EKATERINBURG, KAMIS - Perancis berhasil mengamankan tiket babak 16 besar setelah mengalahkan Peru dengan skor 1-0 di laga kedua Grup C Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Ekaterinburg, Rusia, Kamis (21/6/2018) malam. Dengan kemenangan itu, Perancis mengumpulkan enam poin yang sudah pasti tidak mungkin dikejar lagi oleh Australia dan Peru, tetapi masih bersaing merebut puncak klasemen dengan Denmark yang mengoleksi empat poin.
Di sisi lain, kemenangan itu membuat Perancis jadi tim ketiga yang memastikan lolos dari penyisihan grup menyusul tuan rumah Rusia dan Uruguay di Grup A. Kemenangan Perancis dipastikan oleh gol yang dilesakkan penyerang muda Kylian Mbappe di menit ke-34. Penyerang Paris Saint-Germain itu memecah kebuntuan Les Bleus setelah memanfaatkan bola muntah di mulut gawang Peru hasil sepakan Giroud yang berbelok.
Gol itu mencatatkan Mbappe sebagai pemain Perancis termuda yang menciptakan gol di Piala Dunia. Ia membuat gol tersebut dalam usia 19 tahun dan 183 hari. Rekor sebelumnya dicatatkan oleh penyerang legendaris Perancis David Trezeguet yang membuat gol ke gawang Arab Saudi pada Piala Dunia 1998 di Perancis dalam usia 20 tahun 246 hari.
"Saya senang dengan prestasi ini. Tapi, yang lebih penting, saya bisa membantu tim ini untuk menang. Ini sangat penting bagi kami untuk melaju ke babak selanjutnya," ujar Mbappe yang dinobatkan sebagai pemain terbaik laga itu saat konferensi pers seusai laga.
Setelah gol itu, laga kedua tim berlangsung cukup alot. Perancis berusaha mempertahankan kemenangan dan sesekali menyerang pertahanan Peru. Sebaliknya, skuad "Inca", julukan Peru, berusaha mati-matian menyamakan kedudukan.
Secara keseluruhan, laga kedua tim cukup berimbang. Penguasaan bola Perancis dan Peru tidak terlampau jauh, yakni 44 persen berbanding 56 persen. Demikian pula dari upaya serangan, Perancis menciptakan empat tendangan ke arah gawang dari 10 upaya tembakan.
Sedangkan Peru menciptakan dua tendangan ke arah gawang dari delapan upaya tembakan. Namun, pada akhirnya, Perancis lebih beruntung bisa mempertahankan keunggulan 1-0 hingga wasit meniupkan pluit panjang.
Dengan kemenangan itu, skuad asuhan Didier Deschamps berhasil mengumpulkan enam poin dari dua laga yang membuat mereka berada di puncak klasemen. Perancis sudah pasti lolos ke babak 16 besar. Dengan poin enam, mereka hanya bisa disalip oleh Denmark yang mengumpulkan empat poin dari dua laga, tetapi tidak mungkin lagi dilampaui oleh Australia yang mengumpulkan satu poin dari dua laga dan Peru yang tidak mendapatkan poin dari dua laga.
Praktis sisa satu laga di Grup A akan menjadi persaingan sengit antara Perancis dan Denmark dalam perebutan juara grup. Keduanya akan saling berhadapan di laga pamungkas pada 26 Juni pukul 21.00 WIB. Perancis cukup menahan imbang tim "Dinamit" Denmark untuk memastikan keluar sebagai juara grup. Adapun Denmark minimal harus imbang untuk lolos dari putaran grup dan menang jika ingin keluar sebagai jawara di grup tersebut.
"Sekarang, kami akan fokus melawan Denmark di pertandingan terakhir. Kami tidak terlalu memikirkan meraih peringkat pertama atau kedua di akhir nanti. Yang lebih penting, kami harus bermain sebaik-baiknya di laga akhir," kata Deschamps.
Bakal ketat
Laga antara Perancis dan Denmark kemungkinan besar akan menjadi laga yang ketat. Laga itu akan mempertemukan dua raksasa sepak bola Eropa. Walau bagaimanapun, Perancis adalah juara Piala Dunia 1998 dan juara Piala Eropa 1984 serta 2000. Sedangkan skuad Dinamit adalah juara Piala Eropa 1992.
Di sisi lain, laga itu cukup menentukan bagi kedua tim. Perancis pasti ingin menjadi juara grup agar langkah mereka di babak 16 besar sedikit ringan. Setidaknya, kalau menjadi juara Grup C, mereka hanya akan bertemu dengan peringkat kedua Grup D yang dihuni Argentina, Kroasia, Eslandia, dan Nigeria.
Adapun Denmark patut pula menjaga asa mereka lolos dari putaran grup. Mereka belum aman saat ini. Tim berkostum merah-putih itu patut meraih minimal satu poin atau bila perlu tiga poin jika ingin lolos ke babak 16 besar. Andai kalah, mereka bisa jadi disalip Australia yang masih berpeluang lolos.
Australia sekarang memiliki poin satu dari dua laga. Tim berjuluk "Socceroos" itu bisa saja lolos ke 16 besar jika bisa menang lebih dari dua gol atas Peru di laga terakhir, sebaliknya Denmark kalah dengan skor berapa pun dari Perancis di laga pamungkas tersebut.
Secara permainan, Perancis dan Denmark tidak jauh berbeda. Dari dua laga yang telah dilalui, Perancis yang bertabur bintang bermain tidak terlalu spesial. Bahkan, mereka cenderung harus susah payah untuk menang 2-1 atas Australia di laga awal dan menang 1-0 atas Peru di laga kedua.
Adapun Denmark dengan skuad yang tak terlalu istimewa justru bisa bermain cukup baik. Paling tidak, mereka bisa menang 1-0 atas Peru, salah satu kekuatan sepak bola Amerika Latin, di laga awal serta menahan imbang 1-1 Australia yang jadi kekuatan utama sepak bola Asia-Oseania di laga kedua.
Menilik peringkat FIFA per 7 Juni, Perancis dan Denmark pun tak terpaut terlampau jauh. Tim "Ayam Jantan" Perancis berada di peringkat ketujuh dunia, sedangkan Simon Kjaer dan kawan-kawan membuntuti di peringkat ke-12 dunia. "Pemain kami terlihat lelah dalam laga melawan Peru kali ini. Tapi, kami akan berusaha lebih baik saat pertandingan melawan Perancis," tutur Pelatih Denmark Age Hareide.
Di luar persaingan kedua tim, Australia juga diam-diam bertekad meraih kemenangan di laga terakhir. Hanya dengan kemenangan itu, tim berkostum kuning-kuning itu masih ada asa untuk lolos walaupun berat.
"Sekarang, kami berkonsentrasi pada Peru di laga terakhir. Apakah kami bisa lolos atau tidak, itu tidak akan memengaruhi pertandingan itu. Kami akan fokus untuk mendapatkan hasil terbaik di laga terakhir itu," ujar Pelatih Australia Bert van Marwijk.