Menjelang Sahur, Jalan Protokol di Jakarta Rawan Begal
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ratusan remaja diamankan oleh petugas Polisi Sektor Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat karena melakukan Sahur On The Road atau SOTR pada Sabtu (9/6/2018) sekitar pukul 02.00. Mereka dicurigai membawa senjata tajam dan terlibat tawuran. Bahkan di jalan protokol seperti Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta sekelompok remaja menggunakan simbol-simbol SOTR, membawa senjata tajam, merampas sepeda motor pengendara yang melintas di jalan tersebut.
Wakil Kepala Polisi Sektor Tanah Abang Komisaris Polisi S Wahyudi mengatakan, ratusan pelajar tersebut telah dipantau karena menggunakan kedok SOTR untuk melakukan kejahatan. "Mereka telah mengganggu ketenangan masyarakat sehingga kami tindak," kata Wahyudi.
Ratusan remaja tersebut diamankan di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat, tepatnya di seberang Stasiun Karet. Setelah ditangkap, mereka diminta mendorong motor ke Polsek Tanah Abang. Mereka mengaku berasal dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Polisi memberikan teguran keras kepada mereka untuk menghentikan kegiatan SOTR karena mengganggu ketertiban umum.
Salah satu remaja yang diamankan, Temi (20) mengaku, kelompoknya diserang oleh kelompok SOTR lain yang tidak dikenali oleh mereka. "Kami diserang dengan menggunakan senjata tajam dan petasan," ujarnya.
Temi menambahkan, mereka melarikan diri dan terpencar ketika diserang. Tidak lama kemudian, sejumlah polisi, pokdar kamtibmas (kelompok sadar ketertiban masyarakat), dan TNI.
Polisi mengamankan sejumlah petasan dan tongkat kayu serta besi yang digunakan untuk mengikat bendera. Sebuah senjata tajam juga ditemukan di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat. Sekitar satu jam kemudian, polisi kembali mengamankan sejumlah remaja yang mengadakan SOTR saat melintas di depan Polsek Metro Tanah Abang. Polisi menemukan seorang remaja perempuan yang membawa minuman beralkohol.
Wahyudi menegaskan, SOTR telah mengganggu ketenangan masyarakat sehingga kami tindak mereka. "Kami berikan pengarahan pada mereka dan bagi yang tidak membawa STNK dan SIM ditilang," kata Wahyudi.
Perampasan motor
Pada pukul 04.35, sekelompok pemuda berkedok SOTR merampas empat motor di Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat atau di depan Plaza Senayan. Sebelumnya, seorang pengendara dirampas motornya di SPBU Pertamina Kampus Senayan, Jakarta Selatan.
Rizki (22), warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan menceritakan, ia sedang mengisi bensin. Tiba-tiba sekelompok remaja mengepung dengan membawa senjata tajam. "Mereka juga membawa bendera layaknya SOTR," kata Rizki.
Setelah merampas motor Rizki, diduga kelompok yang sama merampas 4 motor yang dikendarai Syolib, Firmansyah, Hamali Syahputra, dan Eka Gustinar di Jalan Asia Afrika.
Syolib menceritakan, mereka usai makan sate taichan di seberang Stadion Utama Gelora Bung Karno. "Kami berencana pulang menuju Ciputat, Tangerang Selatan, tetapi dihadang oleh seorang remaja dengan membawa celurit di depan Plaza Senayan," ujarnya.
Ia menambahkan, setelah dapat menghindari orang tersebut, tiba-tiba 3 orang keluar dari semak-semak menghadang dengan membawa celurit. Syolib dengan teman-temannya pun kabur meminta pertolongan ke arah Plaza Senayan. Mereka pun meninggalkan sepeda motor di jalan raya.
Tidak lama kemudian, puluhan remaja dengan membawa bendera layaknya peserta SOTR datang dan membawa motor yang mereka tinggalkan. Selain motor, sejumlah uang, telepon genggam, dan STNK dirampas oleh kelompok tersebut.