JAKARTA, KOMPAS — Petugas masih terus mencari buaya yang berenang di sekitar perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14 Juni 2018. Tim pencari pun mendengar kabar bahwa buaya kembali muncul di perairan Marunda, Jakarta Utara, 18-19 Juni 2019.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, seekor buaya terlihat di sebuah perairan yang diperkirakan berlokasi di sekitar Marunda Center, Jakarta Utara, Selasa (19/6/2018) pukul 06.00.
”Kami juga mendengar buaya sempat terlihat di ujung Kanal Timur Marunda pada malam sebelumnya,” ujar perwakilan Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Ricardo Hatta, yang terlibat patroli pada Selasa.
Mereka yang berpatroli pada Selasa pun dibagi menjadi tiga tim. Ketiga tim menyusuri titik-titik perairan yang berbeda, tetapi pada akhirnya ketiganya tetap mengecek perairan Marunda untuk memastikan kebenaran kabar tentang keberadaan buaya itu.
Tim pertama terdiri dari anggota Satuan Polisi Pamong Praja Kepulauan Seribu. Mereka berangkat pukul 08.00. Salah satu anggota Satpol PP, Oka Safrudin, mengatakan, patroli dilakukan di beberapa titik, yaitu perairan di sekitar Jembatan Cinta Ancol, Pondok Dayung, dan Marunda.
Petugas Polres Kepulauan Seribu berangkat pada pukul 09.30. Tim yang terdiri dari enam orang itu langsung berangkat ke Marunda untuk bertanya kepada penduduk sekitar. Namun, sebelum berpindah ke kawasan lain, salah satu motor perahu menabrak karang sehingga harus kembali ke titik berangkat, yaitu Dermaga 1 di Marina Ancol.
Adapun tim terakhir adalah Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Kepala Peleton Sektor V Pademangan, Jakarta Utara, Djoko Pramono yang ikut berpatroli mengatakan, tim berangkat sekitar pukul 10.00. ”Kami berpatroli mulai dari Kali Ancol, Danau Cincin, dan Marunda,” ujarnya.
Ketiga tim bertanya kepada penduduk, nelayan, dan kru kapal yang berada di sekitar titik pencarian. Kendati demikian, hasil pencarian nihil.
Warga Marunda, Emon, ia tidak melihat buaya di wilayah Marunda. ”Saya juga belum mendengar kabar terkait buaya berenang di sekitar kawasan tersebut,” ucapnya saat ditemui di sekitar wilayah Kanal Timur Marunda.
Kepala Bagian Operasional Polres Kepulauan Seribu Komisaris I Wayan Canteng mengatakan, tujuan utama patroli adalah untuk mencegah buaya masuk ke perairan Ancol dan Kepulauan Seribu sehingga tidak meresahkan masyarakat dan wisatawan.
Tim pencari yang terdiri dari sekitar 100 personel itu akan berpatroli selama tujuh hari hingga Sabtu, 23 Juni 2018. Tim berada di bawah koordinasi Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah dan terdiri dari anggota Polres Kepulauan Seribu, TNI Angkatan Laut, Basarnas, Satpol PP Kepulauan Seribu, Polair Polda, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Instansi lain yang turut terlibat adalah Pemadam Kebakaran Jakarta Utara, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP); Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta Tim Margasatwa Ragunan.
Wilayah patroli satuan tugas mencakup sepanjang Pantai Mutiara, pesisir Ancol, Marunda, dan Cilincing. Namun, penentuan titik patroli dapat berubah-ubah berdasarkan data dan informasi terbaru yang diperoleh.
Sebelumnya, seekor buaya muara atau Crocodylus porosus terlihat di Dermaga Sunda, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 14 Juni 2018 sekitar pukul 17.48. Buaya itu diperkirakan memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Sejak saat itu, buaya itu diberitakan terlihat beberapa kali oleh warga.
Lazim
Menurut Ricardo, merupakan hal yang lazim bagi buaya untuk bermigrasi atau melintasi perairan. ”Berita itu menjadi viral karena kebetulan direkam,” ujarnya.
Terdapat beberapa kemungkinan mengapa buaya melintas. Buaya bisa saja mencari habitat baru untuk menetap dan berkembang biak karena perubahan musim atau habitat lamanya terganggu.
Ricardo mengingatkan, buaya muara merupakan hewan yang dilindungi, seperti hiu paus dan lumba-lumba. Perlindungan tertera dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Sementara itu, pegawai swasta asal Bekasi, Taufiq Haryono (28), yang berkunjung ke Ancol menyatakan, dirinya tidak takut untuk datang ke wilayah perairan di Jakarta Utara tersebut akibat buaya yang marak diberitakan belakangan. ”Namun, kami akan tetap waspada,” ujarnya.