VOLGOGRAD, JUMAT – Dua gol penyerang Nigeria Ahmed Musa membawa timnya memenangkan laga melawan Eslandia dengan skor 2-0 di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, Jumat (22/6/2018) malam WIB. Hasil pertandingan itu membuat persaingan tiga tim di Grup D Piala Dunia 2018 semakin panas dan bergantung pada laga pamungkas.
Sehari sebelumnya, tim unggulan Argentina digulung Kroasia 0-3. Kroasia pun memuncaki klasemen sementara sekaligus memastikan diri lolos ke babak perdelapan final dengan mengantongi 6 poin dari dua laga.
Adapun tiga tim lainnya, yakni Nigeria, Argentina, dan Eslandia masih harus berjuang pada laga terakhir untuk memperebutkan satu jatah tersisa ke 16 besar. Nigeria berada di peringkat kedua klasemen dengan 3 poin akan bertemu Argentina pada laga terakhir di Saint Petersburg, 27 Juni dini hari WIB.
Argentina saat ini menempati posisi paling buncit di grup dengan poin 1. Sementara itu, Eslandia berada di peringkat ketiga dengan poin sama dengan Argentina tetapi unggul selisih gol. Eslandia akan melawan Kroasia di Rostov-On-Don pada waktu yang sama dengan laga Argentina vs Nigeria.
Usai laga kontra Nigeria, Pelatih Eslandia Heimir Hallgrimsson mengatakan, pihaknya tinggal berharap untuk lolos dari babak penyisihan dengan mengalahkan Kroasia. “Memang mudah diucapkan daripada dilaksanakan, tapi kami percaya diri,” katanya.
Optimisme itu dimiliki Eslandia karena pernah mengalahkan Kroasia pada laga babak kualifikasi Piala Dunia 2018 di Reykjavik, Eslandia, pada 11 Juni 2017 dengan skor 1-0. Selain itu, catatan Eslandia pada babak kualifikasi lebih baik daripada Kroasia.
Sementara itu, Pelatih Nigeria Gernot Rohr mengatakan, pihaknya punya kesempatan baik untuk memenangkan pertandingan melawan Argentina. “Faktor yang saya suka dari tim Nigeria adalah kerendahan hati, solidaritas, dan semangat juang,” ujarnya.
Pelatih asal Jerman itu mengatakan, Nigeria juga mengikuti Piala Dunia 2018 untuk belajar. Setidaknya, tim “Elang Super” akan lebih siap menuju Piala Dunia 2022. Menurut Rohr, kesempatan baik itu justru datang lebih awal pada Piala Dunia kali ini.
Laga “Elang Super” melawan Eslandia diawali dengan para pemain asuhan Hallgrimsson bermain ofensif. Hingga enam menit pertama, Eslandia sudah melakukan satu tendangan sudut, satu tendangan bebas, dan satu tendangan jarak jauh, tapi belum mencetak gol.
Gelandang Gylfi Sigurdsson, misalnya, menembak bola dari jarak jauh pada menit ke-6 yang bisa ditepis kiper Nigeria Francis Uzoho dengan ujung jarinya. Di hadapan sekitar 40.000 penonton, Eslandia masih tampil meyakinkan hingga 10 menit pertama.
Setelah itu, laga berjalan lamban, bahkan cenderung monoton. Hingga babak pertama usai, belum ada gol yang dihasilkan. Serangan balik Nigeria terjadi pada babak kedua hingga skuad Eslandia keteteran. Eslandia tampak bak bermain tanpa pola.
Kelincahan Eslandia seperti saat bertanding melawan Argentina pada laga pertama sirna sama sekali. Kesemrawutan koordinasi lawan dimanfaatkan Nigeria pada menit ke-49. Bermula dari manuver Victor Moses di sisi kiri pertahanan Eslandia, dia kemudian melancarkan umpan lambung ke kotak penalti Eslandia.
Bola lalu disambut Ahmed Musa, yang lepas dari penjagaan bek Ragnar Sigurdsson dan Birkir Saevarsson. Setelah mengontrol bola dengan satu sentuhan, Musa lalu melepaskan tembakan terukur. Kiper Eslandia Hannes Halldorsson, yang sudah mengulurkan tangan, tak kuasa mencegah bola bersarang di jalanya.
Gol itu pun menjadi pembakar semangat tim “Elang Super” sementara Eslandia bermain semakin berantakan. Serangan tim Nigeria kian cepat dan mereka tak ragu untuk memanfaatkan setiap kesempatan. Peluang itu dimanfaatkan dengan baik pada menit ke-75.
Musa berlari menggiring bola di sisi kanan pertahanan Eslandia. Bek Kani Arnason yang mengawalnya digocek sehingga Musa tinggal berhadapan dengan kiper. Halldorsson yang berupaya mencegah dengan menjatuhkan diri pun dikelabui oleh Musa yang kemudian dengan bebas melepaskan tembakan.
Upaya Arnason dan bek Sverrir Ingason untuk memblokir di muka gawang pun percuma karena Musa mengarahkan bola keras dan tinggi. Musa mencetak gol pamungkas sekaligus terakhir pada laga tersebut.
Satu-satunya peluang emas Eslandia terjadi ketika pemain depan skuad berjuluk “Strakarnir Okkar” itu, Alfred Finnbogason, dilanggar bek Tyronne Ebuehi di kotak penalti. Berdasarkan tayangan video assistant referee (VAR), wasit asal Selandia Baru Conger Matt memberikan hukuman penalti kepada Nigeria.
Namun, Gylfi yang diberi kesempatan untuk menjebol gawang Nigeria gagal memanfaatkannya. Bola melambung melewati atas mistar gawang yang direspons Gylfi dengan melangkah lunglai dan kepala tertunduk. (REUTERS/AP/fifa.com)