KALININGRAD, MINGGU – Kroasia memulai langkah mulus di Grup D Piala Dunia 2018 setelah melibas Nigeria, 2-0, di Stadion Kaliningrad, Rusia, Minggu (17/6/2018) dini hari WIB. Hasil ini memompa semangat Kroasia untuk menghadapi dua laga selanjutnya yang sama sekali tak ringan.
Kroasia akan melawan raksasa Argentina pada 22 Juni. Setelah itu, Kroasia akan bertemu tim tangguh penuh kejutan, Eslandia, pada 27 Juni. “Itu (laga versus Argentina) akan menjadi partai yang sangat sulit. Mereka memiliki kualitas yang tinggi," ujar gelandang veteran Kroasia Luka Modric usai laga.
Namun, Modric mengatakan, kemenangan atas Nigeria itu akan memompa kepercayaan diri timnya. "Kami akan meningkatkan permainan,” ucap andalan Real Madrid tersebut.
Optimisme terkembang juga diungkapkan Pelatih Kroasia Zlatko Dalic. Menurut Dalic, setelah mengalahkan Nigeria, dirinya optimistis dapat memenangkan pertandingan-pertandingan selanjutnya.
“Menang atau kalah, tim sepak bola tergantung kondisi para pemainnya. Argentina punya Messi (Lionel Messi), tetapi setelah seri, situasi akan berubah,” ujar Dalic. Argentina hanya bisa bermain imbang 1-1 saat melawan Eslandia pada laga sebelumnya.
Sementara itu, bagi Nigeria, hasil ini membuat langkah mereka menuju fase gugur kian terjal. Pelatih Nigeria Gernot Rohr mengatakan, dia sangat kecewa karena timnya kalah.
Meski demikian, dia mengakui tim Kroasia lebih hebat. “Sebenarnya, kami bisa membalikkan keadaan pada babak kedua hingga penalti terjadi. Pemain Nigeria umumnya masih muda dan harus belajar,” katanya.
Mental runtuh
Nigeria harus mengakui keperkasaan Kroasia pada laga itu. Gol bunuh diri pada babak pertama ditambah hukuman penalti pada babak kedua meruntuhkan mental tim berjuluk “Elang Super” tersebut.
Gol bunuh diri itu terjadi pada menit ke-32 saat tendangan pojok yang dilancarkan Kroasia menimbulkan kemelut di kotak penalti Nigeria. Bola disambut penyerang Ante Rebic dengan sundulan. Mario Mandzukic pun mencoba menyambut bola liar dengan kepalanya.
Bola lantas melenceng dengan arah ke luar gawang. Namun, malang bagi gelandang Nigeria, Oghenekaro Etebo, yang tak mengira bola cepat tersebut bakal menghantam pahanya. Posisi Etebo yang tak menguntungkan membuat bola terpental dari kakinya dan meluncur ke gawang sendiri sehingga membuat Kroasia unggul 1-0.
Sementara, hukuman penalti datang pada menit ke-70. Awalnya, Modric melepaskan tendangan sudut dan disambut kemelut di depan gawang Nigeria. Bek Nigeria William Ekong dan Mandzukic berduel di udara.
Namun, tangan Ekong merangkul Mandzukic hingga keduanya terjatuh. Pelanggaran itu fatal bagi Nigeria yang harus menghadapi tendangan penalti. Modric yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Modric melepaskan tembakan ke pojok kanan gawang sementara penjaga gawang Nigeria Francis Uzoho menjatuhkan tubuhnya ke kiri. Modric pun mengubah skor menjadi 2-0 untuk Kroasia.
Kroasia menunjukkan kelasnya dengan peringkat FIFA yang jauh berada di atas Nigeria. Tim berseragam warna merah dan putih dengan peringkat ke-20 tersebut terus menggempur Nigeria, negara dengan peringkat ke-48 FIFA.
Pengalaman Nigeria mengikuti Piala Dunia sebenarnya lebih banyak ketimbang Kroasia, yakni enam kali sejak edisi tahun 1994. Namun, pencapaian tertinggi Nigeria hanya masuk 16 besar. Adapun Kroasia, meski baru lima kali tampil pada Piala Dunia sejak 1998, telah menikmati peringkat ketiga. (fifa.com/AFP)