Belanja Tumbuh Lebih Tinggi
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah menggelontorkan Rp 35,76 triliun untuk tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 bagi pejabat, aparatur negara, dan pensiunan. Alokasi itu naik 68,9 persen dibandingkan tahun lalu dan diharapkan meningkatkan konsumsi rumah tangga sekaligus menggerakkan perekonomian.
Sesuai rencana, THR pemerintah pusat mulai dicairkan akhir Mei 2018, sementara gaji ke-13 diperkirakan pada akhir Juni-awal Juli 2018. Namun, situasi penjualan ritel di akhir Mei dan awal Juni ini dinilai bergairah oleh sejumlah pengelola toko, baik daring (online) maupun luring, yang ditemui di Jakarta, Rabu-Sabtu (6-9/6/2018).
Country Brand Manager Shopee Indonesia, Rezki Yanuar menyebutkan, puncak transaksi belanja biasanya terekam pada dua pekan menjelang Lebaran. Hal ini dipengaruhi pencairan gaji dan THR karyawan.
Pelaku usaha ritel mencatat kenaikan penjualan pada dua pekan awal Ramadhan dan diperkirakan tumbuh lebih tinggi menjelang Lebaran. Pencairan tunjangan hari raya dan gaji ke-13 diharapkan mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Total kunjungan ke Shopee dari awal Ramadhan (15 Mei 2018) hingga Selasa (5/6/2018) sekitar 555 juta. Transaksi selama bulan puasa pada 2018 tercatat naik 500 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada 28 Mei dan 4 Juni lalu, toko daring ini membukukan 1,5 juta pesanan dalam 24 jam. Kategori barang yang laku keras antara lain pakaian, perlengkapan kecantikan, dan elektronik atau gawai. Menurut data Shopee, barang elektronik dan gawai banyak dibeli setelah THR cair.
Menurut CEO Shopee, Chris Feng, Shopee menerima lebih dari 300.000 pesanan setiap hari pada Ramadhan tahun lalu. Pesanan itu datang dari warga yang tinggal di 515 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Busana muslim, pakaian perempuan, bayi, dan anak-anak jadi barang paling laku. Pencapaian ini didukung sejumlah program promosi.
Pesaing Shopee, Tokopedia, juga diserbu pengunjung dan pembeli. Pendiri dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya menyatakan, puncak transaksi pada program promosi "Ramadhan Extra" terekam pada 25 Mei 2018.
Menurut dia, transaksi pada hari itu setara dengan lima tahun pertama operasional Tokopedia. "Sekitar 93 persen pesanan merupakan pesanan antarkota, antarprovinsi, dan antarpulau," kata William.
Selain busana, penjualan gawai juga naik. Menurut Direktur Marketing Communication Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo, Ramadhan dan Lebaran jadi momen yang ditunggu oleh peritel gawai. Pada momen itu penjualan biasanya naik 15-20 persen dibandingkan bulan biasa.
Konsumen biasanya mulai membeli gawai pekan kedua bulan puasa. Puncaknya pada pekan ketiga dan keempat Ramadhan. "Gawai baru jadi bukti kesuksesan bekerja di tanah rantau. Sama seperti pemudik dengan baju atau kendaraan baru," kata Djatmiko.
Perilaku seperti itu ditangkap peritel dan produsen. Mereka menggelar promosi. Produsen ponsel pintar pun juga berlomba-lomba mengeluarkan seri terbaru untuk mendongkrak penjualan.
Luring
Sementara itu, Head of Corporate Communications and Public Affairs JD.ID Teddy Arifianto mengatakan, momentum Ramadhan selalu berhasil mendongkrak penjualan. Selama Ramadhan 2018, transaksi di JD.ID naik tujuh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Puncak transaksi ramadhan 2018 terjadi pada tanggal 30 Mei. "Selain pakaian dan gawai, sekarang orang sudah berbelanja sampai pada kebutuhan sehari-hari (groceries) di platform e-dagang," kata dia.
Kenaikan transaksi penjualan juga dialami para peritel luring (offline). Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, menurut laporan ritel pada Mei 2018 menyebutkan, penjualan ritel secara umum tumbuh 10-15 persen. Menurut dia, laporan tidak menunjukkan adanya pelemahan daya beli dan bahkan diprediksi terus tumbuh hingga Juli 2018.
Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mencatat, rata-rata penjualan anggotanya pada Mei 2018 tumbuh 15 persen dibandingkan Mei 2017. Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyebutkan, produk sandang berkontribusi tertinggi dalam pertumbuhan tersebut.
Budihardjo menyebutkan, nilai transaksi penjualan bulan lalu mencapai sekitar Rp 50 triliun. Transaksi diperkirakan lebih tinggi pada dua pekan pertama Juni 2018 ini. Sepekan jelang Lebaran, penyelenggaraan diskon dan penjualan tengah malam (midnight sale) jadi andalan. "Midnight sale bisa meningkatkan pendapatan hingga 20 persen jika dibandingkan dengan hari biasa," ujarnya.
Kepala Pemasaran dan Promosi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Ainu Rofik menyebutkan, realisasi penjualan pada Mei 2018 mencapai 110 persen dari target. Pencapaian itu tak lepas dari promosi melalui media syang secara spesifik menarget kelompok sasaran.
Besarnya permintaan pasar membuat peritel memusatkan perhatian pada penjualan selama Ramadhan dan Lebaran. Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey, sekitar 40–45 persen target pertumbuhan dalam setahun hendak dicapai pada saat Ramadhan-Lebaran.
Menurut Roy, peningkatan penjualan ritel pada Ramadhan-Lebaran tahun ini terlihat dari pertumbuhan pada triwulan kedua 2018 yang mencapai 4,7 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan pertama yang tumbuh 4,5 persen.
Sejalan dengan peningkatan permintaan, para peritel optimistis penjualan pada meningkat padi bulan ini. Kepala Komunikasi PT Mitra Adi Perkasa Tbk, Fetty Kwartati menyatakan, ada kecenderungan kenaikan penjualan menjelang Lebaran 2018 dibandingkan kuartal pertama 2018 yang tumbuh 20 persen.
Perekonomian
Survei penjualan eceran Bank Indonesia menunjukkan kecenderungan pertumbuhan yang lebih tinggi. Indeks penjualan riil (IPR) pada April 2018 tercatat 4,1 persen dan pada Mei 2018 diproyeksikan tumbuh 4,4 persen. Pertumbuhan terutama bersumber dari penjualan kelompok komoditas perlengkapan rumah tangga serta peralatan informasi dan komunikasi.
Badan Pusat Statistik mencatat, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2018 mencapai 5,06 persen. Konsumsi rumah tangga, yang berkontribusi 56,8 persen terhadap pertumbuhan ekonomi, tumbuh 4,95 persen. Akan tetapi, pertumbuhannya diharapkan mencapai 5 persen pada triwulan II-2018 seiring meningkatkan belanja masyarakat pada momentum Ramadhan-Lebaran.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penambahan komponen THR, THR bagi pensiunan, serta gaji ke-13 ini diharapkan mendorong pertumbuhan konsumsi masyarakat.