KARAWANG, KOMPAS — Kepadatan arus balik mulai terlihat di ruas Cikampek-Jakarta pada hari kedua setelah Lebaran, Senin (18/6/2018). Seperti terlihat pada pukul 15.40 WIB di Kilometer 69 di ruas Tol Jakarta
Menurut pantauan Kompas di Km 69 ruas Tol Cikampek-Jakarta, kendaraan melaju dalam kecepatan 20-30 km per jam. Memasuki Km 65, sekitar pukul 15.59, kendaraan sudah bisa lebih cepat lagi, yakni minimal 80 km per jam.
Menjelang tempat istirahat di Km 62 ruas Cikampek-Jakarta, kepadatan kembali terjadi. Adapun pada pukul 16.13, kendaraan yang lawan arus (contra flow) berhenti hampir 5 menit.
Kapolres Karawang Ajun Komisaris Besar Slamet Waloya menjelaskan, kemacetan di jalur lawan arus tersebut karena pelambatan menuju pintu masuk. ”Hanya terjadi pelambatan kecepatan, tapi masih bisa berjalan,” kata Slamet.
Hingga pukul 18.45, sistem lawan arus masih berlangsung di ruas Tol Cikampek-Jakarta antara Km 53 dan Km 41.
Slamet menambahkan, titik rawan kemacetan berada di sekitar tempat istirahat, pada Km 41 (terdapat penyempitan lajur), dan sebelumnya di Km 66 akibat pertemuan antara jalur Purbaleunyi dan Cikampek.
Antisipasi dilakukan Slamet dan pihaknya apabila terjadi kemacetan di tempat peristirahatan. ”Kami akan berupaya mengatur arus keluar masuk kendaraan di rest area (tempat peristirahatan) sehingga rest area tidak menjadi sumber kemacetan,” kata Slamet.
Slamet mengatakan, apabila sistem lawan arus sudah tidak memungkinkan karena volume kendaraan yang meningkat, akan diberlakukan sistem satu arah.
Tempat istirahat
Pantauan pada Senin sore, terjadi penumpukan kendaraan di area istirahat di Km 62. Bahkan, tempat istirahat sempat ditutup selama lebih kurang 10 menit sejak pukul 16.15. Kendaraan yang berhenti di sana adalah kendaraan yang akan pulang liburan atau mudik. Area parkir terisi penuh.
Penumpukan kendaraan di tempat istirahat mulai berkurang sekitar pukul 16.30. Kendaraan yang telah singgah cukup lama mulai meninggalkan tempat istirahat sehingga membuat tempat parkir longgar.
Petugas keamanan di tempat istirahat dan kepolisian yang sedang berjaga di posko mudik membantu mengarahkan kendaraan yang belum mendapatkan tempat parkir dan kendaraan yang berhenti terlalu lama di jalanan.
Pengelola tempat istirahat di Km 62, Fendi, mengatakan, beberapa persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi arus balik Lebaran. Persiapan tersebut meliputi perbaikan akses jalan masuk hingga fasilitas di dalamnya.
”Sejak satu bulan lalu, kami sudah perbaiki jalan masuk yang rusak dan bergelombang, kami juga perbaiki alat-alat penerangan, stok bahan bakar, dan toilet,” kata Fendi.
Terkait persediaan bahan bakar, pihak PT Pertamina telah menyiapkan kantong bahan bakar tambahan yang menunggu di tempat istirahat. Ada 2-3 truk bahan bakar yang masing-masing berkapasitas 16 kiloliter.
Tempat istirahat Km 62 memiliki luas 6,4 hektar. Luas area tersebut mampu menampung 1.000 lebih kendaraan. Upaya untuk mengatasi penumpukan kendaraan juga sudah dikoordinasikan dengan kepolisian dan Jasa Marga.
Fendi juga menambahkan, imbauan untuk waktu maksimal singgah di tempat istirahat adalah 15-30 menit. Pihak kepolisian juga sudah membantu melakukan imbauan tersebut melalui pengeras suara.
Imbauan untuk waktu maksimal singgah realisasinya tidak bisa berjalan mulus. Hambatannya, pemudik yang singgah dari kampung halaman sudah merasa lelah ketika sampai di tempat istirahat sehingga butuh waktu lama untuk beristirahat.
Ita, warga Klender, Jakarta Timur, beristirahat di tempat ini dalam perjalanan pulang dari Bandung, Jawa Barat. Ibu satu anak ini berlibur ke Bandung sejak Sabtu (16/6/2018) lalu. Dengan pulang ke Jakarta pada Senin ini, ia berharap dapat menghindari arus balik pemudik.
”Ternyata tadi kena macet juga setelah keluar tol (Purbaleunyi). Anak juga ingin ke toilet, jadi sekalian aja istirahat sebentar di sini,” kata wanita berusia 34 tahun itu.
Senada dengan Ita, Wawan, pemudik asal Cirebon, Jawa Barat, juga memilih pulang pada hari ini karena cuti bersama yang akan segera berakhir. Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu juga berharap terhindar dari kemacetan arus balik dengan pulang lebih awal. Namun, ia juga tetap terkena kemacetan di Kilometer 69. (LORENZO MAHARDHIKA/ FAJAR RAMADHAN)