POZNAN, SABTU - Jangan pernah blunder saat bertarung dengan tim Amerika Latin. Kesalahan besar membuat keunggulan di depan mata menjadi sirna. Hal itu dialami timnas Polandia saat terpaksa mengakui hasil seri 2-2 saat menjamu Cile dalam uji coba internasional, Sabtu dini hari (9/6/2018), di Stadion Arena Poznan, Polandia.
Melawan Cile cukup penting bagi tim "Putih Merah", julukan Polandia, yang dasarian mendatang menghadapi Senegal di Grup H Piala Dunia Rusia 2018. Adapun Cile, juara Piala Amerika 2015 dan Piala Amerika Centenario 2016, tidak lolos ke Rusia.
Namun, pengalaman menghadapi tim dengan pola atraktif dan energik khas Amerika Latin akan membantu Polandia menghadapi Senegal, kekuatan potensial Afrika yang rata-rata bermain dengan determinasi tinggi. Selain itu, tentunya Kolombia, tetangga Cile; dan Jepang, kekuatan dahsyat Asia, yang terkenal dengan daya juang tinggi dan mental pantang menyerah.
Sebelum bertolak ke negeri "Beruang Merah", Polandia yang diasuh Adam Nawalka itu masih punya satu laga persahabatan lagi, yakni menjamu Lithuania pada Selasa pekan depan. Hasil positif pada laga itu akan memelihara semangat tinggi Polandia untuk berangkat ke Rusia dengan kepercayaan diri yang tinggi.
Laga dini hari tadi seakan sempat menjadi panggung tuan rumah. Pada menit ke-30, penyerang Robert Lewandowski (Bayern Munchen) mencetak gol indah dari luar kotak penalti. Menerima umpan gelandang Grzegorz Krychowiak (West Bromwich Albion) dari sisi tengah, Lewandowski mengolah bola satu sentuhan dan mencetak gol lewat tendangan keras kaki kiri.
Upaya kiper Gabrial Arias (Union La Calera) terbang menyamping gagal menjangkau bola. Skor 1-0 membuat tim "Merah", julukan Cile, sementara tertinggal.
Empat menit kemudian, Polandia melebarkan keunggulan menjadi 2-0 lewat gol gelandang serang Piotr Zielinski (Napoli). Dengan dingin dan santai, Zielinski menerima umpan dari sektor kiri pertahanan Cile yang dilepaskan oleh sayap serang Kamil Grosicki (Hull City). Untuk sementara, Polandia yang juga dijuluki "Tim Elang" itu seakan mengangkasa menjemput kemenangan.
Namun, yang dihadapi Polandia adalah Cile, tim yang dua kali membuat pendukung Argentina menangis di final Piala Amerika 2015 dan final Piala Amerika Centenario 2016. Di dua turnamen itu, Cile tak diperhitungkan meski sejarah mencatatnya sebagai tim yang termasuk paling awal menghadapi kekuatan tradisional Uruguay, Argentina, dan Brasil.
Tekanan tertinggal dua gol tak membuat daya juang tim asuhan Reinaldo Rueda asal Kolombia ini menurun. Semenit dari gol kedua itu, Rueda memasukkan bek Miiko Albornoz (Hannover) dan menarik Sebastian Vegas (Monarcas).
Pergantian itu jelas untuk memperkuat benteng pertahahan Cile yang bertarung dengan formasi 4-2-3-1, serupa dengan formasi tuan rumah. Tiga menit dari pergantian, tepatnya pada menit ke-38, Cile memperkecil selisih skor dengan gol gelandang serang Diego Contreras (Monarcas).
Gol Contreras lahir lewat tandukan menyambar umpan sayap serang Angelo Sagal (Pachuca). Contreras kurang dijaga ketat sehingga dengan nyaman menerima umpan dan menanduk bola sekaligus mempermalukan kiper Wojciech Szczesny (Juventus). Skor 2-1 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua, Nawalka tampaknya melihat celah kekurangan timnya. Pada menit ke-46, ia mengganti tiga pemain sekaligus, yakni kiper Lukasz Fabianski (Swansea City) menggeser Szczesny, penyerang Arkadiusz Milik (Napoli) menggantikan gelandang Karol Linetty (Sampdoria), dan bek Thiago Cionek (SPAL) mengisi posisi bek kanan Lukasz Piszczek (Borussia Dortmund).
Namun, taktik itu tak berjalan mulus. Pada menit ke-56, Albornoz membuat terdiam pendukung tuan rumah saat gol cantiknya, seperti gol Lewandowski, tercipta. Gol indah dibalas dengan gol indah. Gol itu lahir dari bola muntah kemudian ditembak first time dari luar kotak penalti. Bola sempat dihalau kiper Fabianski, tetapi ditembak lagi dan menjebol sisi kanan gawang. Skor pun berubah menjadi 2-2.
Nawalka merespons hasil itu dengan menarik keluar Grosicki dan memasukkan gelandang Jacek Goralski (Ludogorets) pada menit ke-67. Semenit kemudian, Rueda menjawabnya dengan menugaskan bek Angelo Araos (Universidad De Chile) menggantikan posisi Jimmy Martinez (Huachipato). Pada menit ke-74, Nawalka menarik Lewandowski dan memberikan kesempatan bagi penyerang Lukasz Teodorczyk (Anderlecht).
Rueda mencoba bereksperimen dengan memasukkan bek Jose Bizama (Huachipato) menggantikan Sagal pada menit ke-82. Ruead ingin memperkuat pertahanan. Namun, taktik itu segera direspon oleh Nawalka dengan menugaskan bek Bartosz Bereszynski (Sampdoria) menggeser gelandang Maciej Rybus (Lokomotiv Moscow).
Lima menit kemudian, Rueda memberi kesempatan kepada bek Cristian Cuevas (Twente) dan penyerang Francisco Sierralta (Parma) dengan menarik Paulo Huincales (San Lorenzo) dan penyerang Nicolas Castillo (UNAM Pumas). Sayang di sisa waktu, kedua tim yang sama-sama punya sejumlah peluang, tidak mampu membuahkan gol. Skor 2-2 bertahan sampai laga diakhiri wasit Paolo Mazzoleni asal Italia.