CIKARANG, KOMPAS Prediksi arus balik dalam dua gelombang keberangkatan didasarkan pada perbedaan waktu libur pegawai swasta dan aparatur sipil negara. Hal ini tergambar dalam dua gelombang mudik dengan dua kali lonjakan kepadatan arus lalu lintas pada enam hari jelang (H-6) dan tiga hari jelang (H-3) hari Lebaran.
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, Rabu (13/6/2018), arus balik diperkirakan terjadi pada 18-20 Juni 2018 dan 22-24 Juni 2018. Kemungkinan masyarakat yang mudik lebih dulu akan kembali lebih dulu, begitu pula yang mudik belakangan.
Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas arus balik, Budi mengatakan, contra flow (melawan arus) permanen akan dilakukan jika kondisi kepadatan kendaraan mencapai 3 kilometer (km). ”Maksud permanen adalah contra flow dilakukan lebih lama sampai kepadatan terurai,” ujarnya di Jakarta.
Selain itu, antisipasi mengatasi kepadatan kendaraan adalah dengan membagi kendaraan yang lewat tol atau jalan arteri. ”Untuk menghindari kepadatan, kita sebaiknya melakukan pembagian arus. Jika bisa, 50 persen di jalan tol lalu 50 persen di jalan arteri. Jalan tol akan ditutup pada jam tertentu agar kendaraan melewati jalan arteri,” ujar Budi. Jalan tol yang dimaksud antara lain Pejagan, Brebes, Kanci, Cirebon, Palimanan, dan Majalengka.
PT Jasa Marga pun akan memberikan diskon 10 persen untuk semua jalur tol pada tanggal 18 dan 19 Juni ini.
Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Aziz menyiapkan sejumlah cara pula. ”Kurang lebih sama dengan arus mudik, hanya seluruh pasukan yang biasa di posko akan ditarik ikut pengamanan sampai arus balik selesai,” ujarnya.
Menurut Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, gelombang pertama arus balik akan terjadi pada 17, 18, dan 19 Juni 2018. Gelombang kedua diprediksi 23 dan 24 Juni 2018.
Terkait arus balik, risiko bagi pemudik sepeda motor masih besar karena, menurut Danang, hanya sekitar 2,5 persen total keseluruhan pemudik motor yang mengirimkan motornya dengan truk, bus, kereta api, atau kapal.
Lonjakan H-3
Berdasarkan data Posko Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018 Kemenhub, sebanyak 104.690 kendaraan melintasi ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan kecepatan rata-rata 20,52 km/jam pada H-3, Selasa lalu. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan H-6 Lebaran, Sabtu pekan lalu, yang mencapai 109.164 kendaraan dengan kecepatan rata-rata 42,1 km/jam.
Ketua Posko Harian Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Nurhadi Unggul Wibowo, Rabu, mengatakan, hal itu terjadi sebab pada H-6 pemudik meninggalkan Jakarta dalam waktu yang terpisah, yakni pagi, siang, sore, dan malam. Pada H-3, kepadatan terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebab pemudik meninggalkan Jakarta dalam waktu bersamaan, malam hingga dini hari.
Tingkat kepadatan pada H-3 malam diduga bertepatan dengan hari akhir kerja karyawan swasta. ”Puncak kepadatannya pada H-3 malam sampai H-2 pagi. Penyebabnya kendaraan keluar dari Jabodetabek pada waktu bersamaan, malam hari,” kata Nurhadi. Meski volume kendaraan pada H-3 Lebaran (12/6) tidak lebih dari volume pada H-6, kepadatan sempat terjadi di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Untuk memecah kepadatan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau Korlantas Polri untuk menambah contra flow.
Selain itu, kepadatan juga disebabkan sejumlah rest area yang daya tampungnya tak sebanding dengan jumlah kendaraan pemudik. Di rest area 207 A Tol Palimanan-Kanci di Kota Cirebon, Jawa Barat, yang mengarah ke Jawa Tengah, penutupan sempat dilakukan dua kali sejak Rabu pukul 14.00 hingga lebih dari pukul 17.00. Polisi dan petugas tol mengarahkan kendaraan keluar Pintu Tol Kanci yang berjarak sekitar 3 km.
Hingga Rabu pukul 23.00, Jalan Tol Cikampek-Palimanan ditutup karena kendaraan dari arah Jakarta masih padat. Sejak Km 82 Palimanan-Cikopo sampai Palimanan Km 190 dijadikan jalur khusus kendaraan dari arah Jakarta. Arus dari arah Jakarta menjadi lancar. Namun, kendaraan dari arah Jakarta banyak yang tertahan di rest area Km 130 Cikedung.
Mudik Lebaran
Sementara Jembatan Kalikuto di Kabupaten Kendal, Jateng, dibuka mulai hari Rabu hingga akhir masa angkutan Lebaran pada 24 Juni. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan akan dibuka 24 jam dengan pengawalan kepolisian. Kendati mampu memangkas waktu tempuh Brebes-Semarang sekitar 1,5 jam, jembatan sepanjang 100 meter itu dibuka dalam kondisi darurat atau fungsional.
Adapun puncak arus mudik di jalur Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar, diperkirakan terjadi pada H-2, Rabu. Kemacetan terdapat di penyempitan jalur, pelintasan kereta api, dan pasar. Laju kendaraan yang melewati jalur Nagreg tak lebih dari 10 km/jam. Lokasi ini di antaranya turunan Nagreg, Pasar Limbangan, dan pertigaan Cikaledong.