JAKARTA, KOMPAS - Jakarta Clothing Expo (JakCloth) Lebaran 2018 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada hari terakhir, yaitu hari Minggu (10/6/2018), diserbu pengunjung. Mereka tertarik datang ke JakCloth Lebaran 2018 karena ada potongan harga pada barang yang ditawarkan.
Hingga jelang penutupan, pada pukul 23.00, sejumlah pengunjung masih berada di arena JakCloth Lebaran 2018. Bahkan, antrean di loket penjualan tiket masih panjang. Sebagian besar pengunjung adalah orang muda pria.
Marketing Jakcloth 2018 Novie Bustomi mengatakan, jumlah pengunjung sejak 4 Juni hingga 9 Juni 2018 telah mencapai 212.000 pengunjung. “Kami menargetkan jumlah pengunjung hingga hari terakhir sebanyak 250.000 pengunjung,” kata Novie.
Ia menambahkan, puncak dari jumlah pengunjung yang datang, yaitu pada Sabtu (9/6/2018). Dari sisi penyewa gerai pun puas karena banyaknya jumlah pengunjung membuat peluang barang dagangannya terjual lebih mudah. Novie mengatakan, paling sedikit omzet penyewa gerai, yaitu Rp 80 juta per hari.
Pemilik gerai Moxie Inconspiracy, Maya (30) mengaku puas dengan penjualannya selama ikut JakCloth Lebaran 2018. Pada hari biasa, omzetnya mencapai Rp 70 juta sampai Rp 80 juta per hari. “Pada malam minggu, omzet saya dua kali lipat dari hari biasa,” tuturnya.
Pada hari terakhir, ia hanya menghabiskan persediaan yang ada karena telah memperoleh keuntungan sesuai target yang direncanakan. Maya telah ikut JakCloth sejak 2011 secara rutin.
Ia tidak pernah merugi mengikuti acara yang digelar sebanyak tiga kali dalam setahun tersebut. Maya berharap, acara JakCloth tetap digelar di Istora Senayan tiap tahunnya karena telah dikenal masyarakat.
Rasa puas juga dituturkan Irfan (25), penjaga gerai Gee Eight. Ia rutin ikut JakCloth sejak 2015, meskipun harus menempuh perjalanan jauh dari Bandung. Menurut Irfan, sewa gerai di JakCloth murah, yaitu Rp 15 juta dan keuntungan yang diperoleh cukup besar. Adapun biaya sewa gerai di JakCloth Lebaran 2018, yaitu Rp 15 juta sampai Rp 22,5 juta per gerai selama acara tersebut digelar.
Murah
Sebagian besar pengunjung ingin datang ke JakCloth karena barang yang dijual lebih murah dibandingkan dengan membeli di toko. Ahmad (24) setiap tahun selalu datang ke JakCloth karena dapat membeli kaos dengan harga yang murah. “Harga kaos di JakCloth sangat murah, jika di toko di jual Rp 150.000 per kaos, di sini Rp 150.000 dapat dua,” ujarnya.
Menurut Ahmad, selain murah jumlah merek dagang yang ikut JakCloth banyak dan bervariasi, sehingga dia dapat memperoleh bermacam-macam referensi. Bagi Ahmad, datang ke JakCloth sebagai bagian dari gaya hidup karena dapat membeli pakaian dengan desain yang modern sesuai dengan gaya orang muda.
Rasa penasaran menjadi alasan pengunjung yang baru pertama kali datang ke JakCloth. Muhammad Akbar Abdillah (17) rela menempuh perjalanan jauh dari Tangerang. Ia tertarik dengan harga diskon yang ditawarkan.
Perlu perbaikan
Keuntungan penjualan dan banyaknya pengunjung masih menyisakan berbagai persoalan di arena JakCloth Lebaran 2018. Pengunjung merasa kurang nyaman karena harus berdesak-desakkan.
Muhammad merasa jera dan enggan datang kembali ke JakCloth karena sempitnya ruang untuk bergerak. “Keponakan saya hampir pingsan karena sulit bergerak dan bernafas,” tuturnya.
Ia berharap penyusunan tata letak setiap gerai diperbaiki sehingga ada ruang gerak yang cukup leluasa untuk pengunjung. Sementara itu, Ahmad mengeluhkan sampah yang berserakan dan toilet yang kotor. Namun, ia memaklumi karena panitia sudah menyediakan tempat sampah, sedangkan pengunjung masih membuang sampah sembarangan.
Ahmad juga berharap ada hiburan musik band yang dapat menghibur pengunjung. Menurut Ahmad, hiburan musik band dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang.
Novie mengatakan, pihak panitia berusaha untuk menyusun tata letak dengan menyesuaikan kondisi lokasi yang ada. Mereka sudah membatasi jumlah gerai yang disewakan, yaitu sebanyak 400 unit, padahal jumlah penyewa yang mendaftar sebanyak 1.000 orang.
Menurut Novie, sempitnya jalan bagi pengunjung karena beberapa penyewa menggunakan ruas jalan untuk berjualan. Pihak penyelenggara JakCloth belum merencanakan akan menggunakan lokasi lain yang lebih luas pada gelaran selanjutnya. Menanggapi usulan adanya hiburan musik, pihak penyelanggara masih fokus mengadakan JakCloth untuk penjualan produk dari penyewa gerai.