Peningkatan Performa Pebalap Sepeda Trek Belum Cukup
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Capaian waktu pebalap sepeda disiplin trek meningkat dalam tes kedua pelatnas pada Sabtu (9/6/2018), di Jakarta Internasional Velodrom, Rawamangun, Jakarta Timur. Meski demikian, peningkatan itu dinilai belum cukup untuk mengejar target emas pada Asian Games 2018.
Pada tes itu, peningkatan paling signifikan ditunjukkan oleh pebalap Elan Riyadi dalam nomor individual pursuit. Elan mencatat waktu 4 menit 42 detik pada jarak 4 kilometer. Capaian ini merupakan yang terbaik selama Elan menjalani pelatnas sejak Februari 2018.
Pada tes pertama, 21 Mei 2018, Elan finis dengan waktu 4 menit 53 detik, sedangkan sebelumnya pada pelatnas di Solo, waktu terbaiknya masih di atas 5 menit.
Meski begitu, Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari belum puas karena capaian waktu itu belum mendekati standar Asia. Waktu dalam individual pursuit putra tidak lebih dari 4 menit 30 detik untuk dapat bersaing.
Usai tes, Okto mengumpulkan seluruh pengurus, pelatih, dan pebalap. Dalam dua bulan jelang Asian Games, ia meminta fisik pebalap digenjot. ”Mereka kekuatannya sudah bagus. Kalau ditingkatkan fisiknya lagi pasti bisa kita imbangi Jepang,” ucapnya.
Pelatih sepeda trek Nur Rohman mengatakan, peningkatan Elan sudah sesuai dengan target. Dalam tiga minggu berlatih di Rawamangun, catatan waktunya bisa lebih cepat sekitar 11 detik.
”Kemajuannya sudah bagus, tetapi detak jantungnya masih cepat, jadi masih membuat dia cepat lelah. Kami masih mencari strategi yang tepat untuk gir-nya, sekaligus menambah kekuatan kakinya,” ucap Nur.
Sementara itu, Elan akan meningkatkan besaran gir dari 52 inci menjadi 54 inci. Perubahan itu akan meningkatkan kecepatan sepeda dan bisa membuat catatan waktu Elan di kisaran 4 menit 30 detik.
”Tetapi kekuatan kaki saya masih kurang. Jadi sekarang masih dalam proses ke sana,” ujar Elan.
Selain Elan, nomor tim sprint putra juga mendapatkan kecepatan terbaiknya. Tim berisi tiga pebalap, Puguh Ahmadi, Terry Yudha Kusuma, dan Ahmad Raditya, mencatatkan waktu terbaik selama pelatnas dengan 46,71 detik. Adapun sebelumnya, mereka hanya bisa mencapai 49,3 detik.
Peningkatan waktu itu masih perlu diperbaiki karena belum cukup untuk bersaing dalam level Asia Tenggara. Pada SEA Games Kuala Lumpur 2017, tim Malaysia merebut emas dengan waktu 44,77 detik. Di Asian Games, persaingan lebih ketat.
Di sisi lain, pebalap lainnya mengalami peningkatan, tetapi belum signifikan. Catatan waktu mereka tidak berbeda jauh dengan tes pertama.
Saat ini, atlet pelatnas berjumlah 13 pebalap, 8 putra dan 5 putri. Mereka akan memperebutkan 36 medali dalam 12 nomor pertandingan pada Asian Games, antara lain, team pursuit, individual pursuit, team sprint, sprint, keirin, serta omnium.
Manajer tim balap sepeda Indonesia Budi Saputro mengatakan, pebalap akan mengukur kemampuan pada Kejuaraan Asia di China dan Malaysia, Juli nanti. Itu sekaligus ajang mengevaluasi performa dan strategi jelang Asian Games.
Adapun, terakhir kali pebalap bertanding yaitu pada saat Kejuaraan Balap Sepeda Trek Asia di Nilai, Malaysia, pada Februari lalu. Pada kejuaraan itu, Indonesia pulang dengan tangan kosong karena persiapan yang terbatas.