Gol teramung Kylian Mbappe memenangkan Perancis 1-0 atas Peru di laga kedua penyisihan Grup C Piala Dunia 2018 di Ekaterinburg Arena, Ekaterinburg, Rusia, Kamis (21/6/2018). Gol pada menit ke-34 itu sekaligus menjadikannya pencetak gol termuda bagi skuad “Les Bleus” di Piala Dunia. Usianya: 19 tahun 183 hari.
Catatan itu meruntuhkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh penyerang David Trezeguet (20 tahun dan 246 hari). Di hadapan 32.800 penonton yang menyaksikan laga di Ekaterinburg Arena, Mbappe mencetak gol keempatnya dari 16 laga bersama timnas senior Perancis.
Jika ditarik lagi ke belakang, Mbappe belum lahir ketika negaranya menjuarai Piala Dunia 1998 dengan status sebagai tuan rumah. Ketika itu, Perancis juara dengan kapten Didier Deschamps yang kini melatih Mbappe dan kawan-kawan.
Namun, gol itu bisa dianggap kontroversial. Penyerang Olivier Giroud meruntuhkan bek Peru dan menendang bola ke gawang melewati kiper. Bola tidak mungkin dicegah dan pasti masuk. Tiba-tiba, Mbappe muncul di sisi kiri dan mendorong bola itu masuk sehingga mengubah skor menjadi 1-0 yang bertahan sampai laga usai.
Meski memiliki skuad berusia muda, termasuk Mbappe, tim yang juga dua kali juara Piala Eropa ini menjadi salah satu favorit juara di Rusia. Saat menjadi tuan rumah Piala Eropa 2016, gelar sudah di depan mata, tetapi kalah 0-1 dari Portugal. Penampilan Perancis saat itu impresif, termasuk menghajar juara Piala Dunia 2014 Jerman di semifinal.
“Kami bisa menjadi juara di sini jika berjuang bersama,” kata Mbappe. Kemenangan atas Peru meloloskan Perancis ke perdelapan final. Di laga perdana penyisihan, Perancis menang 2-1 atas Australia. Laga ketiga melawan Denmark tak akan mengganjal posisi Perancis ke 16 besar. Namun, kemenangan perlu diraih secara sempurna untuk menjaga kepercayaan diri tim selama turnamen.
Menurut Mbappe, meski Perancis berisi pemain muda, tetapi mereka kenyang dengan pengalaman bersama klub-klub hebat. Ada yang dari Barcelona, Real Madrid, Paris Saint-Germain, Juventus, dan Manchester United yang berkompetisi di Liga Champions. “Sebutlah klub besar di Eropa, di sana pasti ada setidaknya satu orang Perancis,” katanya kepada L\'Equipe.
Meski Perancis juga difavoritkan, Mbappe menilai tim-tim lain punya kekuatan amat besar. Yang dimaksud adalah Spanyol, Jerman, dan Brasil. Namun, jalannya laga bagi ketiga tim itu kurang maksimal. Di dua laga sebelumnya, Spanyol seri 3-3 dengan Portugal dan menang 1-0 atas Iran. Jerman kalah 0-1 dari Meksiko sedangkan Brasil imbang 1-1 dengan Swiss.
“Mari dihadapi, meski mereka mungkin sedikit lebih maju dari kami. Namun, dalam turnamen, apa pun bisa terjadi,” katanya. Sebagai generasi baru timnas Perancis, Mbappe berharap dan bertekad teman-temannya saling mendukung dan berjuang keras. Itulah pula yang diinginkan oleh Deschamps untuk mengulang kebahagiannya pada 1998 dan 2000.
Mbappe mengawali perjalanan sebagai pesepakbola di AS Bondy dan dilatih oleh ayahanda Wilfried. Saat masih belia, Mbappe pindah ke akademi Clairefontaine. Bakatnya tercium dan dilirik oleh klub-klub besar, antara lain Juventus dan Real Madrid. Pada usia 11 tahun, Mbappe bahkan pernah mengikuti laga uji coba bersama Chelsea. Namun, pada akhirnya, ia menetap bersama keluarga di Monako.
Pada 2 Desember 2015, Mbappe memulai debut bersama AS Monaco. Ketika itu usianya 16 tahun 347 hari. Mbappe menjadi pemain termuda yang debut bersama AS Monaco. Dia meruntuhkan rekor legenda Perancis, Thierry Henry, yang bertahan 21 tahun.
Mbappe mencetak gol pertamanya untuk AS Monaco pada laga kontra Troyes, 20 Februari 2016. Di laga itu, timnya menang 3-1. Mbappe mencetak gol dalam usia 17 tahun 62 hari, yang lagi-lagi menjadikannya pencetak gol termuda bagi AS Monaco. Ia pun kembali meruntuhkan rekor Thierry Henry. Kurang sebulan dari mencetak gol pertamanya, Mbappe menandatangani kontrak dengan AS Monaco dan berlaku sampai Juni 2019.
Bersama AS Monaco, Mbappe mencetak 16 gol dalam 41 laga. Kehebatannya membuat klub Ibu Kota, Paris Saint-Germain (PSG), meliriknya dengan status pinjaman dengan klausul pelepasan senilai 180 juta euro. Semusim bersama PSG, Mbappe mencetak 13 gol dalam 27 laga. Kehebatannya baru bersinar.
Mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger, yang pernah melatih Thierry Henry, menilai Mbappe punya kemiripan dengan legenda hidup Perancis itu. Mbappe cepat, lincah, dan berinsting membunuh ketika di kotak penalti. Perancis harus bersyukur mendapatkan pemain kelahiran Paris, 20 Desember 1998 itu. (AFP)