Jumlah Penumpang di Kampung Rambutan Melonjak hingga 600 Persen
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan arus mudik dari Jakarta menggunakan moda transportasi bus sudah terlihat pada Sabtu (9/6/2018). Hal itu tecermin dari adanya lonjakan jumlah penumpang hingga sekitar 600 persen di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, dibandingkan dengan hari biasa. Diprediksi puncak arus mudik terjadi pada hari-hari menjelang Idul Fitri.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Emiral August mengatakan, jumlah penumpang pada Sabtu atau enam hari menjelang hari raya Idul Fitri mencapai 13.734 orang. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hari biasa yang hanya berkisar 2.000-3.000 penumpang per hari.
”Ini belum tentu puncaknya. Mungkin akan terjadi puncak lagi. Harus dilihat lagi hingga nanti H-1 Idul Fitri,” kata Emiral saat ditemui di sela-sela kunjungan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (10/6/2018) siang.
Lonjakan arus mudik yang lebih tinggi masih dapat terjadi. Pasalnya, pada masa mudik Lebaran 2017, puncak arus mudik jatuh pada H-3 dan H-2 Idul Fitri. Pada periode itu lebih dari 17.000 pemudik berangkat dari Terminal Kampung Rambutan setiap harinya.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga menginstruksikan kepada jajarannya untuk bersiap menghadapi puncak arus mudik yang ia perkirakan jatuh pada Rabu (13/6/2018) atau H-2. ”Jumlah penumpang yang mencapai hampir 14.000 orang ini akan terus meningkat hingga saya perkirakan pada Rabu,” kata Sandiaga.
Untuk mengantisipasi membeludaknya pemudik di Terminal Kampung Rambutan, Emiral mengatakan telah mengevaluasi pelaksanaan posko angkutan Lebaran tahun lalu. ”Untuk tahun ini, kami telah menyiapkan tenda-tenda jika calon penumpang tidak tertampung di ruang tunggu,” kata Emiral.
Pengamanan di terminal ini pun telah dipersiapkan. Berdasarkan data di Pos Pengamanan Angkutan Lebaran di Terminal Kampung Rambutan, 105 personel gabungan bersiaga di terminal tersebut. Jumlah ini mencakup 50 anggota kepolisian, 17 petugas Dinas Perhubungan, 15 anggota Satuan Polisi Pamong Praja, dan 17 tenaga Dinas Kesehatan, serta dari berbagai instansi lain seperti Pramuka dan Jasa Raharja.