Keterlibatan Oknum TNI Diselidiki dalam Bentrokan di Empat Lawang
Oleh
Rhama Purna Jati
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Keterlibatan oknum TNI dalam kasus bentrokan di Kabupaten Empat Lawang masih terus ditelusuri. Sampai saat ini, pemeriksaan terhadap oknum TNI tersebut masih berlangsung. Apabila terbukti terlibat, oknum TNI tersebut akan dipecat dari satuannya.
Hal ini ditegaskan Panglima Kodam II Sriwijaya Mayor Jenderal Anto Mukti Putranto di Palembang, Sabtu (23/6/2018). Menurut dia, sampai saat ini, pihaknya masih memeriksa oknum TNI yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. ”Kami masih mengedepankan aspek praduga tak bersalah,” katanya.
Walau demikian, ujar jenderal bintang dua ini, pihaknya tidak akan menoleransi apabila oknum anggotanya tersebut terbukti terlibat dalam bentrokan. ”Kalau terbukti terlibat, saya akan pecat,” ujarnya. Hal ini sebagai bentuk ketegasan TNI dalam menerapkan aspek netralitas. ”Netralitas TNI-Polri harga mati,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Polda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara mengatakan, pihaknya telah menetapkan lima tersangka, satu di antaranya diserahkan kepada pihak TNI untuk diperiksa karena dia merupakan oknum TNI. ”Kalau kami, hanya menangani tersangka yang sipil saja,” lanjutnya.
Kejadian ini bermula saat pasangan calon nomor 1, David Hardiyanto-Eduar Kohar, mengadakan buka puasa bersama di Desa Perigi, Kecamatan Ulu Musi, Empat Lawang, Selasa (12/6/2018). Namun, pada saat yang sama, pendukung pasangan calon nomor 2, Joncik Muhammad-Yulius Maulana, melakukan penghadangan. Saat itulah terjadi bentrokan.
Dari lima tersangka itu, dua orang adalah oknum kepala desa, adapun satu lainnya merupakan warga yang diduga melakukan penembakan. Dalam kejadian tersebut, tiga orang mengalami luka dan satu orang bernama Beni meninggal. Bentrokan tersebut terjadi di Desa Padang Tepong, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang.
Pengamanan pilkada
Zulkarnain mengatakan, saat ini pihaknya akan mempersiapkan pasukan sekitar 8.700 personel, dengan 1.000 di antaranya adalah anggota TNI. Semuanya akan dikerahkan dua hari sebelum pemungutan suara. ”Untuk wilayah yang kondisinya aman, petugas akan dikerahkan pada satu hari sebelum pemungutan suara,” ujarnya.
Zulkarnain menyebutkan, ada 6.996 tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Sumsel. Mekanisme yang akan diberikan adalah dengan memetakan daerah rawan dan aman. Untuk daerah yang aman, dua petugas kepolisian akan menjaga sekitar delapan TPS. Adapun untuk daerah rawan, dua TPS akan dijaga dua petugas kepolisian.
Khusus untuk Kabupaten Empat Lawang, lanjut Zulkarnain, pihaknya telah mengerahkan 120 petugas tambahan, ditambah 100 personel dari Polda Bengkulu. Selain itu, juga akan diterjunkan 300 personel TNI. Mereka bertugas untuk mengamankan situasi mulai dari pendistribusian barang hingga pemungutan suara.
Panglima Kodam II Sriwijaya berharap semua pihak di Kabupaten Empat Lawang dapat menjaga kondusivitas. Seharusnya, seorang pemimpin dapat mengajak pendukungnya untuk menjaga kondisi tetap aman.