiko kian dekat untuk meneruskan "tradisi" selalu lolos ke babak 16 besar Piala Dunia seperti enam edisi terakhir yang mereka ikuti secara berturut-turut. Pada laga Grup F Piala Dunia 2018 di Rostov Arena, Rostov-On-Don, Rusia, Sabtu (23/6/2018) malam, Meksiko menang 2-1 atas Korea Selatan.
Setelah kemenangan itu, Meksiko mengantongi poin 6. Sepekan lalu, Meksiko menang 1-0 atas juara bertahan Jerman. Meksiko tinggal menunggu hasil laga Jerman kontra Swedia yang saat berita ini ditulis masih bertanding.
Jika Swedia menang atas Jerman, Meksiko dipastikan lolos ke perdelapan final. Jika Jerman yang menang atas Swedia, Meksiko tinggal membutuhkan hasil imbang pada laga terakhir mereka melawan Swedia untuk maju ke 16 besar.
Meksiko tak pernah tidak lolos ke fase gugur Piala Dunia sejak tampil secara berturut-turut sejak tahun 1994. Namun, langkah terjauh Meksiko hanyalah sampai perempat final, yakni ketika menjadi tuan rumah pada edisi 1970 dan 1986.
Pada laga melawan Korsel, seperti telah diprediksi, Meksiko mampu mengatasi skuad "Kesatria Taeguk". Namun, kedua tim bermain sengit dengan saling menyerang. Korsel bahkan lebih agresif dengan menciptakan 17 peluang berbanding 13 milik Meksiko.
Laga berlangsung cepat dan cenderung keras dengan 24 pelanggaran oleh Korsel dan 7 pelanggaran oleh Meksiko. Wasit Milorad Mazic (Serbia) mengeluarkan empat kartu kuning untuk Korsel.
“El Tri”, julukan Meksiko, unggul terlebih dahulu lewat gol dari titik penalti pada menit ke-26 oleh sayap serang Carlos Vela. Tendangan 12 pas itu diberikan kepada Meksiko karena tangan bek Jang Hyunsoo menyentuh bola di kotak terlarang itu. Skor 1-0 untuk Meksiko bertahan sampai turun minum.
Gol kedua tim Zona Concacaf ini lahir dari aksi brilian penyerang Javier Hernandez pada menit ke-66. Itulah gol ke-50 penyerang berjuluk Chicarito dari 104 laga bersama Meksiko. Saat kemenangan 2-0 sudah di depan mata, Ksatria Taeguk memperkecil defisit dengan gol Heungmin Son pada waktu tambahan (menit ke-93).
Kekalahan dari Meksiko hampir menutup peluang Korsel lolos ke perdelapan final. Di laga perdana enam hari lalu, Korsel kalah 0-1 dari Swedia. Kekalahan dari Swedia itu bisa dibilang menyakitkan karena gol terjadi lewat tendangan penalti oleh kapten sekaligus bek Andreas Granqvis.
Korsel masih memiliki satu laga lagi. Namun, di pertandingan ketiga, mereka harus menghadapi Jerman yang memerlukan kemenangan setelah kekalahan dari Meksiko itu.
Jika Swedia menang atas Jerman, Korsel dan Jerman tidak punya peluang lagi lolos ke fase gugur. Jika laga Swedia-Jerman berakhir seri, Korsel yang tersingkir. Jika Jerman menang, peluang Korsel dan Swedia tetap ada meski harus ditentukan di laga ketiga.
Hasil buruk kontra Meksiko seolah memperpanjang “kutukan” Korsel tak bisa lolos grup ketika kalah di laga pembuka. Terakhir kali Korsel menelan kekalahan dalam pertandingan perdana Piala Dunia terjadi pada edisi 1998 di Perancis, kala itu mereka juga dikandaskan Meksiko dengan skor 1-3.
Ketika mengalahkan Jerman, pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio memakai formasi 4-2-3-1. Javier “Chicharito” Hernandez menjadi target man dengan dukungan Hirving Lozano, Carlos Vela, dan Miguel Layun. Jerman terpancing untuk mematikan “Chicharito”, tetapi serangan Meksiko ketika itu lebih didominasi oleh trio baris kedua tadi.
Sukses mengalahkan Jerman tak membuat Osorio jemawa. Ia melihat kekuatan Korsel yang dikalahkan oleh Swedia dengan tendangan penalti. Kontra Korsel, Osorio memakai formasi 4-3-3 sehingga mendorong Lozano dan Vela segaris mengapit Chicharito. Pengatur sekaligus jembatan aliran serangan menjadi tanggungjawab gelandang Hector Herrera.
Dengan 4-4-3, Osorio seolah mengajak “perang terbuka” yang justru diladeni oleh pelatih Korsel Taeyong Shin dengan formasi 4-4-2. Saat menghadapi Swedia, Shin memakai 4-3-3. Dengan 4-4-2, Shin tetap mengiyakan permainan saling serang. Namun, ia ingin keseimbangan di lini tengah sehingga menempatkan empat pemain di sana. Heungmin Son tetap di depan dan ditemani oleh Jaesung Lee yang didorong dari lini tengah.
Serangan silih berganti ibarat perang terbuka menjadi laga yang cukup menarik di Rostov Arena itu. Benteng kedua tim juga bekerja keras menahan gempuran. Kiper Meksiko Guillermo Ochoa kembali gemilang dengan menciptakan 5 penyelamatan. Jumlah itu hampir separuh dari 9 penyelamatan saat menghadapi gempuran Jerman.
Dikutip dari situs FIFA, dalam jumpa pers seusai laga, Osorio mengatakan, bersyukur atas kemenangan itu. Langkah tim akan lebih tenang guna memastikan lolos ke fase gugur meski menghadapi Swedia di laga ketiga. “Kami harus yakin bisa melangkah lebih jauh,” katanya.
Sementara, Shin mengucapkan selamat kepada Meksiko yang memenangi laga ketat itu. Shin mengaku, timnya belum bisa mengimbangi kekuatan dan kecepatan Meksiko. Meski lebih banyak menciptakan peluang dan agresif, tetapi pertahanan Meksiko dan penampilan Ochoa cukup luar biasa. “Peluang kami belum tertutup dan bergantung pada hasil tim lain (Swedia vs Jerman), tetapi kami tidak ingin pulang dengan rasa malu,” katanya. (AFP/REUTERS)