Kereta Bandara Sepi, PT Railink Diskon Tarif Tiket
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kereta Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini masih relatif sepi. Pada hari biasa, tingkat keterisian penumpang kereta bandara masih rendah dan berkisar 10-15 persen. Untuk meningkatkan jumlah penumpang, PT Railink menawarkan tiket dengan harga diskon melalui kerja sama dengan sejumlah mitra perbankan.
Diah Suryandari dari Humas PT Railink mengatakan, Senin (11/6/2018), rata-rata jumlah penumpang per hari pada hari biasa berkisar 2.000-2.500 orang. Setiap hari, dengan 6-7 rangkaian kereta yang dioperasikan dan 70 keberangkatan kereta pulang-pergi, total tempat duduk yang tersedia per hari sekitar 19.040.
Dengan demikian, tingkat keterisian kereta per hari berkisar 10-15 persen. Pada puncak arus mudik, Jumat (8/6/2018), jumlah penumpang meningkat dan mencapai 5.041 orang. Pada hari itu, tingkat keterisian kereta meningkat menjadi 26 persen.
Diah mengatakan, tingkat keterisian Kereta Bandara Soekarno-Hatta masih rendah karena upaya mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi massal memerlukan waktu.
Adapun kereta bandara di Bandara Kualanamu yang dioperasikan sejak 2013, tingkat keterisiannya masih sekitar 50 persen. Menurut Dian, di Jakarta, peningkatan jumlah penumpang akan lebih cepat dibandingkan Medan karena dinamika kota yang cenderung bergerak lebih cepat.
Untuk mendorong masyarakat menggunakan Kereta Bandara Soekarno-Hatta, tiket sekarang dijual dengan harga promo Rp 70.000 untuk rute Stasiun BNI City-Bandara Soekarno Hatta dan Rp 35.000 untuk rute Stasiun BNI City-Stasiun Batu Ceper.
Diah mengatakan, tarif komersial untuk Kereta Bandara Soekarno-Hatta sebenarnya di atas Rp 100.000. Tarif promo yang berlaku sekarang merupakan bagian dari kebijakan pemerintah untuk mendorong masyarakat beralih ke angkutan umum. Diah belum tahu hingga kapan tarif promo itu diberlakukan.
Selain itu, PT Railink juga menawarkan tarif dengan harga diskon lainnya. Sejak 7 Juni 2018, penumpang yang memiliki kartu langganan Kereta Bendera Soekarno-Hatta berupa kartu Perfeq Rider bisa mendapatkan tiket dengan harga diskon Rp 50.000 setelah delapan kali melakukan perjalanan dengan kereta itu. Kartu itu disediakan di stasiun dan di sejumlah bank, yaitu BNI, BCA, DKI, Mandiri, BRI, dan BTN.
Integrasi antarmoda
Selain harga tiket, penumpang juga mengharapkan stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya. Di Bandara Soekarno-Hatta, stasiun kereta telah terintegrasi dengan Skytrain. Jarak dari stasiun kereta ke Skytrain sekitar lima menit tanpa harus keluar dari bangunan.
Skytrain itu melintas setiap 13 menit menuju ke Terminal 1, 2, dan 3. Waktu perjalanan dengan Sktrain itu sekitar lima menit hingga sepuluh menit tergantung terminal tujuan. Penumpang tidak dipungut bayaran saat naik Skytrain.
Di stasiun lain, PT Railink akan bekerja sama dengan penyedia moda transportasi lainnya, seperti Blue Bird dan KRL, untuk memfasilitasi penumpang beralih ke moda transportasi lainnya. ”Kami mengutamakan kenyamanan penumpang,” ujar Diah.
Pendapat penumpang
Elda (23), penumpang yang menuju ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun BNI City, merasa nyaman dengan kereta itu. Tempat duduk terasa nyaman dan luas. Ia tidak keberatan dengan harga saat ini yang sebesar Rp 70.000 demi kenyamanan itu.
Karena pertama kali menggunakan kereta itu, ia sempat kebingungan ketika berada di stasiun saat mencari tempat pembelian tiket dan gerbang masuk kereta. Walaupun berbagai petunjuk arah telah dipasang untuk memandu penumpang, Elda berharap petunjuk arah itu bisa dipertajam lagi ke depan.
Penumpang lain, Fitria Rachmadini (33), juga merasa nyaman dalam kereta itu. Namun, ia sempat kaget ketika membeli tiket, mesin penyedia tiket tidak menerima pembayaran tunai. ”Untung saya bawa kartu ATM,” ujarnya.
Fitria juga merasa Rp 70.000 itu pas untuk harga tiket. Harga di atas Rp 100.000, menurut dia, terlalu mahal sehingga ia akan memilih bus Damri untuk perjalanannya ke bandara.