JAKARTA, KOMPAS -- Fasilitas pengembalian pajak pertambahan nilai atau PPN bagi turis diangkat lagi dalam rangkaian acara belanja diskon nasional. Pemerintah menargetkan pelaku usaha yang terlibat mencapai lebih dari 100 pengusaha.
Pengembalian PPN atau value-added tax (VAT) sebesar 10 persen bagi turis sudah berlaku sejak 2010. "Sejak fasilitas itu berlaku hingga sekarang, jumlah pelaku usaha yang berpartisipasi sebanyak 39 pengusaha kena pajak toko ritel," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Hestu Yoga Saksama saat ditemui di Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Dari 39 pengusaha yang sudah terdaftar itu, Hestu mengatakan, rata-rata ada 3.000 permohonan pengembalian per tahun. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 4.000 permohonan. Rata-rata jumlah PPN yang dikembalikan mencapai Rp 5 miliar per tahun.
Karena itu, Hestu menyambut baik rencana Hari Belanja Diskon Indonesia (HBDI) yang akan meluncurkan kembali fasilitas pengembalian PPN bagi turis. Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia atau Hippindo Budihardjo Iduansjah mengatakan, pihaknya akan mendorong anggotanya untuk memanfaatkan fasilitas pengembalian pajak. Adapun anggota Hippindo lebih dari 400 pelaku usaha dan HBDI merupakan program Hippindo.
Program HBDI akan dilaksanakan serentak di pusat-pusat perbelanjaan di Indonesia pada 8 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Tahun lalu, HBDI melibatkan 87 pusat perbelanjaan di Indonesia.
Budiharjo berharap, pendapatan dari ajang HBDI 2018 bisa mencapai Rp 72 triliun. Angka ini 20 persen lebih tinggi dari rata-rata pendapatan bulanan yang berkisar Rp 50-60 triliun.
Jumlah pusat perbelanjaan yang terlibat ditargetkan mencapai minimal 100 mal. Ketua Panitia HBDI 2018 Fetty Kwartati menambahkan, tahun lalu, pendapatan pemilik ritel meningkat minimal 20 persen karena HBDI. "Tahun ini diharapkan lebih tinggi lagi," ujarnya.
Menurut Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, HBDI dapat memacu daya beli masyarakat yang akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Program ini juga dapat menggali potensi pasar saat Asian Games 2018 berlangsung.